GEDUNG itu berbentuk bulat seperti donat bila dilihat dari atas. Material dindingnya tampak berkilat, abu-abu metalik ditimpa sinar matahari yang mengintip dari awan dan asap hitam. Jay menghentikan mobilnya tepat di depan pagar besi bertuliskan 'RESTRICTED AREA'.
"Fasilitas sebesar ini dibangun hanya untuk membawa penderitaan pada orang-orang," kata Heeseung sambil mengisikan peluru dalam senapannya, sekalian mengantongi beberapa selongsong lain di balik saku jaket.
Heeseung bercerita sesuai dengan apa yang dia dengar dari ayahnya yang purnawirawan jenderal; pemerintah menciptakan pasukan tak terkalahkan yang akan jadi tombak kemiliteran. Mereka tak lagi menginginkan pemuda dan pria-pria kuat untuk bertempur di medan perang, melainkan manusia-manusia yang akhirnya akan mereka ubah jadi monster.
Beberapa petinggi yang tak setuju dengan gagasan itu disingkirkan, sebagian besar dilenyapkan dari muka bumi. Sebuah keberuntungan karena ayah Heeseung masih sempat mewariskan ceritanya pada Heeseung sehingga dia tidak akan jadi satu-satunya yang tahu tentang kebenaran.
Awal mulanya, penelitian itu memberikan hasil yang baik; mereka berhasil menciptakan manusia dengan tinju terkuat dan kemampuan regenerasi yang tinggi hingga tidak bisa mati. Seperti Niki.
"Bawa masuk mobilnya," Niki merobek pagar besi di hadapan mereka dengan mudah, menciptakan sebuah lubang yang cukup untuk mobil Jay lewat. Tak sedikit pun menghiraukan kejutan listrik tegangan tinggi yang menyetrum jari-jarinya.
"Kalau aku tidak melihat dengan mata kepala sendiri, aku pasti tidak akan percaya kalau makhluk sepertimu benar-benar ada," timpal Jay. Dia kembali menyalakan mesin mobilnya lalu menginjak gas.
Jake membuka pintu. Dengan sedikit bersusah payah, Jake memanjat sampai atap. Angin dan debu berpasir menerpa wajahnya. Tanpa repot-repot meminta Jay memelankan laju mobil, Jake melompat ke depan lalu terbang dengan sayap yang muncul dari punggungnya. Besar, berwarna hitam, dan berkilau keunguan.
Proyek monster yang dikembangkan pemerintah mengalami kemunduran setelah seorang ilmuwan mereka –yang menjadi sumber dari terealisasinya gagasan ini– menghilang bersama tumpukan berkas penelitian dan ciptaan terbesar mereka. Beberapa ilmuwan lain berhasil membuat tiruan, tapi tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Monster-monster itu tidak beradab, tidak bisa dikendalikan, dan beringas, bahkan tidak berwujud seperti manusia. Laboratorium kacau balau dan seluruh hasil penelitian –serum dan gas yang digunakan untuk menciptakan monster bocor akibat amukan dari seekor monster yang lepas kendali.
Ledakan besar terjadi malam itu, mengontaminasi lebih dari setengah populasi makhluk hidup menjadi monster yang mereka lihat saat ini. Gas monster yang bocor menyebar begitu cepat karena angin musim panas dan memenuhi atmosfer dalam sekejap. Bencana yang buruk terjadi dan dalam semalam, dunia mengalami kiamat besar-besaran.
"Jake, bagaimana? Kau dengar aku?"
Jake membetulkan posisi benda kecil yang terpasang di lubang telinganya, "Jelas sekali! Kau sungguh punya benda-benda bagus, Jay!"
Jake terbang lebih dekat hingga sampai tepat di atas tengah-tengah bangunan. Ada episentrum gas yang cukup besar menyembur dari sana. Jake terbang memutari gas itu dan melihat keadaan di bawah.
"Aku tahu kalau serum yang tumpah ke sungai sudah banyak dinetralisir oleh berbagai limbah yang lebih buruk, tapi di sini masih tersisa kira-kira dua puluh drum lain. Lalu, gas itu menyembur dari sesuatu, seperti sumur, aku butuh melihatnya lebih dekat."
"Berhati-hatilah, Jake. Jangan terlalu dekat dengan sumber gasnya," peringat Jay. "Kalau kau terpapar gas dalam jumlah sebesar itu, aku yakin kau akan benar-benar berubah jadi burung."
KAMU SEDANG MEMBACA
7 DAY DREAMS| Jungwon [ENHYPEN]
FanfictionJungwon bermimpi hal yang sama berulang kali. Monster, senapan, dan udara yang berdebu. Saat dunia nyata tidak begitu ramah padanya, Jungwon bertanya yang manakah mimpi buruk itu? !baku!