Besoknya Valeria berjalan menuju mobilnya dia sengaja kesekolahan duluan dibanding yang lain, dia ingin pergi ke rooftop sekolah yang mempunyai udara segar diatas, saat sudah memasuki kawasan sekolah dia melihat ada mobil laudra yang sudah terparkir, dia hanya menghela nafasnya pasrah..
"Huh.. udaranya sejuk banget" ucap Valeria saat sudah di rooftop sekolahSaat sedang asyik menikmati udara di pagi hari, tapi sepertinya hari ini bukanlah hari yang indah lantaran ada yang sengaja menumpahkan jus semangka ke atas kepala Valeria, Valeria yang diperlakukan seperti itu hanya diam sambil menahan rasa kesalnya
"Aku kembali lagi Valeria" ucap seseorang yang berkata disamping telinganya, Valeria hanya menatap depan dan mengepal kuat tangannya
"Kayaknya ada yang kurang nih" ucap seseorang sambil memperlihatkan terigu ke teman-temannya
Tidak lama Valeria merasa dia sudah diberi terigu di atas kepalanya, Valeria yang sudah tidak tahan langsung pergi ke toilet sebelum ramai di lorong kelasnya
Sesampainya di toilet Valeria hanya menangis dan memutuskan untuk tidak mengikuti pelajaran pertama dan membersihkan dirinya yang terkena terigu dan jus, Valeria melihat dirinya dari pantulan cermin yang berada didekatnya lalu Valeria menatap wajanya dengan tatapan sendu
Dirinya merasa kalau semua sedang bermimpi tapi Valeria membantah kata-kata itu, Lalu Valeria menampar pipinya keras agar dia masih sadar bahwa ini bukanlah mimpi belaka, Valeria menangis dan mencoba untuk terlihat baik-baik saja meski hatinya sedang rapuh...
"Kakak dimana sih daritadi aku cariin gak ada" ucap Valencia yang mencari keberadaan kakaknya untuk mengajaknya ke kantin sekarang sudah bel istirahat berbunyi
"Dek" tiba-tiba Valeria muncul dibelakang punggung adiknya yang tengah mencari kakaknya
"Kakak kemana aja sih daritadi aku cariin gak ketemu? Bang Geraviel sudah nanyain nih" ucap Valencia langsung berlari sambil menggenggam tangan Valeria menuju kantin
"Tumben lama biasanya kalau soal makan kalian nomer satu" oceh Farel yang menunggu mereka berdua
"Tadi aku cari kakak dulu soalnya dikelas kakak gak ada"
"Kemana aja kamu?" Tanya William
"Aku tadi ke toilet" kata Valeria
"Yaudah sini makan dulu" ucap Dika yang sedari tadi hanya menyimak, mereka berdua langsung duduk dan menyantap makanan kantin sekolah, tidak lama Valencia melihat ada bekas sayatan di lengan Valeria
"Kak nanti jam istirahat kedua temuin aku ditaman belakang sekolah" bisik Valencia dan Valeria hanya mengangguk pelan
"Ngapain bisik-bisik?" Ucap Farel yang melihat mereka berdua
"Gapapa kok kak" Valencia tersenyum kecilSaat mereka sedang makan dengan lahap tidak tau tiba-tiba dua perempuan datang menuju ke arah meja mereka lalu salah satu dari mereka bergelayutan di lengan Geraviel, Geraviel yang mendapatkan perlakuan seperti itu langsung melepaskan dengan kasar dan menatap wajah perempuan itu dengan tajam
"Bisa gak sih kalian gak ganggu kita sehari saja!" Farel tampak emosi melihat perempuan itu yang menjadi musuh mereka
"Gak bisa lah apalagi kalau soal jalang ini!" Ucap perempuan itu menjambak rambut panjang Valeria, Valeria hanya diam sambil menahan rasa sakit di kepalanya
Valencia yang melihat itu sontak dibuat emosi dan langsung menuju perempuan itu dan langsung menamparnya dengan keras dan membuat yang lain bungkam seketika, dan tidak sampai disitu Valencia menendang perutnya yang membuat si perempuan itu terpental beberapa meter dari meja mereka, lagi-lagi yang lain dibuat melongo melihat itu
Lalu Valencia membisikan sesuatu yang membuat perempuan itu seketika merinding mendengar Valencia berbicara dengan suara beratnya
"Jangan ganggu kita kalau kamu tidak mau terkena masalah" ucap tegas disamping telinga perempuan itu
Saat perempuan itu ingin membalasnya tiba-tiba dari belakang ada yang mencegah tangan perempuan itu dan Valencia menatapnya dengan tatapan bingung
*Dia bukannya yang disamping kelas kakak ya*
Batinnya Valencia
Saat sedang menatap lelaki yang mencoba untuk menolongnya tiba-tiba Valencia terpental karena ada yang menendang punggung Valencia, Valeria yang melihat itu langsung menarik Laura-- yang menendang punggung Valencia-- dan langsung menamparnya dengan sangat keras dan membuat di ujung bibirnya mengeluarkan darah
"Awh sakit, lo Apa-apaan sih!" Valeria hanya menatapnya tajam
"Gue gak bakal tinggal diam kalau adek gua terluka karena kalian!" Ucap tegas dengan suara yang menggema di kantin bahkan guru-guru yang melihat itu tidak bisa berkata apa-apa lagi
"Jangan mentang-mentang lo anak kepala sekolah lo bisa seenaknya bully murid disini!" Ucap dingin Marsel Argesta--orang yang menolong Valencia--
Valeria yang melihat Valencia merintih kesakitan langsung berlari menuju Valencia yang tergeletak sambil menahan sakit di punggungnya, Valeria membopong tubuh Valencia yang merasakan sakit, saat membopong tubuh Valencia tiba-tiba saja tubuh Valencia terjatuh dan langsung pingsan, Geraviel dan yang lain bantu Valeria yang kesulitan untuk membopong tubuh Valencia
"Bang, Valencia gapapa kan?" Tanya Valeria yang memandang Valencia sendu, mereka membawa Valencia ke UKS mereka tidak tau lagi keadaan kantin sekarang yang terpenting adalah kesehatan adiknya
"Valencia gapapa kok" ucapan yang membuat Valeria tersenyum kecut***
Pulangnya saat sedang menatap cuaca yang mulai gelap Valeria dikejutkan dengan kedatangan William yang datang secara tiba-tiba, Valeria yang melihat William hanya dan tidak bergerak dari tempatnya, William tau mood Valeria sedang tidak baik, William dibuat bingung dengan sikap Valeria yang sedari tadi hanya memandang cuaca yang mulai merintik gerimis
Lalu tidak lama Valeria meneteskan air matanya William yang melihat itu langsung berjalan menuju Valeria yang menangis tiba-tiba, lalu William mengusap pelan pundaknya
"Kamu ada masalah?" Valeria mengangguk pelan
"Apa yang kamu butuhkan?" Tanya William
"Pelukan.." ucap lirih Valeria, tanpa aba-aba William langsung menarik Valeria ke dalam dekapannya dan Valeria menangis di pundak William yang tegap, mereka tau bahwa mereka tidak boleh melakukan itu tapi karena Valeria membutuhkannya William tetap melakukannya. William mengusap punggungnya dengan lembut maka dari situ Valeria mulai mengetahui sifat yang William yang sebenarnya, sangat tulus..
"Kamu ada masalah apa?" William menghapus air mata Valeria dan menggenggam tangan Valeria
Valeria hanya melihat meja belajarnya yang terdapat diary dia yang terletak begitu saja dengan bercak darah di buku itu
"Baca saja diary itu" kata Valeria sambil menunjuk ke arah diary nya, William berjalan menuju diary Valeria yang dipenuhi bercak-bercak darahWilliam membaca semua isi diary itu dan William terkejut saat membaca isi terakhir dia langsung menatap Valeria terkejut, Valeria hanya tersenyum miris, ternyata isi terakhir diary itu bukan tentang perasaannya yang hancur tapi karena tentang keluarga kandungnya
"Jangan kasih tau siapa siapa ya" ucap lirihnya yang membuat William tidak bisa berkata apa-apa lagi selain mendekapnya erat dan menumpahkan kesedihan Valeria yang sudah rapuh..To be continued
Mianhae kalo cuma dikit ceritanya:(, selanjutnya aku bikin cerita yang panjang tunggu aja..
KAMU SEDANG MEMBACA
RAPUH..
Teen FictionValeria Feliza Agatha anak yang tinggal bersama keluarga angkatnya, selama beberapa tahun Valeria belum tahu sosok orang tua kandungnya tapi setelah semua terungkap apa dirinya bisa bertahan? dirinya bisa bertahan tapi hanya beberapa saat.. Thanks...