Melin marah kepada mereka membentaknya katanya dan meninggalkan mereka dihutan saja.
"Kurang ajar masih tidak kasih tau, tidak apa, kami tidak lepaskan kalian berdua." sudah marah kepada mereka.
"Ok, tidak apa kami tidak ingin keluar." Ucap wetto sengaja bilang tidak mau keluar sebenarnya ingin keluar sekali.
"Bagus, der kita pergi." Ucap melin.
"Yuk." Jawab derisna.
"Derisna tolong lepaskan kami berdua." Ucap wizzi dengan nada kasihan.
"Kasih tau dulu, kamu ngikutin kita 'kan." Ucap derisna.
"Wetto, kasih taulah kamu yang suruh saya ngikutin kamu, wet." Ucap wizzi.
"Ok, saya mengaku, benar saya ngikutin kalian." Ucap wetto.
"Kami lepaskan kalian, tapi ingat jangan ngikutin kita lagi." Ucap derisna.
"Saya berjanji." Jawab wetto.
"Kamu wizzi." Ucap derisna.
"Saya Berjanji juga." Jawab wetto.
Ketika lepaskan tali perangkap itu waktu hampir cepat besok mereka sekolah kembali karena waktu liburnya cepat sekali.
"Kemana saja kamu wetto." Ucap arbri.
"Tadi terkena perangkap, paman." Ujar wetto.
"Kena perangkap, maksudnya apa?"
"Saya ngikutin derisna melin, jadi terkena perangkap." Ucap wetto.
"Lain kali jangan buat lagi ya." Ucap arbri.
"Baik paman." Jawab wetto.
"Baguslah begitu, dah wetto tidur udah malam ini." Ucap arbri.
"Iya paman." Jawab wetto.
"Nenek, kakek, ayah, ibu saya sudah pulang." Ucap wizzi.
"Wizzi, bajumu kenapa?" Ucap ajif.
"Iya pergi mana saja?" Ucap venoly.
"Apa yang diributkan?" Ucap leya.
"Iya ada apa?" Ucap domi.
"Ayah tengok sih wizzi badan basah kuyup kena apa itu?"
"Agaknya hujan tadi." Ucap domi.
"Mungkin hujan." Ucap leya.
"Benarkah ayah, ibu." Ucap ajif.
"Kalau tidak percaya lihat diluar." Ujar domi.
"Memang benar lantainya basah." Jawab ajif.
"Wizzi pergi tukar baju dulu ya, nak." Ucap venoly.
"Baik bu." Jawab wizzi.
"Dengar cakap ibu, kalau tidak tak ganti baju, nanti kamu demam loh." Ucap ajif.
"Baik ayah, ibu saya naik tangga dulu." Jawab wizzi.
"Naiklah, ingat besok sekolah nak." Ucap venoly.
"Baik bu, saya ingat." Ucap wizzi.
Ketika sudah pagi hari mereka terburu-buru mandi dan bangun dari tempat tidur.
"Cepat nona lavi berangkat sekolah, nanti lambat loh." Ucap pak satpam jorwil.
"Baik pak satpam." Jawab lavi.
"Toro dan steco hantar sih lavi berangkat sekolah." Ucap devin.
"Baik tuan." Ucap steco.
"Baik tuan." Ucap toro.
KAMU SEDANG MEMBACA
pertemanan sahabat sejati
Teen Fictionantara pertemanan hubungan tidak pernah putus interaksi sesama pun dimana pun dia ada, tidak bersifat dengki, kikir, tamak, mengikhlaskan sifat baik dan buruknya atau saling mempercayai Dibaca kisahnya sekarang juga!