"Jangan menangis Han..jangan menangis..kamu harus kuat", ucapku pada diri sendiri.
Hari ini adalah hari terburuk dalam hidupku. Satu-satunya orang yang paling berharga untukku dan juga menjadikan diriku berharga telah hilang. Yang tersisa hanya raganya dan jiwanya. Sedangkan ingatan dan kenangan kami telah terhapus sepenuhnya di memori otaknya.
"Dulu kamu pernah berkata gak akan melepaskanku meski tangan kita belum bisa bersatu. Tapi kamu mau menjadi laki-laki yang pertama menggenggam eratnya. Kini semua janji itu, hanya ada pada diriku. Karena itu, saat ini biarkan aku menjadi pengecut dan lari. Aku melepaskanmu", ucapku pada tubuh yang terbaring di kamar rawat inap, tubuh yang masih terlelap tidur karena pengaruh obat bius.
"Rian.. maafkan aku yang menyerah. Kamu harus bahagia, meski bukan denganku. Aku akan belajar ikhlas", lanjutku lalu segera keluar meninggalkan ruangan itu.
Keluar dari pintu. Ibunda Rian sudah menungguku dengan wajah sedih.
"Terimakasih Bunda, sudah mengijinkan Hany berpamitan",ucapku
"Maafkan Bunda yah Han.. karena memaksamu membuat keputusan ini", pinta Bunda Rian menangis lalu memelukku sambil menangis
"Gak apa2 bunda. Aku tahu bunda hanya gak mau Rian tersiksa saat melihatku. Akupun gak bisa melihatnya seperti itu. Karena itu, ini bukan karena bunda tapi karena aku yang lemah", jawabku ikut menangis dalam pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Black Rose
RomanceCerita seorang wanita dan perjuangannya. Hany Septa Mela. Seoarang wanita yang selalu optimis dan yakin dengan segala keputusannya. Tapi semua berubah saat dia bertemu seorang pria bernama Rian. Si Panda. Pria yang setelah bertemu sekilas 3 kali di...