Seorang gadis yang baru memasuki umur 20 tahun itu harus meregang nyawa karna kelalaiannya saat menyebrang jalan.
Bukannya ke alam Barzah dia malah masuk ke buku novel yang diberikan oleh kakaknya.
"APA!!!"
"INI BENERAN"
"TPI KENAPA JADI EMAKNYA...
Dilain tempat ada seorang pria duduk disamping sofa, seraya melihat wajah istri nya yang sedang asik tertidur.
Kring kring kring......
Ardan
Halo...
Yah, jemput
Tutttt...
Sherlock
Setelah telpon dimatikan, dia mengelus wajah istrinya "zera bangun, ayo pulang". Bulu mata lentik perlahan berkedip, lalu menatap bola mata hitam legam milik sang empu yang membangun kan nya.
"Hah?" Ucap zera sambil mengucek-ngucek kedua matanya. Namun dihentikan oleh pria yang berada di depannya. Setelah menyuapi pria yang berstatus suaminya itu, zera berbaring di sofa sambil memainkan handphone nya tanpa sadar dia tertidur dengan handphone yang masih menyala.
"Kenapa? " Tanya zera sambil menaikkan dagunya, seraya menatap pria tampan yang berapa di depannya.
"Ayo pulang, kita jemput putra kesayangan mu"
"Hah? Nggak paham"
"Dipaham-pahamin, ayo kita pulang" Ucap zafin sambil menautkan jarinya di sela-sela jari zera, mengenggam tangan yang lebih kecil dari nya. Sambil menggandeng tangannya keluar dari tempat ia bekerja.
Mobil BMW berwarna hitam melaju cepat menuju kantor kepolisian. Suara gaduh yang terdengar didalam kantor tersebut tiba-tiba sepi setelah mendengar teriakan salah satu anggota kepolisian. "Kalian bebas, tetapi karna rata-rata umur kalian masih dibawah umur dan belum ada yang mempunyai SIM jadi kami akan menyita STNK serta motor kalian dan boleh diambil setelah sidang berlangsung bersama dengan orang tua kalian".
Setelah bebas, mereka keluar dari kantor kepolisian dengan menatap satu sama lain. "Ini gimana? Kita pulang pake apa?" Ucap ezra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Pake kaki"
"Ya kali pake kaki, bisa pegel-pegel ni kaki"
"Pesen gojek tolol, kyk ga punya duit aja lo" Jawab daffin sambil menjitak kepala ezra.
Berbeda dengan teman-temannya yang memesan ojek online, ardhan memilih untuk berjalan kaki menuju parkiran depan kantor polisi. "Eh bos, lo beneran mau jalan kaki? " Tanya khaidar dengan suara yang lantang. Bukannya menjawab pertanyaan dari salah satu teman nya ardhan terus melanjutkan langkah kakinya menuju mobil hitam yang terparkir di depan kantor polisi tersebut.
Sebelum ardhan membuka pintu mobil tersebut, tangannya ditarik lalu digandeng oleh gadis yang melaporkan nya ke kantor polisi. " nebeng ya, please.. "Ucap gadis tersebut menggenggam tangan ardhan sambil digoyang-goyangkan. " Aku takut di sini sendirian, takut dimarahin papa". Ardhan berdehem sambil membuka pintu mobil tersebut "masuk! " Ucapnya tanpa melepaskan tangan yang menggandeng nya.
"Hehe makasih ya, emang nggak salah aku suka sama kamu" Ucap gadis tersebut sambil tersenyum manis memamerkan giginya. Tanpa sadar ardhan terus memandang gadis tersebut, terpesona dengan senyum manis nya. "Ardhan kamu bawa siapa? " Di mengalihkan pandangan nya sambil menggeleng kan kepalanya, setelah manusia yang berada di kursi kemudi memulai pembicaraan, yang tak lain ayahnya sendiri.
Hallo gue minta saran ini cerita mau dilanjutin gak?
Klok mau, sebisa mungkin gue lanjutin sampe tamat.
Habis itu baru direvisi.
Ga nyangka udah setahun terbengkalai, ga tau juga ini masih ada yang nungguin apa enggak.
Klok ga ada yang minat lagi smaa cerita ini mungkin gue bakalan unpub
Terimakasih buat yang masih setia❤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.