Chapter 1 : Murka Tuhan

9 1 0
                                    

Di surga tempat tuhan berada bersama para malaikatnya seorang malaikat tertinggi bernama Mikhael mencoba berbicara pada tuhan karena dia merasakan kesedihan tuhan jadi dia pergi ke langit ke tujuh dimana tuhan berada

Setelah masuk ke dalam ruangan yang disebut tahta tuhan

"ya tuhan apa yang selama ini membuatmu sedih?"

"lihatlah manusia-manusia itu, mereka mempermainkan hukum yang telah aku buat dan berbuat dosa seenaknya"

"memang sekarang manusia yang menuruti hukum taurat hampir tidak ada, tapi bukan berarti mereka tidak ada"

"aku ingin agar hukum itu ditegakkan sekali lagi dibumi, panggil ke 9 malaikat tertinggiku yang lain ke sini"

"baiklah tuhanku"

Lalu Mikhael pergi dan dia menggunakan sangkakalanya untuk memberi pengumuman agar didengar ke 9 malaikat tertinggi selain dirinya

"baiklah bagi semua penghuni surga ini aku Mikhael, tuhan saat ini sedang sedih, maka dari itu bagi ke 9 malaikat tertinggi selain diriku harap datang ke langit ke 7 sekarang juga, akan ada pengumuman penting dari tuhan" kata Mikhael

Setelah itu ke 10 malaikat tertinggi tiba dilangit ke 7, tidak ada yang berani terlambat

"baiklah ikut denganku sekarang kita akan menemui tuhan" kata Mikhael

Lalu mereka terbang ke tahta tuhan

"sekarang kami telah berkumpul, apa perintahmu selanjutnya tuhan?"

"baiklah Mikhael, Gabriel, Rafael, Raziel, Tzafkiel, Tzadkiel, Kamael, Haniel, Metatron, dan Sandalfon. Aku ingin menegakkan hukum taurat kembali dimuka bumi untuk itu aku perintahkan kalian semua pergi ke dunia untuk memberikan kekuatan kalian pada beberapa manusia yang melakukan kehendak hukum taurat, agar mereka berpihak padaku dan menghukum manusia lain yang melanggar hukum taurat dengan berdasarkan hukum taurat"

"baiklah kami mengerti" kata Mikhael

"sekarang pergilah dan tegakkan hukum taurat sekali lagi, dan bersihkan dunia dari mereka yang melanggar hukum taurat"

Setelah itu ke 10 malaikat tertinggi itu terbang menuju dunia dengan kecepatan cahaya, setelah sampai di dunia

"baiklah mari kita berpisah disini, mari kita cari orang yang masih suci dan menjalankan hukum taurat" kata Mikhael

Lalu mereka berpisah dan pergi ke penjuru dunia, sementara itu Mikhael terbang ke timur untuk mencari orang suci yang masih memegang hukum taurat, lalu di sore hari dia sampai di indonesia, tepatnya di jawa barat yaitu jakarta

Setelah itu dia menemukan orang disekitarnya yang masih memegang hukum taurat lalu dia terbang mencari orang itu

"sepertinya ada disini" kata Mikhael "oh itu dia" setelah itu Mikhael terbang mendekati orang itu yang sepertinya baru selesai membeli sesuatu dari minimarket lalu dia mendarat "hai"

Orang itu kemudian terkejut "oh hai, apa ini trik sulap?"

"sulap?" kata Mikhael bingung

"iya, seperti yang di TV"

"tunggu dulu, apa kamu percaya kalau malaikat itu ada?"

"percaya" kata orang itu sambil tersenyum

"baguslah, kalau begitu..."

Sebelum Mikhael selesai bicara orang itu memotongnya "percaya kalau malaikat itu hanya ada di TV"

"apa maksudmu?"

"yah malaikat itu hanyalah karangan manusia dan tidak ada di dunia nyata"

"bagaimana mungkin orang seperti dia terdeteksi sebagai orang yang memegang hukum taurat? Apa tuhan melakukan kesalahan? Itu tidak mungkin" batin Mikhael "ngomong-ngomong apa kamu percaya adanya tuhan?"

"ha ha ha, lucu sekali, tuhan itu tidak ada"

"orang ini menyebalkan sekali. Baiklah untuk sementara aku akan mengikuti orang ini dan mengujinya, apakah dia memang orang yang dipilih tuhan atau hanya kesalahan" "kamu menarik sekali, ya benar tadi itu hanya trik sulap, bolehkah aku menjadi temanmu?" kata Mikhael lalu menghilangkan sayapnya

"boleh asal kamu mau mengajariku trik sulapmu tadi"

"baiklah"

Lalu mereka berjalan menuju rumah orang itu

"ngomong-ngomong kita belum kenalan, namaku Mikhael, siapakah namamu?"

"oh namaku Suwarta"

"kalau begitu aku akan memanggilmu Arta, oh iya Arta dimana rumahmu? Dan kamu tinggal bersama siapa?"

"rumahku tak jauh dari sini, dan aku hanya tinggal bersama ibuku yang sedang sakit"

Setelah itu akhirnya mereka sampai di rumah Arta yang berada di kompleks rumah susun setelah naik ke lantai 3

"ayo masuk" kata Arta

"oh iya"

Setelah masuk Arta langsung masuk kamar ibunya dan menemui ibunya yang terbaring di kasur sedang Mikhael hanya melihat melalui pintu kamar

"ibu aku sudah pulang membawa kompres" kata Arta

"terima kasih Arta, ngomong-ngomong dia siapa?" kata ibu Arta sambil melihat ke arah Mikhael

"oh dia teman pesulapku namanya Mikhael yang mau mengajariku trik sulap hebat, jika aku bisa mempelajarinya, kita tidak akan hidup pas-pasan seperti ini lagi bu"

"oh begitu ya"

Lalu Arta mengkompres ibunya dengan air yang ada di baskom kamar ibunya

"sebentar bu aku mau bicara pada temanku dulu"

"iya"

Setelah itu Arta keluar kamar dan menutup pintu kamar

"ayo kita ngobrol di ruang tamu" kata Arta

Lalu mereka berjalan ke ruang tamu, Arta kemudian mengambil air minum dalam kemasan dan menyuguhkannya pada Mikhael

"oh iya Arta seberapa besar rasa sayangmu pada ibumu?"

"ibu ya, dia orang terbaik yang ada dihidupku, dia bahkan tidak pernah memarahiku karena hal itu aku tidak berani jahat pada ibuku"

"oh iya dimana ayahmu?"

"ayah sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, meskipun begitu ayah selalu bekerja keras untuk kami dan aku selalu berusaha untuk membantu ayahku, setelah kehilangannya aku bersumpah pada ayah untuk menjaga ibu" kata Arta sambil berlinang

"begitu ya, kamu memang anak baik" "oh iya bolehkah aku tinggal dirumahmu?"

"eh kenapa? Apa kamu tidak punya rumah?"

"ya sebenarnya aku baru datang ke kota ini karena ingin merantau, boleh ya, nanti aku ajari trik sulap jika kamu memperbolehkanku tinggal disini selama 1 minggu"

"benarkah? Tapi aku masih kelas 3 SMA"

"tidak apa-apa aku akan menjaga ibumu ketika kamu tidak ada, oh iya, trik sulapku mungkin bisa menyembuhkan ibumu"

"benarkah?"

"entahlah, lihat saja besok"

"baiklah"

"oh iya aku baru saja dari perjalanan yang jauh, lalu aku juga menggunakan trik sulapku, dan saat ini aku sangat kelelahan, bolehkah aku istirahat?"

"oh boleh, dirumahku hanya ada 2 kamar, kamu bisa tidur dikamarku"

"kalau aku tidur dikamarmu lalu kamu tidur dimana?"

"aku menemani ibuku tidur dikamarnya, tepatnya di kasur lantai karena aku takut ada apa-apa pada ibuku"

"aku akan ke kamarmu untuk istirahat sebentar" kata Mikhael lalu berjalan ke kamar Arta lalu menutup pintunya sedangkan Arta menonton TV

Setelah itu Mikhael melihat-lihat kamar Arta dan melihat foto keluarga Arta difoto itu terdapat ayah, ibu Arta yang sedang menggendong Arta ketika masih bayi

Torah GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang