KALIAN AKAN MATI !!

18 1 0
                                    

Pagi yang cerah bagi Bu Naya dan Marcelo yang melihat Dila sudah mulai bisa tersenyum dan tertawa, sudah mulai makan dengan lancar dan sudah mulai berani untuk melihat keramaian tanpa rasa takut didalam dirinya.

Hingga sesuatu terjadi pada saat Dila dan ibunya beserta abangnya didalam perjalanan menuju kerumah sakit untuk pengobatan terkahir kalinya.

Dila teriak teriak seperti orang marah, membanting apapun yang ada didepannya, menarik dan mendorong sehingga sopir taxi yang sedang membawa mobil tidak fokus pada saat membawa mobil. Marcelo yang mencoba memeluk Dila untuk menenangkannya dan Bu Naya yang terus memegang dengan erat tangan Dila supaya tangannya tidak kemana - mana.

Tetapi itu semua percuma, bagaikan tenaga lelaki yang sangat kuat pelukan dan pegangan dari Marcelo dan Bu Naya terlepas dengan mudah dan Dila langsung mencoba membuka pintu yang membuat mobil tidak stabil hingga mobil pun harus berhenti mendadak dipinggir jalan.

Dila yang marah marah bagaikan orang yang keserupan coba ditenangkan dengan dibacakan doa oleh Marcelo, Bu Naya dan juga sopir taxi tersebut.

Tidak lama kemudian Dila akhirnya tertidur pulas seperti setan yang masuk didalamnya keluar dari tubuhnya. Bu Naya yang sangat panik menceritakan hal ini kepada suaminya. Dengan sangat terkejut Pak Dito langsung berangkat keluar kota dengan tujuan untuk menjemput keluarganya.

Sesampainya mereka di rumah, Dila yang terlihat lemas pun akhirnya diletakkan dikamarnya untuk istirahat. Pak Dito yang sangat tidak percaya dengan hal hal seperti itu langsung bertanya kepada istrinya dan anaknya apa yang sebenernya terjadi di mobil taxi itu.

Bu Naya menceritakan semuanya dengan penuh detail didepan suaminya dan selama bercerita Pak Dito memasang muka kesal karena dia menganggap bahwa istrinya dan anaknya hanyalah berpura pura sajaa. Bu Naya yang masih dengan penuh kesabaran berbicara didepan suaminya bahwa itu semua kenyataan, Marcelo yang hanya melihat dan diam takut untuk ikut campur dalam perdebatan mereka.

Pak Dito yang semakin kesal karena menurut dia Bu Naya hanya membuat alesan karena dia lelah mengurus Dila sehingga menggunakan Dila sebagai alasan pribadinya. Bu Naya yang mulai kehilangan kesabaran dan merasa sangat tersinggung dia menyurus Marcelo untuk pergi sejenak supaya dia tidak melihat pertengkaran suami istri ini.

Marcelo yang hanya diam langsung keluar rumah dan pergi bertemu pacarnya untuk melepas rindu dan kekesalannya dengan orang tuanya.

Sesampainya dirumah pacarnya marcelo mencium pacarnya dengan penuh rasa sayang dan memeluk pacarnya dengan erat. Thalia yang tersenyum lebar merasa sangat senang melihat Marcelo sudah kembali pulang. Marcelo menceritakan semua keluh kesahnya didepan Thalia dengan penuh emosi tapi Thalia yang hanya melihat seolah olah acuh gak acuh. Marcelo yang melihatnya sedikit sakit hati tapi dia tidak ingin membahasnya karena menurut dia sudah banyak yang dia lewati untuk disatu hari, dia tidak ingin menambah permasalahan lagi.

Sesampainya dirumah marcelo melihat ibunya yang hanya menangis menyendiri di dapur dan melihat bapaknya yang hanya merokok sambil memegang hpnya di teras.

Marcelo hanya diam dan masuk kamarnya dan tidur.

Keesokan harinya semua terlihat normal dan Pak Dito pergi kekantor dan Bu Naya seperti biasa membersihkan rumah dan mengurus Dila, sedangkan Marcelo sedak sibuk kuliah secara online.

Pak Dito pergi tanpa ada berbicara satu katapun didepan Bu Naya karena masih merasa sangat kesal, Pak Dito langsung pergi tanpa sarapan dan mengatakan bahwa dia tidak merasa lapar dan ingin langsung kekantor karena banyak kerjaan.

Tetapi Pak Dito malah pergi kerumah Risha untuk sarapan dan bersantai disana. Dengan rumah yang mewah dan mahal yang dibelikan Pak Dito untuk Risha, Risha sangat senang sekali dan sangat mengurus Pak Dito seperti layaknya suamin istri.

Pak Dito sangat senang sekali dengan Risha bukan karena kecantikan dan paras badanya yang sexy, Risha selalu membuat Pak Dito mearsa sangat hebat tanpa ada kesalahan bagaikan manusia yang sempurna. Serta Risha selalu membuatkan makanan yang sangat lezar buat Pak Dito yang selalu tambah jika makan makanan Risha.

Bu Naya yang ada dirumah hanya duduk terdiam dan berfikir untuk meminta maaf sama suaminya karena dia tau pasti suaminya sedang merasa sangat susah. Walapun sebenernya dia sangat merindukan soksok Pak Dito yang selalu membuat dia tertawa dan merasa nyaman yang sudah lama tidak dia dapatkan.

Selama proses pengobatan Dila, tidak ada satupun telepon atau chat yang masuk kedalam hp Bu Naya. Dia selalu berfikir positif bahwa suaminya sedang sangat sibuk dan lelah.

Layaknya seorang istri pada umumnya tentu dia sangat rindu sekali dengan suaminya, tentu dia ingin sekali didukung, dimanja dan disayang.

Walaupun hanya dengan telepon dan menanyakan kabar, itu adalah sesuatu yang sangat istimewa bagi Bu Naya karena menurutnya itu adalah bagian kecil dari keperdulian Pak Dito kepada dirinya.

Justru dengan kembalinya dirinya kerumah dia seharusnya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan dari suaminya, tapi justru malah kebalikannya.

Tidak lama kemudian Dila kembali lagi teriak teriak dikamarnya seperti orang ketakutan yang membuat Bu Naya dan Marcelo kekamarnya dan menenangkannya.

Berulang kali Marcelo mencoba menelopin bapaknya tapi tidak satupun diangkat.

Pak Dito yang sedang asyik bermesraan dengan Risha tidak peduli dengan apapun yang terjadi dengan keadaan rumah.

Dila yang semakin ketakutan tiba - tiba teriak teriak tertawa dengan sangat keras dan lantang.

"KALIAN AKAN MATI" adalah kata yang berulang kali disebutkan oleh Dila

DIla terus mengatakan hal yang sama berulang kali dan akhirnya suarany berubah seperti seorang laki laki yang sangat berat dan tertawa terbahak bahak.

Semua perabotan yang ada dikamar telempar kemana mana dan akhirnya Marcelo yang tiba tiba teriak dengan membaca doa membuatnya terpukul jauh oleh pukullannya Dila. Bu Naya yang memegang erat tangannya DIla dengan mata yang bercucuran air mata yang hanya bisa menyebutkan nama anakmya " Dila Dila Dila udah nak".

Tiba tiba DIla melemparkan ibunya dan pergi entah kemana.

Matahari yang sebelumnya terang menerang dilangit akhir turun dan malam pun tiba.

Pak Dito yang pulang kerumah sangat kaget karena melihat keadaan rumah yang sangat berantakan dengan pintu yang dibiarkan terbuka dan dia sangat kaget saat melihat istri dan anaknya tergelatak dilantai tidak menyadarkan diri.

Pak Dito coba membangunkan Bu Naya dan Marcelo berkali kali tapi tidak terjadi apapun, tiba tiba Pak Dito mendengarkan suara yang sangat keras dari dapur dan saat dia menoleh kepalanya dia melihat Dila hanya berdiri tegap kemudian pingsan tidak menyadarkan diri.

Pak Dito yang sangat panik tidak tau apa yang harus dia lakukan...

Keluarga 2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang