Sepihan Puzzel

1K 138 4
                                    

©Putri_Sharaza
Pair : AllxTakemichi.

.

.

.

Takemichi memandang kosong makam orang yang pernah ada di hatinya. Tachibana Hinata. Sosok sahabat sekaligus orang yang dicintainya.

Entah sudah berapa jam dirinya hanya memandangi tanpa ekspresi. Bukan, bukan dirinya tidak sedih ia malah amat sangat sedih dan kehilangan.

Semenjak berjalannya upacara pemakaman dan dikuburkannya jasat Hinata dia sama sekali belum mengeluarkan air mata. Entahlah Takemichi juga bingung dengan dirinya.

Tepukan dari bahunya sedikit menyadarkan Takemichi. Ia menengok kearah kanan dan menemukan sahabatnya, Takuya. Akkun dan Yamagishi juga ada di belakang Takuya.

"Mau sampai kapan kau hanya memandangi makam itu, hari sudah hampir gelap sebaiknya kamu ikut salah satu dari kita aja supaya ada yang melindungimu."

Takemichi tersenyum lembut mendengar Takuya meng kawatirkannya, sangat jarang sifat pedulinya keluar.

"Apa aku bisa tinggal di rumahku saja seperti biasa?"

"Tidak bisa! Takemichi ikut aku saja, dua orang bodoh ini tidak akan bisa melindungi mu mereka itu sok sibuk." Akkun menarik lengan Takemichi dan menjauh dari yang lain.

Takuya dan Yamagishi hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah Akkun di keadaan seperti ini.

Tidak ingin tertinggal, mereka berdua mengejar Akkun dan Takemichi yang sudah jauh di depan.

Sembari berlari mengejar Yamagishi memperhatikan balutan perban di tubuh Takemichi yang sangat banyak. Keningnya, sebelah kiri matanya, leher, tangan, dan samar-samar saat Takemichi berjalan celana panjang hitamnya yang sedikit terangkat pun menampakkan perban. Beberapa memar kebiruan juga turut menghiasi wajah Takemichi.

Yamagishi mengedipkan mata ke segala arah demi mengalihkan pikirannya. Yang sudah terjadi tidak akan bisa dirubah sekalipun menghilang di dunia ini.

***

"Takemichi kami pamit, Akkun jaga Takemichi baik-baik."

"Terah kau saja Takuya."

"Sampai jumpa Takemichi." Yamagishi melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.

"Hati-hati di jalan Takuya, Yamagishi."

Takemichi balas melambaikan tangan ketika mobil milik Takuya menjauh dari rumah Akkun.

"Masuklah Takemichi jangan lupa menguncinya, aku akan ke tokoh sebentar." Akkun memberikan kunci rumah dan Takemichi menerimanya.

"Tetap di dalam rumah."

Takemichi hanya mengangguk, berbalik badan dan memasuki rumah Akkun tak lupa menguncinya.

.

"Hari ini tutup saja, aku ada kesibukan. Oh iya aku minta data keuangan Baber Shop."

Sambil membereskan beberapa peralatan tokohnya Akkun membaca data-data yang tertera di nota akutansi. Semuanya tidak ada yang janggal.

"Kalian pulang saja duluan aku akan membereskan beberapa barang lagi."

"Terimakasih kerjasamanya boss."

Akkun mengangguk. Ia melihat beberapa helai rambut masih tersisa di bawah kursi dan membersihkannya.

Dirasanya semua sudah rapih Akkun menutup tokoh tak lupa menguncinya.

Akkun berjalan pulang melewati beberapa blok. Memang rumah dan tokoh nya itu dekat hanya beberapa blok saja, di tempuh jalan kaki pun hanya menghabiskan waktu 3 menit.

Akkun melebarkan matanya saat seseorang yang familiar keluar dari rumahnya. Akkun berlari dan mendobrak pintu rumahnya.

"TAKEMICHI!"

"A–Akkun..."

Akkun melihat Takemichi yang gemetaran sambil memeluk lututnya di pojok ruang tamu. Dengan cepat Akkun menghampiri Takemichi dan memeluk dirinya erat.

"Apa yang terjadi?"

Takemichi hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu harus pindah dari kota ini, aku dan dua orang idiot akan melindungi mu. Kamu hanya perlu percaya pada kami."

Takemichi mengganggukan kepalanya, ia selalu percaya dengan sahabat-sabahat nya.

Semua akan baik-baik saja.

Itulah yang di percayai Takemichi.

Putri_Sharaza

Karena kepercayaan itulah Takemichi bisa bertahan hidup hingga sekarang.

Ukh. Tubuhnya sakit sekali. Hanma benar-benar tanpa ampun, menghajar dirinya hingga seperti ini.

Bagaimana keadaan Akkun yah... Apa dia sedang mencari dirinya?

Bagaimana keadaan Takuya yah... Apa dia sedang mengkhawatirkanya?

Dan bagaimana keadaan Yamagishi? Apa dia kesusahan mencari pekerja Part Time menggantikan dirinya?

.

.

.

Tbc.

Percayalah saya pun masih tidak tau kelanjutan dari kisah ini...

8 Februari 2022

Please Leave Me! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang