6 - Baby Sitter

2.7K 321 61
                                    

HEI YOROBUNNN.. APA KABARRR
mmf gua lom bisa rutin update hehehe

HAPPY READING 💚

•••

Setelah menikah dengan Sargas, Nayya memutuskan untuk tidak bekerja dikarenakan dia ingin lebih fokus untuk menjaga Sargas. Suaminya juga menyetujui nya, toh memang Sargas yang mengusulkan duluan.

Alasannya biar Nayya gak kecapekan, karena Sargas masih mampu mencari uang sendiri, katanya.

Tapi daripada gabut dirumah, Nayya mengambil kerjaan sampingan yaitu mengajar les. Lumayan buat nambah-nambah penghasilan dan juga biar ada kerjaan sedikit.

Harapan Nayya menjadi dosen masih ada sampai sekarang, tapi harus dipikirkan dengan matang dan juga harus berdiskusi dengan Sargas.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam.." Nayya yang berada di dapur langsung berjalan ke pintu rumah menghampiri Sargas yang baru pulang dari kantor.

"Sini, 'A." Sargas menyerahkan tas dan jas nya kepada Nayya, mengecup pipi perempuan itu.

Melihat istrinya berlalu menuju kamar, Sargas tersenyum kecil. Waktu itu dia membayangkan ketika menikah dengan Nayya dan ada adegan seperti ini membuatnya senyum-senyum sendiri.

Eh.. sekarang beneran ada ternyata adegan yang persis seperti apa yang ia bayangkan dulu.

Laki-laki berumur 23 tahun itu menjatuhkan dirinya di sofa, tidak peduli kalau Nayya akan mengomel setelah melihatnya seperti ini.

"Ih si Sargas mah kebiasaan!" Baru juga diomong, Nayya langsung datang mengomel

"Mandi, A! Kotor itu badan kamu abis dari luar. Cepet!"

Sargas yang sedang tengkurap di sofa langsung mengangkat wajahnya, menatap Nayya tanpa berdosa. "Capek, Nay. Rebahan dulu."

"Air nya udah aku siapin, Sargas. Mandi dulu biar seger badannya."

Mau tak mau Sargas langsung bangun, berhadapan dengan istrinya yang sedang menatapnya tajam. Melihatnya membuat Sargas terkekeh. Menguyel-uyel pipi Nayya karena muka menggemaskan cewek itu saat lagi kesal gak pernah berubah dari dulu.

"Gimme some kiss, please?"

"Abis ini mandi, awas kalo nggak!"

"Iyaaa, sayang.."

Nayya berjinjit, menangkup kepala Sargas lalu langsung menciumi seluruh wajah ganteng Sargas. Dari mulai kening, kedua matanya, hidung, pipi kiri dan kanan, dagu, dan terakhir bibir.

Tapi saat Nayya mencium bibir Sargas, laki-laki itu malah menahan tengkuk Nayya dan memperdalam ciumannya. Tak lama kemudian Nayya memukul-mukul dada Sargas karena kehabisan nafas.

"Kebiasaan kalo udah nyium, mau bikin istrinya pingsan hah?!"

Sargas tertawa mendengarnya. "Gapapa, kalo pingsan juga aku bisa ngasih nafas buatan."

Oke, Nayya mulai emosi. Ia menarik dasi yang dipakai Sargas hingga terlepas lalu menggulung dasi itu di tangannya. Sargas yang melihatnya langsung terkekeh canggung, berancang-ancang mau lari.

"MANDI GAK?!"

"IYA YA ALLAH GALAK BANGET PUNYA ISTRI!"

•••

"Nayya."

"Hm.."

Sargas mendongak, menatap Nayya yang ada diatasnya sedang menguncir apel rambut Sargas sebelum memoles masker dimuka nya. Emang istrinya itu gabut banget. Setelah makan malam, mereka berdua lanjut kembali ke kamar dan bersiap tidur.

ÉTERNITÉTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang