01

447 51 18
                                    


Alangkah baiknya sebelum membaca follow akun saya terlebih dahulu, hehe!
Happy reading ❤️

***

"halo Lio, hiks." Ucap seorang gadis seraya menangis kepada yang di teleponnya.

"Mara, kamu kenapa nangis? Apa yang terjadi?" Jawab orang yang bernama Lio itu di sebrang sana dengan nada khawatir.

"kamu bisa kesini gak? Aku butuh pertolongan kamu, hiks."

"Kamu di mana sekarang?"

"Aku di rooftop, hiks."

"aku kesana sekarang, kamu jangan kemana-mana, oke! Tunggu sampai aku datang!"

"Iya, cepat ya, Lio. Hiks."

Tutt

Setelah panggilan telepon itu terputus, gadis itu menghapus air matanya dengan kasar, lalu perlahan-lahan bibir gadis itu pun mencetak senyum miring.

Beberapa menit kemudian.

Ceklek

"Mara." Panggil seseorang yang baru saja masuk, dengan napas memburu. Lio Abimanyu, dia cowo yang lagi dekat dengan Tamara, dan dia juga orang yang tadi di telepon Tamara.

Melihat keadaan rooftop yang sunyi, dan tidak ada siapa-siapa, membuat Lio mengerutkan keningnya.

"Mara, kamu di mana?" Panggilnya lagi. Tetapi nihil, masih tidak ada jawaban dari gadis itu. Dan itu membuatnya semakin panik.

Sedangkan tidak jauh dari cowo itu, tepatnya di balik pintu, seseorang gadis yang tadi namanya di panggil berdiri dengan menyeringai, tanpa mau menjawab panggilan Lio.

Kemudian dia berjalan menuju ke arah Lio dengan perlahan-lahan seraya membawa sesuatu benda di tangannya.

Setelah sampai tepat di belakang Lio, gadis itu mengarahkan benda yang tadi di bawa nya ke arah punggung cowo itu.

Jleb

"Akh." Satu teriakan keluar dari mulut Lio, karena tusukan itu. Yap, benda yang tadi di bawa oleh Mara adalah pisau, dan pisau itu yang dia gunakan untuk menusuk Lio dari belakang.

Kemudian dia pun mencabut pisau yang masih menancap di punggung Lio.

Darah pun mengalir deras di punggung Lio akibat tusukan itu, lalu Lio pun membalikkan badannya ke belakang dengan susah payah, untuk melihat siapa yang menusuk nya. Dan alangkah terkejutnya dia setelah tau siapa yang menusuknya.

"Mara." Panggilnya lirih karena sudah tidak sanggup akibat rasa nyeri di punggung nya.

"Yes, it's me." Jawab Mara santai seraya tersenyum sinis.

"Kenapa kamu tega ngelakuin ini, Mar?" Tanya Lio seraya menahan rasa sakitnya.

"Karena Lo beban, gue udah capek pura-pura suka sama Lo, dan gue juga muak di kejar-kejar Lo mulu, apalagi sama gombalan alay Lo." Jawab Mara seraya memutar bola matanya malas.

Mendengar jawaban itu membuat Lio membelalakkan matanya "GUE GAK NYANGKA SAMA LO, GUE KIRA LO CEWE BAIK-BAIK, NYATANYA, LO CEWE BUSUK! LO NIPU SEMUA ORANG SAMA SIKAP SOK POLOS LO. SIALAN!" teriak Lio emosi dengan rahang yang mengeras.

"Banyak bacot, sakit kuping gue dengar suara Lo, bagusan Lo mati aja deh!" Ujar gadis itu kembali.

Belum sempat Lio menjawab, Mara terlebih dahulu menusuk Lio kembali. Kalau tadi Mara menusuk Lio di punggung nya, maka kali ini Mara menusuk nya di perut Lio dengan pisau tadi.

Jleb

"Akhhh." Teriaknya lalu kemudian Lio pun ambruk. Bersamaan darah kembali mengalir di perut cowo itu.

Bastard GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang