Chapter 4 : Yang Terpilih

3 1 0
                                    

Lalu Arta mendekati bos mereka

"oh jadi kamu mau menyerahkan uangmu ya" kata bos mereka

Tanpa basa-basi Arta langsung memukul wajah bos mereka dengan keras sampai bos itu mundur beberapa langkah

"jika kau tidak mau dipukul maka jangan memukul" kata Arta

"oh begitu ya, aku kira karena Arta menyayangi ibunya dia jadi lembek ternyata tidak juga" "tapi apa kau bisa menang Arta?" batin Mikhael dari kejauhan

"oh jadi kamu ingin dihajar ya?" kata bos mereka

"mata ganti mata, gigi ganti gigi" batin Mikhael

Lalu mereka berdua bertarung sengit, tapi karena Arta dipihak yang benar dia sedikit diatas angin

"kenapa orang ini?" batin bos mereka "woi kalian bantu aku"

"baik bos" kata dua orang temannya

"sekarang kau tidak akan menang" kata bos mereka lalu mengeluarkan pisau lipatnya

"sudah jahat, beraninya keroyokan, masih pakai senjata lagi, benar-benar menyedihkan, karena itulah aku benci penjahat, jika dikasihani mereka hanya akan semakin menjadi-jadi, hanya hukum taurat yang bisa membuat para penjahat jera, jika tidak mau jera maka harus mati" batin Mikhael

Lalu setelah mereka semua mengepung Arta, mereka berdua kecuali bosnya maju dan berusaha menyerang Arta, tapi Arta tidak tinggal diam dan tetap melawan

"dia hebat juga, dikeroyok dua orang tapi masih seimbang" batin bos mereka "sudah cukup akan aku tusuk dia, lagipula aku anak polisi jadi pasti bisa lolos dari hukuman, gara-gara gacha game online semua uang yang diberikan ayahku jadi habis, sehingga aku jadi seperti ini, demi game online apapun akan aku lakukan" "hiat" kata bos mereka lalu berlari mendekati Arta sambil berusaha menusuknya

Sebelum menusuk Arta, Mikhael tiba-tiba muncul memegangi tangan yang memegang pisau bos mereka dari belakang dan bos mereka tidak bisa bergerak

"apa ini kenapa aku tidak bisa bergerak?" lalu bos mereka menoleh ke belakang dan melihat ada seseorang dibelakangnya dan dua orang lainnya berhenti menyerang Arta

"oh, tidak baik main keroyokan" kata Mikhael

"si-siapa kau, kenapa bisa tiba-tiba ada dibelakangku?"

"oh aku? Aku hanya seorang pesulap" "hei, apa kamu ingin menjadi penyelamat?"

"apa maksudmu?"

"kematianmu akan menyelamatkan banyak orang, kamu mau itu kan?" "jika kamu mati sebagai penjahat maka orang-orang akan tahu akhir dari penjahat dan mungkin akan membuat orang baik untuk pikir-pikir lagi jika ingin menjadi penjahat"

"eh tidak, aku tidak ingin mati, tolong selamatkan aku saja"

"oh menyelamatkan penjahat? Tidak mau, hal itu hanya akan membuat orang-orang berfikir bahwa tak apa berbuat jahat nanti pasti juga akan diselamatkan, aku tidak ingin menyelamatkan penjahat, aku hanya ingin menyelamatkan orang-orang baik saja, seperti perintah tuhan yang ada di hukum taurat" "jika kamu jahat maka mati saja"

Lalu Mikhael memutar leher bos mereka hingga berputar 360 derajat dan orang itu akhirnya mati

"kamu... Mikhael?" kata Arta

"ya ini aku"

Lalu dua orang lainnya menjadi takut karena bos mereka telah tewas dan berusaha lari tapi tidak bisa karena Mikhael menggunakan kekuatannya untuk menghentikan mereka, lalu dia menoleh pada anak kelas 1 yang dipalak itu

"hei kamu cepat pergi dari sini" kata Mikhael

"ba-baik" kata anak itu yang ketakutan lalu berlari menuju sekolah

"selanjutnya kalian" kata Mikhael pada dua orang pengikut bos mereka

"tolong kami, kami tidak ingin mati" teriak salah satu dari mereka

"benar, tolong kami" teriak yang lainnya

"aku akan menolong kalian yang hanya bisa hidup dengan berbuat dosa, dengan mengakhiri hidup kalian maka kalian tidak perlu repot-repot berbuat dosa lagi"

Arta yang kebingungan dengan apa yang terjadi lalu bertanya pada Mikhael

"tunggu dulu Mikhael, apa yang sebenarnya terjadi?" kata Arta

"aku akan menjelaskannya setelah membunuh mereka berdua" kata Mikhael mendekati dua orang itu

"jangan bunuh mereka" kata Arta sambil memegangi tangan Mikhael

Mendengar hal itu Mikhael menjadi kaget "kenapa?"

"entah kenapa rasanya membunuh itu bagaimana gitu"

"apa kau tahu hukum taurat?"

"iya sedikit dari ayahku" "oh iya dihukum taurat ada perintah jangan membunuh kan? Kalau begitu kita tidak boleh membunuh siapapun walaupun dia seorang penjahat sekalipun, bukan begitu?"

"apa maksudmu?"

"oh iya jika kamu membunuh manusia maka kamu melanggar hukum taurat"

"ha ha ha, begitu ya kamu menarik sekali, aku akan menuruti perintahmu" lalu Mikhael melepaskan dua orang itu dan mereka langsung lari tunggang langgang "tapi kau sudah salah mengenai hukum taurat, kau akan tahu kesalahanmu nanti, lagipula aku ini malaikat bukan manusia"

"bukannya kamu pesulap?"

"tentu saja bukan, semua yang kamu saksikan adalah mukjizat, oh iya, selamat kamu sudah lulus, aku akan memberikan kekuatanku padamu karena kamu sebenarnya sudah dipilih oleh tuhan" kata Mikhael lalu meletakkan tangan kanannya pada kepala Arta

"oh aku bisa merasakannya kekuatan itu"

"sekarang terserah padamu mau kamu gunakan untuk apa kekuatan itu, tapi sepertinya kamu tidak mengerti kejahatan yang ada di dunia ini. Aku pergi dulu" kata Mikhael lalu terbang kembali ke rumah

"kekuatan Mikhael? Seperti apa kekuatannya? Apa bisa untuk membangkitkan orang yang sudah mati?" lalu Arta menoleh ke arah mayat bos dua orang tadi yang tergeletak di tanah "tapi orang yang sudah mati memang seharusnya tidak boleh hidup kembali" kata Arta lalu menuntun sepedanya menuju sekolahnya

Sementara itu di rumah, Mikhael masuk ke kamar Arta, disana dia melihat keluar jendela

"ha ha ha, lucu sekali, yah secara teknis dia tidak melanggar hukum taurat yang pertama karena dia juga tidak punya tuhan lain" " nah Arta apa yang akan kamu lakukan selanjutnya? Apakah kamu akan kalah oleh ke-9 orang lainnya yang juga dipilih malaikat tuhan tertinggi lainnya?"

Torah GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang