part 1

5.1K 311 35
                                    

Seorang gadis kecil menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya. Entah apa yang dia tangisi. Tapi yang pasti, sesuatu telah terjadi hingga membuatnya menangis seperti sekarang.
Sedangkan disudut lain, seorang wanita berpipi mandu dan memiliki mata seperti  kucing menatap gadis kecil itu dengan tatapan sendu.

Tak tega melihat gadis kecil itu terus menangis dan menjerit saat petir terdengar, akhirnya dia pun memberanikan diri untuk mendekat.

"Kenapa?" Gadis kecil itu seketika menghentikan tangisannya, menyisakan sesegukan yg terdengar samar. mendongak menatap seseorang yang berdiri di hadapannya  lalu  menghapus air matanya.

"Chaeng takut hujan" lirihnya. Seorang wanita dewasa yang berdiri di depannya terhenyuh, matanya terlihat sendu menatap wajah penuh air mata gadis kecil itu.

Wanita dewasa itu berjongkok mensejajarkan tingginya dengan gadis kecil yang tengah duduk di lantai. Ia menjulurkan tangannya lalu mengusap lembut pipi gadis kecil itu.
"Jangan takut lagi ya?. Sekarang kan udah ada mom---aunty"

Gadis kecil itu mengangguk kecil. Matanya menatap intens wajah wanita dewasa didepannya, meneliti dan mengingat-ingat apakah dia kenal dengan wanita dewasa di depannya. namun, sepertinya sekeras apapun dia mengingat, dia tak dapat jawabannya karena pada dasarnya memang dia baru pertamakali bertemu wanita dewasa bermata kucing itu.

"Ta-tapi aunty siapa?, sepertinya aku tak mengenal aunty dan Bagaimana aunty bisa masuk ke rumahku?. Apakah aunty teman aunty Lisa atau aunty jisoo?"

Wanita dewasa itu tersenyum lembut. Tangannya yang tadi mengusap pipi gadis kecil itu beralih mengusap puncak kepala.

" Iya, aunty teman aunty jisoo" jawabnya lembut. sangat lembut, jangan lupa tangannya yang masih terus mengusap kepala Chaeyoung sampai Chaeyoung tersenyum lebar dan memejamkan matanya. Jujur Chaeyoung jarang  diperlakukan seperti ini, karena biasanya para aunty 'adik/kakak' dari ibunya selalu mencuekkannya, menganggapnya seakan dia tak ada. Namun, masih ada satu orang yang menyayangi, tapi sayang nya beberapa bulan terakhir orang itu tengah berada di luar negeri.

"Kenapa hmm?" Chaeyoung tak menjawab, dia malah memeluk wanita dewasa di hadapannya dengan sangat erat. Sedangkan orang yang di peluk tiba2 itu menegang, ada rindu yang terpancar dari matanya.

"Maaf udah peluk aun--" saat Chaeyoung akan melepaskan pelukannya, wanita itu segera menahannya dan membalas pelukan Chaeyoung tak kalah erat.

"Sebentar ajah--- biarkan aunty memelukmu sebentar"ucapnya lirih. Saking lirihnya, suaranya itu seperti berbisik. namun, masih dapat di dengar jelas oleh Chaeyoung.

"Non.. non rose " suara seseorang mengintrupsi kedua wanita yg beda usia itu. Mereka melepaskan pelukannya.

"Bibi Chaeng di kamar!" Teriak Chaeyoung lalu melirik wanita dewasa di sampingnya yang terlihat panik.

"Aunty kenapa?"

" Nggak papa hehe, aunty ke kamar mandi dulu ya?" Ujarnya lalu segera berlari masuk kedalam  kamar mandi yang ada di dalam kamar Chaeyoung.

Chaeyoung mengerutkan keningnya mantap pintu kamar mandi yang sudah tertutup rapat. namun, setelah itu mengalihkan pandangannya kearah pintu kamar yang terbuka menampilkan seorang paruh baya yang berprofesi sebagai baby sister nya.

"Non tadi bibi denger non lagi ngobrol, non ngobrol sama siapa?" Tanya Yoona, nama baby sister itu. Di tangannya memegang botol susu milik Chaeyoung.

"Sama aunty cantik!, temennya aunty jisoo"
Baby sister itu mengkerutkan keningnya bingung. Pasalnya sekarang sudah malam, mana mungkin  teman nyonya nya berkunjung ke rumah dan yang paling aneh jelas-jelas barusan nyonya jisoo nya  berangkat ke rumah sakit setelah tadi memarahi Chaeyoung habis-habisan. Iya, sebelum berangkat kerumah sakit jisoo sempat memarahi Chaeyoung yang merengek ingin ikut. mangkannya Tadi Chaeyoung menangis, di tambah-tambah hujan yang tiba-tiba turun.

ghost momyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang