CHAPTER 25

467 56 3
                                    

~👑👑~

Pagi telah tiba, sang Surya telah terbit dan memberi cahaya hangat bagi yang menaunginya. Jessy dkk bersiap di markas, semalam mereka sama sekali tidak tidur, itu sudah biasa bagi mereka bahkan tidak tidur 1 Minggu pun bukan masalah untuk mereka.

Sesampainya di SMA Galaksi ke delapan gadis itu di sambut oleh keheningan sekolah, biasanya banyak para siswa siswi yang berkumpul di lorong lorong untuk bergibah bersama, namun kali ini sama sekali tidak ada manusia yang terlihat di lorong

"Ini kita yang berangkat kepagian apa gimana?" Celetuk Zia heran

"Udah jam 07:14 nggak mungkin kepagian" ujar Kiara

"Lah ini manusia pada kemana? Di telen bumi apa gimana?" Sahut Caca

Mereka kembali berjalan hingga mereka sampai di lapangan basket out door mereka melihat ternyata semua siswa berkumpul di sana, Jessy dkk pun memutuskan untuk menuju ke arah kerumunan manusia tersebut lalu menyelip nyelip untuk berada di barisan depan. Sesampainya di barisan paling depan, seketika mereka membelalakkan matanya, terkejut bukan main dengan apa yang mereka lihat saat ini

Di depan sana terlihat Abigail dan Stella dkk. Kali ini bukan Abigail yang di bully melainkan Stella dkk.

"Anj-- katanya kemarin nggak mau nyari masalah! Tapi kok ini?!" Seru Caca shock

"Woy ini kenapa bisa jadi Abigail yang bully Stella?" Tanya Ayumi pada salah satu siswa di dekatnya

"Itu, tadi awalnya Abigail yang di bully, tapi mereka itu bully nya keterlaluan banget. Bahkan sampe mau lucutin bajunya Abigail di tengah lapangan, terus Abigail tiba tiba balik ngelawan dan jadinya gitu deh. Abigail yang gantian bully Stella dkk" jelas siswa tersebut panjang lebar

"Lo tadi mau lucutin baju gua kan? Sini baju Lo yang gua lucutin!" Ujar Abigail dengan tegas laku menarik kerah kemeja Stella yang sudah terduduk di tengah lapangan

Sedangkan Siska, Jennifer dan Andin sudah kabur duluan meninggalkan Stella yang terlihat sangat nelangsa

"Kenapa? Lo malu tubuh Lo di liat banyak orang? Bukannya lo peluncur ya? Satu sekolah juga harusnya udah tau kan? Nggak usah banyak tingkah Lo! Gua emang murid baru, tapi Lo nggak ada hak buat bully gua, selama ini gua diem bukan berarti gua nggak berani, gua cuma kasian sama Lo! Kalok dari awal gua lawan Lo, yang ada Lo langsung kena mental terus masuk rumah sakit jiwa. Sekarang aja Lo udah gila. Pelacur tapi so so an kayak orang suci. Itu juga yang Lo bilang ke nyokap gua kan? Sadar diri Lo! Masih untung Lo nggak di kelurain dari sekolah" Abigail mencaci maki Stella, gadis itu sudah muak dengan segala tingkah laku Stella

Stella mendongak memandang Abigail dengan tatapan permusuhan

"Apa?! Nggak suka sama kata kata gua?! Emang fakta kan? Nggak usah sok suci Lo jalang! Muak gua denger Lo ngatain nyokap gua yang nyatanya di tipu sama bokap lo yang brengsek!" Lanjut Abigail

"Nyokap Lo yang jalang! Gara gara nyokap lo bokap gua cerai in nyokap gua!!" Pekik Stella

"Matamu! Gua sleding pala Lo mampus! Asal Lo tau ya! Bokap lo yang nipu nyokap gua! Dia bilang dia nggak punya istri, bangsat!! Dia terus deketin nyokap gua yang udah nolak dia berkali kali karena nggak mau nikah lagi. Dia itu cuma tua Bangka yang di penuhi nafsu, sama kayak anaknya yang haus kenikmatan!" Lagi, kalimat Ceci serta umpatan terus keluar dari mulut Abigail, dirinya lelah, dia benci saat ada orang lain yang menuduh bundanya dengan tuduhan yang tidak benar adanya

"Gua nggak percaya!!!" Kekeuh Stella

"Gua nggak peduli! Karena gua nggak butuh kepercayaan Lo!" Seru Abigail lalu melenggang pergi setelah menampar mulut Stella yang menurutnya berisi omong kosong

Devil's and Angel'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang