Blurb/deskripsi cerita
"15 juta Yuan?" ucap Zhan tiba-tiba, yang baru saja datang menghampiri Zhoucheng. "Hanya untuk one night stand?" tanyanya lagi dengan wajah melongo.
Haoxuan mengangguk tegas. "Ya, begitulah. Tapi, dia hanya menginginkan yang...
Selamat malam para Jombloh"er 😂 😂 😂 😂 Maaf ya semalam kelupaan mau up 😂😂😂Maklum lah Faktor U 🤭🤭🤭 Karena ini agak panjang siapin cemilan ya 🤣🤣🤣🤣.
Terima kasih 🙏🙏🙏Selamat membaca 😇😇
Typo bertebaran ya 🙏
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menyeringai puas, pria itu memposisikan kembali dirinya di atas Zhan. Menyerang bibir tipis yang sedikit terbuka. Pria itu gemas melihat tampilan gigi yang menyembul dari balik bibir sensual tersebut, hingga ia tidak sabar untuk meraupnya dalam sekali lumatan.
"Mmphhh," desah Zhan, kala bibirnya dilumat dengan gerakan lembut. Sungguh Zhan sangat terbuai dengan perlakuan orang asing di atasnya. Tangannya meremas rambut si pria dan kedua kakinya dengan spontan melingkar di pinggang.
Lumatan yang beralih menjadi luapan nafsu. Zhan mulai menyadari bahwa dirinya memang membutuhkan keadaan seperti sekarang ini. Betapa ia sangat menginginkan melakukan pergumulan bersama pria yang selama ini mengejar cintanya. Namun, itu hanyalah angan semata dan ia tidak mungkin bersanding dengan seorang billionaire. Tidak mungkin!
Apalagi sekarang dirinya telah jatuh ke lembah nista. Menjual tubuhnya demi uang, sebagai pemuas nafsu pria yang entah siapa sebenarnya. Di saat pikirannya tertuju pada orang lain, si pria telah mencumbui tubuh Zhan. Memberikan sentuhan lembut di sepanjang tulang selangka, dada dan terakhir di kedua paha mulus Zhan.
Telapak tangannya yang dingin terasa nyaman berada di penisnya yang telah menegak panas. Zhan mengerang hebat saat penisnya di genggam dan digerakkan naik turun.
"Eemhh... aaahhh."
Perlahan dan pasti, tubuh Zhan menerima setiap sentuhan. Kakinya masih melingkar kuat di pinggang dan kedua tangannya mencengkram sprei gelisah. Kepalanya merasakan pening, tetapi tubuhnya merasakan nikmat. Zhan hampir menuju klimaks, penisnya semakin menegang dan ia merasa akan meledak sekarang.
"Aaahh... a-aku... Mmpphh." Rupanya si pria itu paham jika Zhan akan segers klimaks. Ia tidak ingin meninggalkan kesempatan untuk terus membuat Zhan mendesah nikmat. Mulut Zhan yang telah siap untuk mengerang karena pelepasan, dibungkam oleh mulut si pria. Erangan Zhan tertahan oleh ciuman yang sangat dalam. Zhan spontan memeluk tubuh di atasnya, menekannya agar semakin merapat di atas dadanya.
Pinggul Zhan terhentak ke atas untuk menyelesaikan pelepasannya. Setelah itu Zhan benar-benar mendekapkan dirinya dalam pelukan si pria.
"Haah... haah.... " Dada Zhan kembang kempis seiring dengan deru napas pria di atasnya. Napas mereka menyatu dan saling terhirup. Zhan sempat tersenyum karena ia merasa nyaman berada di tempatnya. Senyuman itu tertangkap oleh sosok di atasnya yang sedang memandang dan mengagumi wajah sayunya.
