CHAPTER 1

5 2 0
                                    

⚠️WARNING⚠️

Cerita ini 100% murni dari pikiranku.
Dilarang melakukan hal-hal yang berkaitan dengan plagiat!

Aku dengan tegas bilang,

"Dilarang meng- copy atau memplagiat cerita ini!"

Hargai penulis yang sudah susah payah untuk membuat sebuah cerita.

Terimakasih.

• Selamat Membaca •

•••

Setelah kejadian di kantin tadi ke empatnya memutuskan kembali ke kelas. Sebenarnya mereka tidak begitu lapar, hanya saja ingin mengemil jajanan kantin sembari bergosip ria.

Kedatangan Diandra dan kedua temannya selalu saja memancing perseteruan. Ada saja hal yang terjadi ketika mereka bertemu.

Raya menempati bangkunya yang tepat di sebelah kiri Gina- gadis tomboi yang sibuk menyalin catatan. Sedangkan Winda di pojok sebelah kiri Raya, disusul Ebi dan Fani yang duduk di depan mereka membalikkan badan agar bisa mengobrol dengan Raya dan Winda.

"Sumpah kesel banget gue sama mereka." Sahut Winda yang masih memasang wajah kesal.

"Kenapa kita ngalah sih. Kan mereka jadi kesenengan." Ebi menimpali tak terima.

Sebanyaknya perseteruan mereka, memang anak IPS yang lebih sering mengalah. Bukan karena tak berani dan mengaku kalah, hanya saja tak ingin memperpanjang keributan. Apalagi setiap mereka bertengkar selalu saja menjadi tontonan yang menarik untuk murid lainnya.

Di tambah status Raya yang seorang selebriti membuat teman-temannya tak ingin citra Raya menjadi buruk di mata orang lain. Sedikit saja kesalahan yang di buat maka akan berdampak besar buat dirinya. Menjadi public figure memang tak semudah yang terlihat.

"Kenapa lagi sih? Mereka cari ribut lagi?" Tanya Gina yang sudah menyelesaikan catatannya,  mengembalikan buku Raya yang dipinjamnya.

"Biasa Gin ada yang cari perhatian." Jawab Ebi memutar bola mata malas.

Winda bangkit dari duduk dan bersandar pada mejanya. "Masa sampe bawa-bawa followers gue? Keliatan banget kan pengen terkenal juga."

"Lo kenapa diem aja sih, Fan? Tumben banget biasanya lo yang maju duluan." Tanya Ebi pada Fani yang memang sedari tadi di kantin hingga kini dikelas hanya diam saja.

Teman-temannya tahu Fani orangnya seperti apa. Kalau dia diam berarti ada yang tidak beres. Fani memang toanya kelas, apalagi kalau sudah bergabung dengan Ebi. Bisa rusak gendang telinga.

Raya yang memang memperhatikan sikap Fani tentu merasa ada yang janggal.

"Lo ada masalah sama Dega?"

Pertanyaan dari Raya tentu saja membuat ketiga temannya terkejut. Mereka menatap Fani meminta penjelasan.

Hubungan Fani dan Dega- ketua kelas- sudah menjadi rahasia umum. Berpacaran sejak awal masuk sekolah hingga kini selalu saja membuat iri teman-teman yang lain. Tak biasanya Fani diam begini kecuali memang ada masalah yang sedang dia hadapi.

I'TS OKAY (Class Zone)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang