Aku tau itu kata yang tulus dari hatimu

25 2 0
                                    

Jam setengah tiga sore Valeria bersiap-siap berangkat ke cafe yang sudah ditentukan oleh sahabatnya, saat dia sedang berada di tangga dia menemukan Wiliam chaiden earth yang sedang memainkan ponselnya dan tidak melihat siapapun disana selain dia.
"Kak, yang lain kemana?" Tanya Valeria saat dirinya hanya melihat William dan yang lainnya tidak terlihat
"Yang lain pada keluar katanya mau cari bahan buat masak nanti malam" William menatap ke arah Valeria
"Yaudah aku pergi dulu" Valeria berjalan menuju pintu depan dan pergi meninggalkan Rumahnya

Saat Valeria sudah berada di cafe, dia tidak menemukan keberadaan sahabatnya
"Permisi meja atas Abigail dimana?" Valeria menanyakan kepada mbak kasir, lalu mbak kasir itu mengatakan mejanya tanpa pikir panjang Valeria langsung berjalan menuju meja sahabatnya
"Hai guys maaf telat" Valeria langsung duduk dan menatap sahabatnya
"Iya gapapa, by the way Valencia dimana kok lu gak sama Valencia?" Tanya Florencia yang celingak-celinguk mencari Valencia, lantas Valeria yang ditanya tentang Valencia langsung berubah ekspresi menjadi memelas
"Valencia molor di kamarnya" Valeria mengucapkannya dengan wajah kesalnya, ucapan Valeria mengundang gelak tawa dari sahabatnya bahkan pengunjung cafe mengalihkan pandangan ke arah mereka
"Tumben dia masih molor jam segini? Biasanya berisik kalo jam segini" Abigail bersusah payah menahan tawanya
"Dia habis diomelin bang Geraviel terus dia ngambek gak tau dikamar dia ngapain aja" Valeria menceritakannya dengan wajah julidnya

Se jahil-jahilnya Valencia dia tetap menyayangi adiknya, dia tau dimana adiknya dirinya sangat menjengkelkan apalagi saat dirinya sedang meminta tolong alih-alih menolongnya tapi malah pura-pura tidak mendengar, dan saat bundanya membeda-bedakan dengan dirinya sangat tidak penting bagi dia bagaimanapun juga sesama saudara punya kekurangan masing-masing.

***

"Gue pulang duluan ya udah jam setengah lima nih" pamitnya Valeria yang bergegas pulang dan kedua sahabatnya hanya tersenyum," hati-hati!"

Saat dijalan Valeria melihat Geraviel dengan teman-temannya sedang berjalan yang tidak jauh dari dirinya, Valeria mengikuti abangnya dari belakang tanpa mereka ketahui karena yang lain sibuk tertawa tidak ada yang sadar keberadaan dia, tidak jauh dari sana Valeria melihat ada penjual permen kapas Valeria yang sangat menyukai permen kapas tiba-tiba merengek, mereka yang mendengar itu terkejut bukan main
"Bikin kaget aja!" Farel mengoceh karena dirinya memang kagetan
"Ya maaf.., Abang beliin itu.." Valeria bergelayutan di lengan abangnya, Geraviel hanya menghela nafas panjangnya
"Kan kamu punya duit" ucap abangnya
"Duit aku habis tadi aku cuma bawa dua puluh ribu doang" ucap Valeria lalu mau tidak mau Geraviel harus membelinya
"Beli dua bang"
"Yang satu buat siapa?" Tanya Geraviel
"Yang satu buat Valencia lah!" Ucap Valeria Geraviel yang mendengar itu hanya tersenyum kecil ternyata dia sangat memperdulikan adiknya
"Makasih ya bang"
"Iya sama-sama" Geraviel tersenyum lalu mengusap kepala Valeria dengan penuh kasih sayang

"Valencia!!" Valeria berteriak lumayan keras dan membuat yang dipanggil langsung turun dan menemui sang pemanggilnya itu
"Apa kak?" Valencia berjalan menuju kakaknya dengan lemas
"Aku punya sesuatu buat kamu!" Valeria tersenyum misterius dan membuat Valencia bingung
"Punya apa kak?"
"Aku punya permen kapas buat kamu!" Lalu Valeria memberikannya permen kapas yang dia simpan dibelakang punggungnya dengan begitu Valencia tersenyum manis dan memeluk kakaknya itu
"Makasih kakak, makin sayang deh sama kakak" bisikan ditelinga Valeria tentu membuatnya tersenyum lembut kearah adiknya, serius Valencia mengatakan itu memang tulus dari hatinya
"Habis ini jangan lupa sikat giginya biar giginya gak sakit kebanyakan makan yang manis-manis" nasihat dari abangnya tentu akan selalu teringat di pikiran adik-adiknya
"Siap bos!"

***

Sorenya Valeria dan Valencia pergi menuju balkon kamar Valeria dan seperti biasa mereka berbincang tentang hal apa yang mereka suka
"Kak.." Valeria menoleh kearah Valencia yang memanggilnya sambil menatap bintang yang bersinar terang
"Apa?"
"Besok kakak ikut ke Gereja kan?" Tanya Valencia
"Iyalah, gimana kalo habis Gereja kita ke cafe yang baru dibuka Deket Gereja?" Ucap Valeria yang menatap wajah adiknya yang terlihat cantik sambil tersenyum
"Iya terus yang jaga rumah siapa?"
"Kak Dika sama kak Farel lah" ucap Valeria sambil tertawa sontak membuat Valencia ikut tertawa, pembahasan yang biasa tapi bisa membuat mereka tersenyum kembali
"Kalo mereka gak mau gimana?" Tanya sang adik
"Kita sogok aja pake duit" ucap Valeria yang sontak membuat Valencia tertawa kembali, lantas Valeria yang melihat itu ikut tersenyum sambil mengusap kepala adiknya

RAPUH..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang