Chapter 9 : Hukuman

2 1 0
                                    

Setelah selesai bersiap-siap dan menggunakan masker dan jaket berkerudung, pada pukul 18.00 WIB Arta dan Mikhaelpun pamit pada ibu Arta di dapur

"ibu, kami mau pergi" kata Arta

"oh kalian mau makan apa malam ini?" balas ibu Arta

"hmm nasi goreng saja"

"baiklah, pulangnya jangan larut malam ya"

"baik bu"

Setelah itu Arta dan Mikhael keluar rumah

"ayo teleport sekarang" kata Arta

"baiklah" balas Mikhael

Setelah itu mereka teleport diluar rumah Navaya dan terbang tanpa terlihat Arta lalu menggunakan penglihatan malaikat untuk mengetahui letak target yang ada dipikirannya, dipenglihatan Arta, ayah Navaya terlihat bersinar kuning di dalam rumah, walaupun dia ada didalam bangunan namun tetap terlihat oleh Arta dengan penglihatan tembus pandang

"bagaimana caramu untuk masuk rumahnya? Didalam banyak orang lho" kata Mikhael

"huh, kau pikir aku takut? Dengan kekuatan ini bahkan jika seluruh dunia memusuhiku mereka tidak akan menang" kata Arta

"oh, jadi apa kau akan menyerang langsung, lalu membunuhnya, terus terang kita harus membuatnya mengaku motivasi dia melakukan hal itu, jadi kita harus mengintrogasinya terlebih dahulu"

"sebenarnya aku tidak terlalu peduli tentang hal itu, yang jelas dia bersalah" kata Arta lalu teleport

"wah wah" kata Mikhael

Setelah itu tiba-tiba Arta yang menggunakan masker muncul di hadapan ayah Navaya dengan menggunakan sayap dan semua orang yang ada disanapun kaget dan berusaha menjauh

"hai ayah Navaya, aku ingin penjelasan darimu" kata Arta sambil melayang

"si-siapa kau?" kata ayah Navaya kaget

Lalu Arta memegang leher ayah Navaya dan mereka berdua langsung teleport, orang-orang yang ada disanapun hanya bisa bengong karena mereka berdua menghilang

"kemana mereka?" kata salah satu orang yang ada disana

"apa itu tadi malaikat?" kata yang lainnya

Setelah Arta melakukan teleport dengan ayah Navaya mereka akhirnya tiba disebuah bangunan tua terbengkalai, lalu melepaskan leher ayah Navaya

"uhuk uhuk" ayah Navaya yang terjatuh lalu terbatuk-batuk

Lalu Mikhael akhirnya tiba dan dia ada di belakang Arta

"nah ayo interogasi dia" kata Mikhael

"sebenarnya ada apa ini? Kenapa aku tiba-tiba ada disini? Siapa sebenarnya kalian?" kata ayah Navaya

"kami penegak hukum taurat, dan aku adalah malaikat tuhan, sedang dia adalah orang yang dipilih tuhan melalui diriku" kata Mikhael

"hukum taurat? Benar kami sudah menjalankan hukum taurat"

Lalu Arta menjawab "menjalankan hukum taurat katamu? Lalu kenapa kamu menggauli putrimu sendiri?"

"karena kalian malaikat jadi aku rasa percuma membohongi kalian, jadi jawaban dari pertanyaanmu itu adalah karena itulah wujud kasih yang sebenarnya, dan kasih terhadap manusia adalah salah satu inti dari hukum taurat"

"apa katamu, kasih?" kata Arta geram "apa kau tak tahu bahwa di hukum taurat ada larangan berzinah, bagaimana mungkin kau mengatakan bahwa berzinah adalah salah satu inti dari hukum taurat?"

"kau tak suka jawabanku ya, oh iya kamu tahu kisah lot yang ada di salah satu kitab taurat kan? dia dibuat mabuk oleh kedua putrinya dan kemudian mereka berhubungan intim sampai punya anak itu artinya berbuat demikian diperbolehkan"

Torah GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang