03.00
Brak
"Krystal--"
Deg
Wajah Seulgi langsung pucat pasi ketika mendengar suara nyaring monitor detak jantung Jennie yang tak beraturan. Ia melihat sekitar, dimana seluruh dokter tengah sibuk menanganinya.
"Dokter detak jantungnya terlalu lambat dan nyaris tak ada"ucap salah satu suster panik.
"Seulgi cepat kemari! Bantu aku" teriak krystal yang tengah memompa jantung Jennie dengan defliblator, Menyadarkan seulgi dari keterkejutan nya.
"J nggak j nggakkk" lirih seulgi berjalan mendekat dengan Tubuh yang gemetar hebat, mata nya memanas menatap layar monitor yang memperlihatkan ritme detak jantung Jennie. .
"200 Joule" perintah krystal pada suster yang langsung di laksanakan.
" Seulgi sadar!! Ini bukan waktunya melamun, kamu harus kuat demi Jennie. Bantu aku cepet!" Teriak krystal membuyarkan lamunan sahabatnya. Seulgi yang sudah tersadar segera membantu krystal.
" Argg.... Tambah, 300 Joule" ucap krystal yang mulai frustasi karena jantung Jennie masih belum normal.
Nitttttttttttttt
Bunyi nyaring terdengar dari monitor Yang bersamaan menampilkan garis lurus. Menandakan jika jantung Jennie berhenti berdetak.
Seulgi mematung melihatnya. bahkan Krystal yang tadi sedang memompa jantung Jennie langsung memberhentikan aktivitasnya. Beberapa detik kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya berusaha mengembalikan kesadarannya, ia tak boleh menyerah. Bagaimanapun Jennie sudah ia anggap adiknya sendiri, ia tak rela jika Jennie pergi meninggalkannya mereka semua.
"Maksimal!!!!" Teriak krystal.
"Tapi dokter itu akan beresiko kerusakan organ vital dan pendarahan" Protes salah satu dokter yang tak menyetujui tindakkan krystal.
"Cepat!!"
Mau tak mau perawat itu kembali menaikkan Joule menjadi 400j dan krystal kembali fokus ke pekerjaan nya. Namun detak jantung Jennie tak kunjung kembali. Krystal akhirnya menyerah, ia menatap sendu Seulgi yang melamun menatap tubuh Jennie yang terbaring lemah di ranjang pasien.
"Catat tanggal kematian 11 Febuari 2022"Ucap krystal pada suster. Lalu perhatiannya kembali pada seulgi yang masih mematung.
"Gi maaf, aku tak berhasil menyela----"
"Nggak...NGGAK MUNGKIN!" Teriaknya sambil menutup telinga. Ia tak mau mendengar kelanjutan ucapan krystal.
" Arghhhhhhh" Seulgi mendorong meja yang berisi peralatan operasi sampai meja itu mengguling jatuh dan barang-barang nya berserakan di lantai. Kaki nya bergetar mulai berjalan mundur dan jatuh terduduk di lantai.
"Hiksss,,, nggak mungkin!!!!" Teriak seulgi frustasi.
Krystal menatap sendu sahabatnya. Buliran air mata mulai bercucuran menyatu dengan keringat. Perlahan kaki nya mulai berjalan mendekat.
"Seul, ikhlasin Jennie.. biarin Jennie tenang, sekarang dia udah nggak sakit lagi" ucap krystal lembut. Menarik tubuh seulgi untuk di peluk dan tangis seulgi pun pecah di dalam pelukan sang sahabat.
" Unnie, bagaimana perkembangan Jennie unnie?, Dia akan Segera bangun kan?"
"Unnie, aku merindukan Jennie unnie"
"Gi kapan Jennie akan sadar?"
Ucapan saudari-saudarinya yang selalu menanyakan kondisi Jennie Terngiang di otaknya. Ia tak bisa membayangkan sehancur apa saudari-saudarinya saat mengetahui bahwa dia tak bisa menyelamatkan Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
ghost momy
FanfictionJika aku boleh memilih. Aku akan memilih untuk tidak lahir daripada harus membuat momy tidur lama.