4 - Already Taken

4.5K 586 159
                                    

yoo gaisss apa kabar???

hahaha kangen tidak dgn notif up dari diriku? mohon sorry yhh udah bikin nunggu

absen dulu sini yg nungguinnn 😍☝🏻

happy reading ♡

•••

"Aduh punggung gue." Sargas merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk tanpa melepas dahulu baju resepsi yang ia pakai.

Nayya menatap jengah laki-laki yang sudah berstatus menjadi suami nya itu. Semoga ia bisa sabar menghadapi segala tingkah laku Sargas hingga kedepannya.

"Mandi dulu, Sargas."

Selepas acara resepsi tadi, Sargas dan Nayya diarahkan ke sebuah suite room yang dikhususkan untuk pengantin. Semalaman ini Sargas dan keluarga besarnya akan menginap di hotel, pagi nya baru mereka akan pulang.

Nayya mulai menghapus makeup tebal yang sedari tadi sangat membuat nya tidak nyaman, alias panas. Dari pantulan kaca, ia melihat Sargas yang tidak bergeming dari rebahan nya.

Nayya terkekeh pelan, belum mulai saja sudah tepar duluan.

Eh..

Kok kesannya jadi Nayya yang agresif?

Setelah selesai membersihkan riasan wajahnya, yang sekarang sudah terlihat natural, Nayya menghampiri Sargas. Duduk dipinggir kasur. Gadis itu memperhatikan wajah Sargas yang sangat tampan meskipun sedang tertidur.

Berpikir sejenak kalau laki-laki yang tidur didepannya ini sudah menjadi suaminya. Sempat tidak menyangka tadinya.

"Sargas.." panggil Nayya lembut, menepuk pelan pundak Sargas.

"Bersih-bersih dulu gih."

Sargas membuka satu matanya, terdiam sejenak. Tak lama kedua matanya terbuka sempurna. "Waw, Nayya menjadi istriku seperti mimpi."

Nayya mengernyit, menatap Sargas bingung. "Alay!"

Sargas terkekeh geli, menguap sambil mengusap matanya. Bangun perlahan sambil menetralkan pusing yang mulai terasa. "Kamu udah mandi?"

Nayya menggeleng, gantian ia yang rebahan sekarang. "Kamu duluan."

"Mandi bareng, yuk!"

Nayya langsung menatap Sargas horor, memukul lengan pemuda itu. Selama pacaran, Sargas tidak pernah kelewat batas. Ia paling hanya menciumi wajah Nayya tapi pernah juga hingga menggigit leher gadis itu.

Laki-laki itu tidak pernah melakukan hal aneh, bisa-bisa dicincang bunda Ray kalau Sargas macem-macem sebelum halal.

"Ih cepet mandi!"

"Panggil Aa dulu baru aku mau mandi."

Nayya mencibir. "Geli!"

"Oh ya udah gak akan mandi!"

"Mandi duluan, sayang," perut Nayya serasa digelitiki.

"Gak mempan! Wle!" Sargas menjulurkan lidahnya membuat Nayya ingin sekali menguliti suaminya.

Tapi nanti Nayya masuk berita atas pembunuhan suaminya di hari pertama menikah, 'kan gak elit kalau nanti ia jadi janda muda.

"Cepetan nanti dikasih susu!" Sesuai dugaan, mata Sargas langsung berbinar.

"Susu beneran?" Nayya mengangguk. "Susu yang biasa kamu minum, susu dancow!"

Senyum mencurigakan Sargas langsung terbit. "Gak ah! Kira aku bakal susu yang itu tuh.." mata pemuda itu mengarah pada dada Nayya, membuat gadis itu tak segan-segan menampar pelan wajah Sargas.

ÉTERNITÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang