30||Luka

10.1K 633 28
                                    

Bella tak henti-hentinya menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bella tak henti-hentinya menangis. Bara mengusap bokong gadis itu

"Gue cuma punya lo ,Bara"gadis itu nampak menyedihkan

Bara mengangguk "Lo juga punya Tuhan yang bisa bantu lo"

Bella menoleh kearah Bara. Sontak pandangannya berubah

"PERGI KAMU"

"KAMU BRANDON"

"PERGII"jerit Bella

Bara tersentak

"Gue Bara"

"NGGAK"

"KAMU BRANDON"

"PERGIIII"

"PERGI"

"BRANDON KAMU JAHAT"

"JAHAT BANGETT"

$$$

3 Bulan kemudian

3 Bulan Bella habiskan tinggal di Singapura. Orang tua Bara menyarankan untuk Bella harus di rawat. Kejiwaan gadis itu mulai terganggu. Bella tinggal disana bersama Leona dan adik Leona sedangkan Bara menetap disini. Bara selalu termenung,akankah Bella sembuh dan baik-baik saja

Sepertinya memang benar. Orang tua Bella memang selama ini pencitraaan. Buktinya ia tidak mencari keberadaan anak gadisnya itu. Orang tau jahat.

Bella selalu menelpon Bundanya untuk mengetahui kondisi Bella. Bundanya selalu menjawab "Masih dalam pemulihan"

Tentang Brandon, laki-laki itu dibawa pergi oleh kakeknya ke Kanada

Malam ini, Bara sedang berjalan kaki mencari penjual bakso di sekitar kompleksnya. Ia menghirup udara segar. Ia mengamati kanan kirinya

Sesampainya di penjual bakso. Ia tersenyum tipis menayapa penjualnya, anak gadis

"Mau pesen apa Kak?"tanya gadis itu dengan senyum tipis

Bara berpikir sebentar "2 porsi bakso pakai mie"pesan Bara

"Baik kak"ujar gadis penjual bakso itu. Dia tidak sendiri,dia bersama temannya perempuan. Mungkin mereka sudah kuliah

Bara mengeluarkan ponselnya guna menghilangkan bosan

Bara sedikit mendengar obrolan gadis itu dengan temannya. Ia menajamkan pendengarannya. Vina..... Nama itu. Bara mendongak

"Lo Vina temen kelas gue kan?"terka Bara benar

Sontak Vina tertawa kecil "Akhirnya sadar juga"ujarnya

Bara manggut-manggut. Pantesan gadis ini senyum-senyum padanya

"Astaga, sorry gue lupa"sahut Bara terkekeh

BARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang