part 13 kehidupan baru

306 27 0
                                    

Jihyo terbangun dari atas ranjang milik Mingyu, dia memandang wajah suaminya itu sambil mengusapnya lembut. Mingyu yang membuka matanya langsung menarik Jihyo kembali ke dalam pelukannya

"Hya, aku mau memasak untuk sarapan kita!"

"Kita beli saja di luar, aku masih kangen..."

"Kangen apanya, sudah dua kali apa masih kurang juga?"

Mingyu hanya bisa tersenyum mendengar Jihyo mengeluh

"Hyo...sayang, dingin...peluk aku"

"Hish!" kali ini Jihyo memukul pantat Mingyu karena kesal

"Tidak boleh marah, nanti kalau anak kita jadi tukang marah bagaimana?"

"Biar saja"

Mingyu mulai memandang Jihyo dengan pandangan nakalnya

"Apa!"

"Sekali lagi ya"

"Hya!!"

Entah karena efek kehamilannya atau bukan yang jelas sekarang ini Jihyo merasa tak mau berhenti saat Mingyu menyentuh tubuhnya dan jujur saja dia hanya berpura-pura jual mahal di hadapan suaminya

"Ming ming kecil, hati-hati ya, appa mau masuk dulu. Ming ming minggir dulu ya" kata Mingyu yang kini terlihat seperti orang gila dan Jihyo hanya bisa tertawa melihat kelakuan suaminya

************************************

Tzuyu tidak sengaja bertemu dengan Jun saat mereka menuju toilet gedung KBS. Tzuyu berpura-pura tidak melihat Jun yang berjalan melewatinya tapi Jun berhenti dan memanggil namanya

"Tzu"

Dia masih tetap berpura-pura tidak mendengar hingga Jun menarik tangannya pelan

"Ini minumlah" Jun mengoper jus anggur dalam saset ditangan Tzuyu

"Apa ini?"

"Jus anggur, lain kali jangan terlalu banyak minum"

Jujur saat ini dia teringat pada Mingyu yang dulu juga memperlakukannya seperti itu

"Aku tidak butuh!" Tzuyu mengembalikan jus ditangannya pada Jun kemudian langsung meninggalkan Jun yang kini membeku di tempat karena kelakuan kasar Tzuyu

Saat pre record sedang berlangsung Jun terus menatap kearah Tzuyu dan membuatnya merasa tidak nyaman hingga dia melakukan beberapa kesalahan.

"Kamu kenapa sih?" Tanya Nayeon

"Hya jangan buat ulah lagi, aku sudah cukup pusing untuk membagi part Jihyo dengan yang lain!!" Jeongyeon berteriak karena mulai habis kesabaran

Tzuyu turun dari panggung dan langsung pergi begitu saja sementara yang lain bergumam di belakangnya

"Kalau sudah bosan menjadi idol seharusnya dia berhenti saja, toh dia anak orang kaya"

Jun mengejar Tzuyu yang berlari menuju atap, kaki Tzuyu tidak sengaja menginjak pinggiran tangga dan terpeleset. Kini Tzuyu menangis kesal saat tidak bisa kembali berdiri

"Kaki sialan!!"

Jun mulai menghentikan langkahnya dan membungkuk di hadapan Tzuyu, dia bernafas lega saat tahu Tzuyu tidak melompat dari atap gedung. Dia menyingkirkan rambut Tzuyu yang menutupi wajah cantiknya hingga Jun bisa melihat jelas wajahnya yang kini memerah karena menangis terisak

"Kamu membuatku khawatir saja..."

Tzuyu masih tak mau mengangkat wajahnya, Jun mendudukkan dirinya di samping Tzuyu dan menyandarkan kepala Tzuyu pada bahunya.

"Menangislah sepuasnya, aku akan menemanimu"

Tzuyu menangis se jadinya di hadapan Jun hingga Hoshi tidak sengaja memergoki mereka yang sedang berpelukan

"Kalian sedang apa?"

Jun langsung menjaga jaraknya dari Tzuyu sedangkan Tzuyu menghapus air matanya

"Jangan bilang kalau kamu menghamili dia?"

Jujur saja semenjak pernikahan rahasia Mingyu terbongkar, Hoshi jadi sering waswas dan curiga pada member lain yang sedang berkencan. Apalagi ini Jun, dia terkenal ramah dan pemalu di antara member lainnya tapi kali ini ada yang tidak biasa. Raut wajah Jun semakin tampak mencurigakan di hadapan Hoshi

"Jangan bicara sembarangan!"

"Hish, aku tahu sekarang. Kamu pasti menyukainya, ‘kan?"

Jun merutuki dirinya, kenapa harus Hoshi yang melihatnya bersama Tzuyu? Kalau dia yang tahu sudah pasti besok member lain akan menginterogasinya karena mulut Hoshi tak jauh beda dengan ember bocor yang membuat air luber ke mana-mana hanya saja yang luber kali ini bukan air melainkan cerita tentang Jun yang memeluk tubuh Tzuyu mantan kekasih Mingyu

"Cepat kembali, sepuluh menit lagi giliran kita!"

"Iya"

"Kalian lanjutkan saja tapi cepat ya"

"Lanjutkan apanya?"

Jun berjongkok di hadapan Tzuyu dan menyuruhnya naik ke atas punggung lebarnya

"Naiklah, aku antar kamu kembali"

"Oppa..."

"Hmm, apa?"

"Terima kasih sudah mengkhawatirkan aku"

"Iya"

************************************

Jihyo tertawa melihat Mingyu yang wajahnya penuh dengan tepung, mereka bermain di sofa ruang tengah dan entah sudah berapa kali Mingyu kalah dan mendapat coretan di wajahnya

"Aku tidak mau main!"

"Hya, jangan curang!! Giliran kalah tidak mau melanjutkan permainan"

Entah kenapa akhir-akhir ini Mingyu semakin kotor pikirannya, bayangkan saja saat ini dia sedang menelan ludahnya dan berusaha menahan dirinya melihat Jihyo memakai kaos tipis dan celana pendek duduk bersila di hadapannya

"Hyo..."

"Hmm, apa?"

Dia mulai mendekat dan menaruh kepalanya di atas bahu Jihyo sambil memainkan nafasnya di atas leher Jihyo

"Gyu, geli..." Jihyo mencoba mendorong kepala Jihyo menjauh tapi dia malah semakin menenggelamkan wajahnya pada leher mulus istrinya

Kali ini dia mengubah targetnya dan mulai menggerakkan kepalanya merayapi dada Jihyo bahkan membuat tanda kepemilikan di sana

"Cuci mukamu sana" Jihyo menahan kepala Mingyu dengan kedua tangannya.

Secepat kilat dia kembali dengan wajah bersih dan duduk di samping Jihyo yang kini sedang asyik melihat televisi. Tangan nakalnya mulai menyelusup ke dalam baju Jihyo dan memainkan titik lemah Jihyo, dengan cepat tubuh Jihyo memanas

"Gyu..."

Mingyu tersenyum puas melihat sinyal dari istrinya kalau dia harus melanjutkan perbuatannya. Dengan hati-hati dia membaringkan tubuh Jihyo dan mulai melakukan hal yang kini mulai menjadi rutinitas mereka. Mingyu mulai mendesah saat dia berhasil memasukkan miliknya ke dalam tubuh Jihyo yang hangat

"Ahhhh..."

Tangan lincah Mingyu terus memainkan dada Jihyo, dia tahu betul gerakan mana yang bisa membuat Jihyo menahan nafas dan desahan yang keluar dari mulutnya

"Gyu..." Jihyo mulai memberi tanda kalau dia sudah tidak sanggup lagi menahan dirinya lebih lama

Mingyu mulai mempercepat gerakannya hingga akhirnya dia bisa melepaskan apa yang tadi tertahan di tubuhnya. Sekarang mereka tergeletak lemas di atas sofa sambil mengatur nafas mereka yang masih sedikit tersengal

"Aku mencintaimu" kata Mingyu sambil kembali memberi tanda pada dada Jihyo dan Jihyo yang tidak terima juga melakukan hal yang sama hanya saja kali ini leher Mingyu yang jadi korbannya

"Hya, bagaimana aku bisa keluar kalau tandanya sebesar ini!!"

"Mingyu sayang bersyukurlah, lain kali kamu buat tanda lagi akan kubuat yang lebih besar dari ini" kata Jihyo sambil menunjuk leher Mingyu yang seperti habis dihajar orang

Scandal ( Jihyo-Mingyu ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang