Bulan Menjadi Saksi

32 1 0
                                    

Pada saat yang bersamaan melalui berita yang ada di TV mengatakan bahwa Covid-19 sudah mulai masuk Indonesia, banyak sekolah yang sudah mulai libur dan beberapa perusahaan sudah mulai meliburkan pegawai pegawainya.

Trauma yang dialami oleh Dila merupakan trauma yang cukup mendalam dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengobati dan mengatasi rasa trauma itu. Ada beberapa pengobatan yang harus dilakukan yang membuat Bu Naya dan Pak Dito memutuskan untuk menyewa apartemen yang lokasinya tidak jauh dari rumah sakit sehubungan rumah mereka berbeda kota dengan lokasi rumah sakit. Marcelo dan Bu Naya akan tinggal bersama Dila selama proses pengobatan, sedangkan Pak Dito akan kembali kerumah karena ada urusan pekerjaan yang tidak bisa ditinggal.

Marcelo yang setuju akan ide tersebut, dia memberi kabar pada pacarnya kalau dia mungkin tidak akan bisa bertemu dengan pacarnya dalam waktu yang cukup lama.

Thalia yang merupakan pacar dari Marcelo adalah anak yang manis dan cantik. Thalia sangat pintar saat bermain gitar, memiliki sifat yang ramah dan seru membuat Marcelo tergila giladengannya.

Thalia yang medengar kabar tersebut langsung merasa iba dan memberi semangat bukan hanya ke Marcelo tetapi juga ke adiknya.

Terapi psikologi mulai dilakukan dengan di support kasih sayang dan dukungan dari Bu Naya dan Marcelo yang penuh harapan Dila bisa cepat sembuh.

Sementara Covid-19 membuat perusahaan Pak Dito cukup terombang ambing dengan pemasukan perusahaan yang cukup turun drastis ditambah lagi dengan pengeluaran yang cukup tinggi karena biaya pengobatan beserta cicilan yang harus dibayar.

Setiap hari sabtu komunitas motor yag diikuti oleh Pak Dito selalu mangadakan perkumpumpulan, Pak Dito memiliki sifat gengsi yang sangat tinggi sehingga dia ingin menunjukkan kalau dia tidak ada masalah keungan walaupun Covid-19 melanda.

Bu Naya tahu kalau Pak Dito sering berkumpul dengan teman temannya di komunitas motor tetapi Bu Naya tidak mengetahui kalau selalu ada perempuan ''Penghibur " yang ikut menemani perkumpulan tersebut.

Pak Dito tidak pernah cerita ke istirnya karena dia takut akan terjadi kesalah pahaman, karena dia tau dia bisa menahan dirinya dan tidak tergoda dengan perempuan "penghibur ".

Seiring berjalannya waktu keungan semakin sulit membuat Pak Dito semakin pusing dan Bu Naya tidak ada disisi Pak Dito yang bisa menghibur Pak Dito ataupun menenangkannya. Waktu tak terasa sudah sabtu dan Pak Dito pun pergi bertemu teman temannya untuk menghibur dirinya supaya tidak terlalu pusing.

Sesampainya dia disana, Pak Dito didatangi oleh wanita cantik dan sexy bernama Risha. Risha mengetahui bahwa Pak Dito adalah lelaki yang kaya karena dia adalah seorang bos dari industri yang besar dan memiliki gaji yang sangat fantastis.

Pak Dito yang sedang bercanda tawa dengan sahabtnya tidak sadar bahwa Risha sedang mendatanginya dan duduk disebelahnya.

Risha yang mencoba untuk mengajak ngobrol Pak Dito dengan tujuan menjadi wanita yang bisa mendengar keluh kesahnya karena dia tau istrinya sedang tidak dirumah.

Mereke berbicara dengan sangat asyik berdua tanpa memperdulikan yang lain, Pak Dito yang memiliki sifat gengsi yang tinggi berbicara seolah olah Covid - 19 tidak mempengaruhi keadaan finansialnya walaupun banyak yang harus dia bayar.

Hal ini membuat Risha semakin ingin mendekati Pak Dito.

Waktu tak terasa mereka pun pulang dan berpisah, Pak Dito yang melihat Risha yang tidak ada tumpangan untuk pulang memiliki niatan baik untuk mengantarnya. Pak Dito tahu kalau dia adalah wanita ''penhibur'' tetapi dia memiliki niat baik buat mengantarnya karena dia merasa dia berbeda dari wanita lainnya.

Akhirnya mereka pun pulang bersama, dan terdengar bahwa perut Pak Dito berbunyi dan Risha pun tertawa mendengarnya. Risha menawarkan untuk makan dirumahnya sebagai wujud terima kasih karena sudah mengatarnya pulang.

Dengan rasa senang Pak Dito pun mengiyakan tawaran tersebut karena dia pun juga merasa kesepian sesampainya nanti dirumah.

Sesampainya mereka dirumah Risha, Pak Dito dimasakin masakan yang sangat enak sekali dan membuat Pak Dito nambah berkali kali. Dengan perut kenyang mereka tertawa dan menikmati malam yang indah berdua.

Hingga terjadi suatu momen dimana mereka saling tatap tatapan dengan sangat dalam, muka dan badan mulai bergerak mendekati satu sama lain dan merekapun berciuman dengan penuh api yang membara didalam diri masing masing.

Pak Dito yang ditinggal istrinya dengan waktu yang lama membuatnya melampiaskan kesepiannya kedapa Risha. Mereka berciuman dan mulai membuka baju satu sama lainnya, dengan rasa nafsu yang membuat mereka bagaikan binatang yang saling berpelukan berciuman dan saling meraba satu sama lain tanpa henti.

Risha yang terus teriak dengan enak membuat Pak Dito terus meraba dadanya yang begitu nafsu dan Risha yang memainkan penisnya Pak Dito membuat Pak Dito semakin nafsu dan terus melanjutkan apa yang bisa membuat dia dan Risha merasa enak.

Pak Dito mulai memasukkan Penisnya kedalam vagina Risha yang membuat dia teriak keenakan tanpa henti, bulan dimalam itu menjadi saksi perselingkuhan Pak Dito.

Keesokan harinya Pak Dito dengan rasa sangat senang pulang tanpa rasa bersalah, dan semenjak itu kedekatan anatara Pak Dito dan Risha semakin dekat.

Kondisi yang sangat berbeda terjadi oleh Bu Naya dan Marcelo. Mereka berdua harus keliatan tegar didepan Dila dengan kondisinya dalam masa pengobatan. Dila yang terlihat semakin kurus karena depresi yang membuat tidak ingin makan, ketakutan ketemu orang karena memiliki pandangan dia akan dipukuli di bagian perut dan dimarahi oleh orang itu membuat dia semakin takut untuk bertemu banyak orang.

Dengan raut muka yang ketakutan dengan mulut yang tertutup rapat membuat Bu Naya dan Marcelo cukup sulit untuk berkomunikasi dengan Dila.

Ditambah dengan keadaan ekonomi membuat Bu Naya dan Marcelo semakin pusing. Pak Dito tidak pernah datang untuk menjenguk mereka dengan alesan dia sangat sibuk mecari uang. Marcelo yang mencoba mencari pinjaman sana sini untuk membantu biaya kehidupan mereka disana. Dengan uang yang sangat pas pas'an Marcelo selalu menolak untuk makan dan hanya membiarkan Bu Naya dan Dila saja yang makan, Marcelo tau jikalau dia ikut makan uang yang Pak Dito berikan akan lebih cepat habisnya.

Setiap malam Dila selalu menangis ataupun berteriak karena mimpi yang buruk, membuat Bu Naya dan Marcelo tidak pernah tidur dengan lelap.

Dengan keadaan ekonomi, keadaan Dila yang masih sangat trauma dan ditambah karena Covid-19 membuat adanya perubahan jadwal didalam rumah sakit yang mengakibatkan pengobatan Dila tertunda.

Covid-19 yang sudah merajalela di Indonesia membuat banyak taksi yang tidak ingin mengantarkan Bu Naya beserta anaknya kerumah sakit.

Pikiran dan emosi Bu Naya serta Marcelo pun sudah bercampur aduk tidak beraturan, tetapi mereka harus yakin dan kuat supaya Dila bisa cepat sembuh.

Seiring berjalannya waktu pengobatan Dila sudah mulai berakhir dan effek dari terapi sudah mulai terlihat,  Dila sudah mulai diijinkan untuk pulang dengan syarat tertentu. Kabar gembira ini pun terdengar di telingannya Pak Dito. Dengan rasa gembira Pak Dito juga menyampaikan kabar gembira ini kepada Risha.

Risha yang mendengar kabar ini mulai merasa gelisah, dia merasakan kalau kedatangan Bu Naya beserta anaknya akan menjadi musibah baginya. Saat ini Risha sudah dimanjakan dengan uang yang berlimpah dari Pak Dito, rumah baru, mobil baru, tas beserta baju baru selalu saja dia dapatkan.

Pak Dito selalu saja mengatakan kepada istrinya untuk berhemat tetapi tidak kepada Risha.

Selama proses pengobatan Pak Dito tidak pernah sekalipun mengujungi mereka karena risha selalu menahannnya.

Pada saat Risha mendengar kabar ini dia langsung pergi kesuatu rumah dan melakukan sesuatu supaya rencannya tidak terganggu oleh siapapun.

Keesokan harinya sesuatu terjadi kepada Dila....



Keluarga 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang