sorai

1.4K 108 0
                                        

"NAH ITU LOHH, ORANGNYAA." dengan nada kerasnya sambil menunjuk orang yang dimaksud.

karina mendengus kesal sambil menutupi kedua telinga nya, jika tempat ini ramai mungkin ia dan temannya akan menjadi pusat perhatian.

"lo kalo mau high note jangan disini." karina dengan nada kesalnya.

"haloo, maaf ya nunggu lama."

karina segera menoleh ke arah suara itu, gadis yang selama ini ia rindukan di depan matanya sekarang. gadis yang selama ini karina hindari, menatap dirinya dengan tatapan bertanya tanya, seolah olah "kamu kemana aja, rin?"

ini yang karina takut kan, bertemu titik lemahnya.

flashback.

karina segera mecari kekasih nya, winter. sungguh karina bingung apa yang terjadi sekarang, ini harapan terakhir karina, taman yang sering dikunjungi oleh winter.

benar dugaannya, gadisnya berada disini. menghampiri gadisnya, memeluk winter sangat erat. perasaan karina tidak enak akhir akhir ini, perasaan takut kehilangan gadis yang ada di pelukannya ini.

"winter, kamu ngebuat aku takut. aku kira kamu kemana.." mengusap puncak kepala gadisnya lembut, sungguh karina takut. "win.. -"

"let's break up, rin."

melonggarkan pelukannya, menatap mata gadis di depannya mencari kebohongan.

"win, kamu lagi main main kan? ngeselin banget. ayo beli es krim, biar kamu ga ngelantur lagi kalo ngomong." menarik tangan gadisnya untuk pergi dari tempat ini.

"rin.."

"kenapa sayangg?"

dimata winter tidak ada kebohongan sama sekali, ini yang karina takut kan. 2 tahun bersama winter bukan hal yang sebentar bagi karina. gadis yang amat ia sayangi sekarang meminta mengakhiri ini semua.

"win, kenapa?" tanya karina sekali lagi.

tidak ada jawaban dari gadis didepannya ini, winter malah memberi karina foto.

"ini apa?" mengerutkan dahi, fotonya bersama seorang gadis? "denger, ini cuma salah paham. dia bukan siapa siapa aku, waktu itu cuma nolongin dia win.." winter masih bukam.

"win, percaya sama aku.. bukannya dulu kamu yang bilang, kalo kamu bakalan percaya sama aku.."

"kamu bohong rin, kamu juga ngelakuin hal kaya gitu sama orang lain kan. aku tau, kamu ga usah nyembunyiin sesuatu lagi."

"kita akhirin semua ini, sekarang kamu ga usah sembunyi sembunyi lagi ngelakuin itu semua.."

karina tidak paham apa yang dikatakan winter, sembunyi sembunyi dengan siapa? bahkan selama ini karina menjauhi teman temannya dan memusatkan dunia kepada winter. melihat punggung itu menjauh darinya, lara yang karina rasakan.

karina salah tidak menceritakan kejadian itu kepada winter, tapi itu cuma kejadian kecil. siapa yang mengfoto dirinya?

"yaa, Yoo jimin."

sahabat dari winter, kenapa dia disini tapi pertanyaannya itu tidak penting sekarang. Karina tau pria didepannya ini bisa di andalkan, karina sangat mempercayai Lee Jeno sahabat winter.

"gimana rasanya? sakit ga?" pertanyaan jeno sedikit membuat karina bingung, tau bentul pria didepan ini suka membuat lelucon.

"bukan saatnya bercanda, lee."

"siapa yang bercanda?" tawa samar terdengar.

"enak ga kejutannya? sorry, gue yang bilang lo ada orang lain. sengaja gue lakuin itu, biar lo tau rasa sakit yang dirasain winter. jangan cuma lo doang yang bisa nyakitin winter, dia juga bisa lah." menepuk punggung karina pelan.

emosi karina memuncak, apa yang pria ini tau tentang hubungan dirinya dan winter. bertengkar dengan pasangan itu hal yang wajar dalam sebuah hubungan.

karina menarik kerah baju pria di depannya ini, "APA YANG LO TAU, LEE JENO?? LO GA SEHARUSNYA IKUT IKUT DALAM HUBUNGAN GUE SAMA WINTER." suara karina sedikit bergetar, manahan tangisannya.

"apa yang lo tau, jen.. setiap hari gue mikirin cara ngebahagiin sahabat lo itu, bahkan gue nahan cemburu kedekatan lo sama winter. lo selalu tau dia lagi ga baik baik aja, lo selalu jadi orang pertama yang dicari winter.."

"GUE CEMBURU JEN, sakit ngelihat lo lebih tau keadaan dia dari pada gue pacarnya sendiri. gue selalu takut bikin dia sakit hati kaya gini, bahkan gue lebih pentingin dia dari pada urusan gue." menarik nafas dalam-dalam, sakit rasanya.

"dia pusat dunia gue, jen.." karina sudah memusatkan dunianya pada winter sajak pertama kali dia mengenal seorang winter, gadis yang ia temui pada bulan Desember.

flashback end.






Too late °winrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang