Jacob terduduk lemas didekat eskalator.Well, terima kasih Vicky atas teriakan menggelarmu yang meminta pengunjung untuk naik ke lantai 2.
Sebab di lantai 1 air sudah memasuki gedung dan sudah cukup tinggi.
Meskipun banyak yang tak selamat dan malah menambah genangan air dengan merah yang lebih pekat lagi.
Total mereka yang sedang berkumpul diatas sebanyak 9 orang."And if vampires are real, this is their victory."
Celetuk Jacob.
Jayden dan Sam langsung melotot ke arah Jacob."We're trapped. Here. Terus elo santai banget masih bisa ngomong kayak gitu?" Tanya Jacob.
"Chill. Gue cuman mau ngehibur diri sendiri,"
"Better watch your mouth next time, Mr. William."Jacob menunduk, "Ya, gue minta maaf."
"Vicky...? Take this."
Mereka menoleh kearah Judy yang sedang memberi sebotol minum pada Vicky."You too, Vicky's friend. Take this," lanjutnya.
Ruby mengambil botol minum tersebut, "Ruby, by the way."
"Right, Ruby."To be honest, Judy ini nggak kenal sama dua cewek dihadapannya. Hanya tau ni cewek berdua daritadi teriak-teriak membahana.
Tapi, Judy tahu nama Vicky ini karena ya daritadi Ruby meneriaki Vicky dengan 'Vicky'.
"Cih, pencitraan."
Vicky menepuk-nepuk paha Ruby membuat Ruby kebingungan. Sebelum akhirnya mengerti,
"Thank you, Vicky can't say it but, sorry for shouting infront of your face and your boyfriend's."
Kata Ruby mewakili Vicky kemudian diangguki Vicky tanda setuju.Judy hanya tersenyum canggung dan kembali ke tempat duduknya—di sebelah Sam.
"Vicky friend said that Vicky apologize to us for shouting infront our face."
Kata Judy.Sam tersenyum tipis, "Nama temannya siapa?"
Tanya Sam.
"Ruby.""Kita bener-bener mau diem aja disini sampai bantuan datang?" Tanya Jayden.
"Emang lo mau ngapain?" Tanya Ethan yang kebetulan duduk sebrangan sama Jayden.
"Ya ngelakuin sesuatu?? Like membuat benteng pertahanan or something like that so we can survive until help comes." Lanjut Jayden.
"Searching for safe place." Celetuk Lily pelan.
"She's right! Searching for safe place, sekarang udah 2 jam sejak hujan, airnya udah setinggi itu, kita kan gak tau besok pagi airnya udah setinggi apa." Seru Gabby."Let's do this!"
"How about you two, loud besties?" Tanya Sam pada Vicky dan Ruby yang terlihat bingung.
"We're with you all."
"Alright but satu syarat. Tell your bestie to shut her mouth." Lanjut Sam pada Ruby.
Disaat yang lain terbahak-bahak, Vicky menatap Sam sinis.
"And if I didn't scream like that, you will not gonna be here alive. So shut your mouth too." Kata Vicky.
"Demi Tuhan gua kaget... suara lu kayak om-om beneran," celetuk Ruby.
"Okay enough. Guys, ayo kita mulai sekarang!" Lerai Judy.
Jayden, Jacob, Ethan, dan Sam memimpin jalan dan mencari ruangan yang menurut mereka aman.
Sementara yang lainnya menyusul dibelakang.Langkah mereka terhenti begitu Jayden memberhentikan lamgkahnya didepan pintu dengan warna hijau tua.
"This one?" Tanya Jayden.
"This one." Kata yang lain.BRAK
"WAAAAAAAAA!!!!!!!"
"WAAAAAAAAA????!!!!!"Seorang cowok didalam ruangan tersebut berteriak histeris membuat lainnya ikut berteriak.
"Josh?!"
"Ruby?— VICKY!!!!!!!!"Cowok tersebut keluar dari ruangan itu dan segera berlari menghampiri Vicky dan memeluknya.
"KAMU KENAPA ADA DISINI?!?!!!!" Histeris Josh.
"kamu yang kenapa ada disini?" Tanya Vicky.Yang lain menyaksikan pemandangan tersebut hanya bisa diam sampai akhirnya Jayden buka suara, "Ini....? Tempat tersembunyi kita?" Tanyanya.
Josh melepaskan pelukannya pada Vicky dan berbalik menatap Jayden.
"GILA?!?! YA ENGGAK LAH!!! Pintunya aja gak kuat sampai bisa didobrak kalian pada!"
"Terus... lo punya plan mau cari safe room dimana?" Tanya Gabby.
"Eh elu kan karyawan sini, harusnya tau dong letak safe room dimana?" Tanya Judy pada Gabby.Gabby menatap Judy sebelum akhirnya mengangguk, "ada dilantai ini, tapi gue gak berani kesana."
"WHYYY"
"Loh kenapa?"
"Kenapa deh?""Berhantu..."
Josh langsung tepok jidat, "yaudah gue yang mimpin, elo yang tunjukin jalannya tapi!"
"Iyaiya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
deadly rain
Fantasyair hujan yang mengandung racun misterius membuat siapapun yang mengenai air hujan itu kulitnya akan melepuh dan terbakar. ft. enhypen & ive spaceshipz, 2022.