PART4 - Kesialan

1.1K 4 0
                                    

Pagi ini sangat cerah dengan sayup sayup suara burung bernyanyi yang semakin membuat indahnya pagi ini, vani berangkat kekampus dengan perasaan yang sangat senang.
Saat di kampus vani mengajak ke 10 temannya itu sebelum pelajaran dimulai mereka akan bolos untuk pergi ke apartemen fahri,
Di sana mereka langsung masuk saja ke kamar fahri yang tidak terkunci.
Dengan posisi terikat fahri terlihat sangat kesakitan dan tubuh nya sangat lemas begitu juga muka nya yang sangat pucat vani yakin kalau abangnya tidak tidur semalaman.
Vani pun langsung menarik penjepit puting itu yang langsung membangunkan fahri dari lamunan nya, lalu para gadis itu mengelus ngelus tubuh fahri dengan kasar

fahri pun memohon ampun kepada adiknya itu supaya tidak memberinya hukuman di hari ini karna ia sangat lemas dan sangat lapar, vani pun menaikkan kakinya ke selangkangan fahri dan mengelus ngelus penis fahri dengan kakinya, fahri pun meminta ampun sekali lagi kepada vani untuk tidak menyiksa nya hari ini, vani pun langsung membuka semua ikatan fahri dan memberikan fahri makanan dan fahri langsung mengambil makanan itu dan memakannya dengan sangat lahap,
Vani pun meminta kunci kamar fahri dan vani meninggalkan fahri sendiri dikamar dan mengunci kamar fahri, vani membawa kunci itu dan segara balik ke kampus bersama teman temannya.

Fahri sudah berniat untuk tidak pergi kekampus karna ia Sudah terlambat fahri pun memutuskan untuk jalan jalan mencari udara segar saja di luar dari pada di dalam kamar terus jadi sumpek,
Saat fahri membuka pintu kamarnya ia baru sadar kalau kamarnya dikunci iyah juga baru ingat kalau yang pegang kunci kamarnya iyalah adiknya sendiri, fahri pun terpaksa menunggu sampai adiknya datang untuk membuka kunci kamarnya.

Sore pun tiba vani datang sendiri kekamar fahri, vani membawakan ayam goreng dan nasi padang kepada fahri karna ia tau fahri pasti sangat lapar karna ia tidak bisa keluar dari kamarnya untuk mencari makan karna kunci kamarnya berada pada dirinya.
Saat vani membuka pintu kamar fahri, fahri pun sangat senang dan sangat berterima kasih kepada vani. Vani melepas semua pakaian fahri dan memberi fahri makanan dengan syarat vani mengangkat tiang meja makan dan menindih penis fahri dengan meja makan itu, fahri berteriak menahan rasa sakit itu, vani segera memberi fahri ayam goreng dan nasi padang itu, vani akan melepaskan penis fahri setelah fahri selesai makan jadi keselamatan penis fahri tergantung kepada dirinya sendiri, vani pun duduk dimeja makan yang menindih penis fahri, hal itu membuat fahri gagal menyuap nasi nya karna beban berat meja yang menindih penisnya bertambah,
Dengan segala cara fahri menghabiskan nasi dan ayam itu fahri pun sempat langsung menelannya tanpa mengunyahnya lagi hingga membuatnya tersedak. Fahri pun menghabiskan makanan itu dan dengan cepat meminta kepada vani untuk melepaskan penisnya yang tertindih meja makan tersebut, vani dengan santuy dan gerak lambat nya sengaja menggoyangkan meja makan itu sehingga beban sakit yang dirasakan fahri bertambah, vani pun turun dari meja makan dan mengangkat meja makan itu, fahri pun menarik penisnya fahri sangat kesakitan fahri melihat kalau penisnya luka dan warna nya sangat merah, fahri mengajak vani untuk pergi kerumah orang tuanya karna fahri sangat rindu dengan kedua orang tuanya vani pun mengiyakan fahri, vani menyuruh fahri membuka bajunya fahri pun langsung membuka bajunya vani mengambil sesuatu dari kantung celananya vani membawa penjepit yang berisi pemberat besi vani langsung menjepit kedua puting fahri dan menyuruh fahri memakai bajunya kembali, fahri pun tak kuasa menahan rasa sakit di putingnya.
Saat di perjalanan vani menyuruh fahri berjalan mengikutinya dan menirukan semua gaya yang vani lakukan jika tidak vani akan menghukum fahri di jalan raya yang ramai ini, fahri pun tau kalau vani tidak bermain main dengan ucapan nya dia pasti melakukan apa saja yang ia mau fahri pun berjanji ia akan meniru jalan nya vani.
Di perjalanan vani berjalan melompat lompat dan berjalan melindar lindar fahri pun mengikuti nya saat fahri melompat penjepit puting nya juga ikut lompat hingga menimbulkan rasa sakit yang bertambah fahri pun mendesah pelan karna rasa sakit di putingnya, vani melihat kebelakang ia melihat fahri yang berdiri diam memegang kedua dada nya, vani pun mengira kalau fahri tidak mengikuti dan meniru cara jalannya.
Vani pun memberi hukuman kepada fahri ia menarik kedua penjepit puting yang ada di dada fahri hingga rasanya puting fahri mau terlepas, vani pun membuka semua pakaian fahri di depan umum vani menyuruh fahri untuk duduk di bawah dan diam jangan bergerak sama sekali fahri dengan posisi telanjang bulat tanpa benang sehelai pun merasa kedinginan duduk di lantai aspal jalan umum ini.
Vani pun berpura pura seperti wanita buta yang membawa tongkat vani berjalan maju mundur menginjak nginjak tubuh fahri yang duduk di lantai,

Fahri pun tetap mengingat kata kata vani untuk tidak bergerak sama sekali karna ia tahu konsekuensi nya.
Vani masi berjalan maju mundur sambil memukul mukul tongkat nya di tubuh fahri. Fahri hanya berteriak pelan karna jika dia berteriak keras kemungkinan orang orang bisa mengetahui kondisinya. Fahri pun terus merintih kesakitan begitu juga dengan vani yang makin sengaja menginjak nginjak tubuh fahri dengan berpura pura buta dan tidak tau jalan. Suara rintihan fahri pun di dengar oleh dua polisi, kedua polisi itu pun menelusuri sumber bunyi suara itu, dan polisi itu pun menemukan fahri yang sedang telanjang bulat dengan seorang wanita buta yang tidak tahu jalan salah satu polisi itu pun membantu vani yang berpura pura buta itu untuk mencari jalan, dan polisi satunya lagi mengamankan fahri karna polisi itu mengira fahri abis memperkosa seseorang dan di telanjangi warga dan fahri berhasil kabur atau fahri terjerat undang udang pornogarafi karna telanjang bulat di jalan umum.
Polisi itu pun membawa fahri ke penjara dan mengintrogasi fahri, fahri pun takut kalau ia jujur ia tidak mau adiknya menghukumnya begitu juga kalau ia berbohong ia akan dihukum oleh polisi itu. Fahri pun memberi pernyataan palsu kalau ia jadi korban abis mandi di kamar mandi umum dan pakaian nya menghilang di curi seseorang, dengan raut wajah fahri yang begitu melas membuat polisi itu nampak percaya akan ucapan fahri namun tidak ada bukti.
Jadi fahri hanya di amankan semalaman saja di penjera setelah proses laporan nya selesai fahri akan di bebaskan.

become a nawangwulan slaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang