Fiesta? - SeokSoo

13K 421 23
                                    

HALOOO HEHEHEHEHEHEHHE SELAMAT TAHUN BARUUUU!!!! SEMOGA KALIAN TIDAK BOSAN NUNGGU CERITA INI JARANG UPDATE HUEHUEHUE

/Digetok

Kali ini aku kasih asupan SeokSoo buat kalian karena tetiba kepikiran horny ini dan kayaknya cocok buat SeokSoo

HAPPY READING!!!

.
.
.
.
.

Tolong jangan bertanya padanya, bagaimana bisa Jisoo berakhir dengan adik tingkatnya yang sedang menginvasi mulutnya dengan sesuka hati hingga belah bibirnya merona merah

"Hngghh—..." Bahkan lenguhannya saja susah dikeluarkan karena tertahan oleh lidah aktif milik sang adik tingkat

Seingat Jisoo pada awalnya dia hanya sedang mengobrol dengan salah satu teman setingkatnya lalu datanglah sang adik tingkat yang entah darimana datang membawa beberapa Fiesta berbagai rasa dan bertanya seolah olah anak kecil apakah itu sebuah permen karet atau bukan

Sontak saja Jisoo dengan cekatan mengambil benda laknat itu dan menyimpannya di kantung belakangnya sebelum menegur adik tingkatnya yang agak kurang ajar itu

Namun setelahnya pun... Masih buram diingatannya bagaimana bisa sekarang ini mereka ada di toilet kampus sambil berciuman penuh hasrat seolah tiada hari esok

"Shua hyung..."

Panggilan bernada rendah itu berhasil membuat Jisoo kembali menatap netra coklat milik sang adik tingkat, walau dengan napas tersegal dan bibir merona merah

"Seok— mphh— ???" Mata kucingnya menyaratkan kebingungan juga terkejut saat tiba tiba dua jari cukup besar milik Seokmin memasuki mulutnya, membuat Jisoo bertanya tanya apa yang merasuki adik tingkatnya

Namun sebelum menyuarakan protesnya, kedua jari itu lebih dulu mengacak acak isi mulutnya

Bermain dengan lidahnya, kadang berusaha menarik keluar lidah itu sebelum ditekan membuatnya mau tidak mau membuka lebih lebar mulutnya

Air liurnya sudah tidak bisa ditampung oleh mulutnya yang terbuka lebar sehingga mengalir keluar dan turun sampai menetes dari dagunya

Pipinya memerah dan terasa panas, matanya terpejam tidak berani melihat ekspresi wajah Seokmin saat ini walau samar samar dilihatnya bagai singa kelaparan yang siap memakannya kapan saja

Sialnya, karena memejamkan mata Jisoo tidak tau dan tidak bisa mengantisipasi apa yang akan dilakukan sang adik tingkat selanjutnya

Tanpa Jisoo ketahui bagaimana, dua jari yang tadinya mengisi mulutnya sempat meninggalkan lidahnya dan berhenti memainkannya namun sebelum dia sempat menarik kembali masuk lidahnya yang terjulur dua jari itu kembali masuk kali ini dengan rasa yang aneh membuat Jisoo semakin bingung

Dengan keberanian yang ada, dia membuka matanya untuk menatap mata lapar dan tajam milik Seokmin, sorot matanya terlihat bingung dengan apa yang dilakukan Seokmin sekarang ini

"Bagaimana hyung, rasanya 'permen' strawberry?? Atau kau lebih suka rasa bubble gum??"

Mendengar pertanyaan itu awalnya Jisoo mengernyit bingung, namun saat Seokmin mulai kembali memainkan dua jarinya di dalam mulut Jisoo barulah ia sedikit demi sedikit mengerti

"mph— uhuk— Seok— haahhh... " Mulutnya terasa penuh dan air liurnya semakin banyak keluar, tidak tau bagaimana cara menghentikannya Jisoo hanya bisa meremas baju sang adik tingkat

Beberapa kali Seokmin memasukkan jarinya terlalu dalam hingga membuat Jisoo hampir tersedak

" Hyuung... Aku ingin tau bagaimana caramu melakukan deep throat" setiap kali Jisoo mencoba menutup mulutnya, Seokmin selalu menekan lidahnya agar dia lebih menurunkan rahangnya sehingga mulutnya kembali terbuka lebar

Percuma rasanya saat satu tangan Jisoo betusaha sekuat tenaga untuk mendorong tangan Seokmin agar kedua jarinya itu keluar dari mulutnya yang sudah sangat berantakan dengan air liur yang kemana mana hingga membasahi bajunya

" Hyuung... Mulutmu terlihat kecil namun terasa sangat hangat, bagaimana bisa kamu memasukkan seluruh kejantananku ke dalam sini??"

Lee Seokmin, pertanyaan itu tidak seharusnya ditujukan pada kakak tingkatmu yang sedang kesusahan untuk berbicara bahkan mengatur nafas

Tangan lainnya mulai menarik dagu Jisoo sehingga membuatnya sedikit menghadap keatas, sebuah keuntungan bagi Seokmin karena dirinya lebih tinggi dari Jisoo

Kemudian tanpa diduga, Seokmin mengeluarkan air liurnya yang langsung masuk ke dalam mulut Jisoo yang sudah terbuka lebar

Air mata mulai berkumpul di pelupuk mata Jisoo, tidak tahan dengan sensasi aneh yang malah menyerang dirinya sedari tadi Seokmin memainkan rongga mulutnya

Merasa tidak puas, Seokmin kembali mengulangi itu kemudian menyisipkan lidahnya untuk kembali menginvasi mulut Jisoo dengan bibir yang sudah membengkak

Dua jarinya yang sudah berlumuran liur Jisoo langsung mengarah pada hole nya yang masih rapat, tersentak saat kedua jari itu mulai perlahan lahan memasuki hole nya yang masih sempit

Mulutnya seolah terisi penuh oleh permainan lidah Seokmin, begitu pula dengan bagian bawahnya yang terasa penuh akibat dua jari milik Seokmin

" Haah... Hahh.. haahh... Seokmin— hhh... Ku- mohon jangan disini... Ahhh..." Bahkan untuk mengatur nafasnya saja sudah sulit bagi Jisoo apalagi ditambah oleh Seokmin yang bermain di leher dan hole nya

"Hyuung... Apakah kau tidak merindukanku?? Shua hyung..." Sengaja Seokmin bermain dengan leher mulus milik Jisoo yang seringkali terdapat tanda kemerahan, namun belakangan ini ia jarang meninggalkan tanda kemerahan itu akibat Jisoo yang terlalu sibuk di semester akhirnya ini

"S-Seokmin... Aku tidak bisa bermain— ahh... D-denganhh.. Seok... Aku harus menemui d-dosenku..." Bersusah payah Jisoo mengatakan itu, dengan menahan desahannya yang terus terusan lolos akibat bagian selatan tubuhnya yang terus dimainkan oleh sang adik tingkat

"Kalau begitu ku tunggu hyung di mobil, ya?? Hanya 30 menit saja..." Bisik Seokmin sebelum mengeluarkan kembali jarinya dari hole Jisoo dan menatap sang kakak tingkat dengan senyuman

"30 menit?? B-baiklah akan kuusahakan..." Ujar Jisoo dengan pasrah, ia yakin dirinya tidak akan bisa berjalan besok mengingat sudah seminggu dia mengabaikan keinginan Seokmin untuk 'bermain' akibat kesibukan kampusnya

"Hehehe... Hyung I love youuu" ciuman di pipi merahnya diberikan oleh Seokmin sebelum dirinya keluar duluan dari salah satu bilik toilet itu dengan suara siulan yang menandakan bocah itu senang mendapatkan apa yang dia inginkan

TBC ehe

.
.
.
.
.
.
.
.

maaf kalau ada typo atau kata yang vulgar atau aneh, silahkan berikan saran apa yang bisa dilakukan untuk naninu nana nunu di mobil yaaa hehehehe

See youuu

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang