Episode Special 2

1.6K 206 16
                                    

©Putri_Sharaza
Pairing : Shinichiro Sano x Takemichi Hanagaki
Genre : Violence, kidnaping, eyd, etc.

.

.

Shinichiro memendam perasaan kepada teman adiknya. Sinichiro senang melihat pemuda berambut pirang manisnya tersenyum.

Si pirang manisnya sungguh cantik, matanya sebiru laut, tubuh mungilnya, kulit mulus tanpa cacat. Dirinya ingin sekali mengklaim dan menjamah lekuk tubuh indahnya.

Dirinya rela melakukan apapun untuk membuatnya bahagia. Tapi, adiknya Manjiro Sano selalu menghalanginya.

Shinichiro tidak suka!

Shinichiro tidak suka saat adiknya menyentuh hal yang sudah ia klaim.

Shinichiro tidak suka saat adiknya tertawa bersama Miliknya!

Si pirang manis itu harusnya hanya melihat kepadanya. Bukan orang lain.

Semakin hari ia melihat kedekatan adiknya dengan miliknya rasa ingin memiliki semakin menguasai. Shinichiro sayang dengan adiknya, tapi ia benci melihat adiknya berdekatan dengan miliknya.

Dan sudah 2 minggu ini Shinichiro memantau (stalker) kedekatan mereka. Shinichiro cemburu.

Dirinya sangat tidak rela saat Manjiro a.k.a adiknya menggenggam tangan si pirang juga memeluk si pirang.

Dan sekarang ia melihat Adiknya sedang mencium miliknya di sebuah taman yang sepi orang berlalu lalang. Matahari yang mulai terbenam dan sapuan dedaunan kering menambah kesan romantis kencan di musim gugur.

Tidak ingin membuat perasaan membunuhnya menguasai Shinichiro berbalik badan dengan ekspresi yang sulit diartikan.

Putri_Sharaza

Shinichiro berjalan sambil membawa bubur yang ia masak ke kamarnya dan tak lupa mengunci pintu.

Shinichiro berjalan melewati kasur menuju lemari baju. Jemarinya mengeser-geser sesuatu sampai menemukan benda yang di cari ketemu.

Clak!

Lemari berwarna krem tersebut terbelah dua dan menampakan tangga menuju ruang bawah tanah.

Tap

Tap

Di sebuah pojok ruangan bawah tanah yang temaram terlihat pemuda berambut pirang dengan kedua kakinya yang di borgol juga di kasih pemberat. Si pirang yang mendengar suara langkah kaki tau siapa yang akan mendatanginya hanya bisa mengigit bibir bawahnya ketakutan.

Tangannya yang gemeteran memeluk dirinya sendiri mencoba menghilangkan rasa takut. Sungguh malang.

"Sudah ku bilang jangan menyakiti dirimu sendiri."

Tubuh mungil si pirang semakin gemeteran saat pemilik suara yang di takutinya ada di depan dirinya. Tak ingin melihatnya si pirang menutup matanya erat. Kumohon jangan sakiti aku.

Pemuda berambut hitam dan di ketahui sebagai Shinichiro meletakan bubur yang di bawanya ke samping si pirang.

"Maafkan aku! Aku benar-benar merasa membutuhkan mu. Aku tidak ingin orang lain menyentuh bahkan melihat mu. Kau itu milik ku Takemichi!"

Dengan cepat Shinichiro merengkuh tubuh mungil Takemichi juga mencium pelan bibirnya berdarah.

Takemichi hanya bisa terbelalak. Seperti ini kembali, Shinichiro selalu membutnya pusing terkadang sikapnya yang lembut membawa hati Takemichi tuk memaafkan semua kesalahan Shinichiro. Kadang pula sikapnya yang kasar secara tiba sungguh membuat Takemichi berfikir Shinichiro itu iblis yang turun ke bumi.

"Nah sekarang makanlah aku sudah membuatkan bubur spesial untuk mu." Ucap Shinichiro sambil tersenyum lembut.

Takemichi hanya diam tidak membalas ucapan Shinichiro, dirinya binggung apa yang harus di lakukannya untuk keluar dari situasi seperti ini?

Shinichiro itu kakak dari pacar nya Manjiro tapi kenapa Shinichiro menculiknya? Apa Manjiro tau dirinya disini? Kenapa bisa seperti ini? Kenapa bisa Shinichiro mencintainya? Bahkan memperkosa dan menyiksanya.

Kenapa alasannya?

Dengan jemari yang gemetar Takemichi mulai memakan bubur yang di bawakan Shinichiro, dirinya tidak ingin mendapatkan kekerasan ditubuhnya lagi hanya karena tidak memakan makanan yang di bawakan Shinichiro.

Shinichiro yang melihat Takemichi mulai menuruti perintahnya semakin melebarkan senyum.

"Aku ada urusan pekerjaan jika semua sudah selesai aku akan kembali." Setelah melihat reaksi Takemichi yang hanya bisa mengangguk Shinichiro berjalan kearah pintu keluar bawah tanah.

...

Shinichiro mengetuk pintu berwarna coklat beberapa kali tapi tetep tidak ada jawaban padahal jelas sekali si pemilik kamar ada di didalam.

"Manjiro aku tau kau di dalam. Aku juga tau kau pasti frustasi orang yang kau cintai menghilang begitu saja. Jika kau terus mengurung diri mu dan terus memaksakan tubuhmu tanpa di beri nutrisi kau akan... Kau tau kan. Dan kau tidak akan bisa menemuinya lagi.

Aku dan teman-teman mu sedang berusaha mencari Takemichi hanya saja nihil. Tidak ada sama sekali bukti yang mengarah kenapa dia menghilang." Shinichiro terus menunggu jawaban Adiknya tapi  semua hening beberapa saat. Shinichiro mulai panik. Tidak bisanya adiknya tidak menjawab.

Dengan jantung yang berdegup kencang Shinichiro mendobrak pintu kamar adiknya hingga terbuka lebar menampakan ruangan dengan bau obat yang menyengat.

Cepat-cepat Shinichiro memasuk dan mencari Adiknya. Kenapa kosong?

Brak!

Shinichiro mendobrak pintu kamar mandi adiknya dan seketika dirinya terkejut melihat adiknya terbaring dengan mulut berbusa dan matanya yang masih terbuka menandakan baru beberapa menit yang lalu Adiknya bunuh diri dangan sebotol pil obat tidur yang tergeletak di samping kepala Adiknya.

Ekspresi Shinichiro yang terkejut berubah menjadi ekspresi tersenyum lebar dan wajahnya yang memerah akibat bahagia.

"Terimakasih sudah menjadi Adik ku Manjiro. Semoga di kehidupan mendatang kita tidak di pertemukan kembali dan kejadian seperti ini tidak terulang."

End.

Bisa di bilang Shinichiro di sini punya penyakit Lima Syndrom.

•Sindrom Lima adalah kebalikan dari sindrom Stockholm, di mana justru penyandera yang memiliki ketertarikan emosional terhadap sanderanya. Penyandera menjadi lebih simpatik, dan bahkan merasa membutuhkan sandera-nya.

7 Januari 2022.

Please Leave Me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang