Shopping (Junhao, part 2)

39.7K 1.2K 143
                                        

[mohon dimaklumi jika ada typo atau tulisan yang kebalik atau bahasa bahasa aneh yang tak di mengerti, karena saya tidak baik dalam menjelaskan sesuatu ehe]

.

.

.

.

mobil sport berwarna hitam dengan plat tanpa nomor bercetak JUN membelah jalanan kota yang lumayan ramai pada malam hari, sudah bisa dipastikan siapa pengendara dan pemilik mobil itu

yup, Wen Junhui, orang yang sangat beruntung karena bisa mendapatkan baby yang menggemaskan bagai kucing -semua yang lucu baginya mirip seperti kucing-  bernama Xu Minghao. Senyum bahagia terpampang dengan jelas di wajahnya, namun bagi Minghao itu adalah senyuman paling menakutkan kali ini mengingat sang Daddy pasti memiliki suatu rencana dibalik ini semua.

"jangan menatapku terlalu lama baby, 10 detik saja menatapku kau akan jatuh cinta padaku, apalagi lebih lama? berandai aku akan menikahimu?"

Minghao mendengus kesal, daddy nya ini terlewat percaya diri, memang sih wajahnya tampan, hidungnya mancung, dan bibirnya... oh Minghao suka sekali dengan bibir itu "jangan terlalu percaya diri!" ujarnya sambil mengalihkan pandangannya kearah jalanan kota

Jun terkekeh lalu mengacak surai coklat pemuda di sampingnya itu "tidak perlu sungkan begitu baby, suatu hari nanti aku pasti akan mengubah margamu menjadi Wen" dia tersenyum menatap Minghao sekilas lalu kembali fokus pada jalanan

Minghao yang tadinya menoleh karena ingin memprotes rambutnya diacak acak oleh Jun langsung terdiam, oh dia jarang melihat senyum tulus yang terpampang di wajah Jun, yang sering dilihatnya adalah seringaian. "uh... bodoh" gumamnya dengan wajah memerah.

Ingin rasanya Minghao melepas seluruh toys yang menempel -dan yang di dalam hole nya- dengan segera, dia tau rencana licik sang daddy, awalnya dia hanya ingin menggoda Jun namun kenapa berahir dengan ini? dia memiliki firasat buruk dengan semua ini.

.

.

mobil dengan plat JUN terparkir dengan apik di sebuah pusat perbelanjaan, sang pemilik mobil keluar dengan santainya dan sudah memasang muka datarnya seperti biasa. Berjalan masuk ke dalam sana beriringan dengan sang baby yang masih cemberut dan menggurutu tidak nyaman.

"hold my hand xiao hao" ujar Jun seraya mengulurkan tangannya berharap segera diraih oleh sang baby

namun Minghao malah menepis tangan itu dengan kesal "nah, Im'ma big boy, I don't have to hold your hand, daddy" dia menggeleng masih dengan pouty lips yang memberikan kesan imut

"tapi bagaimana jika aku tersasar?" wajah Jun berubah menjadi -pura pura- sedih sambil menatap Minghao

sang baby hanya melirik "itu tandanya kau sangat bodoh, bagaimana bisa seorang dewasa sepertimu hilang disini? lagi pula kan ada pusat informasi" ujar Minghao dengan santainya tidak melihat seringai seram yang dimiliki oleh sang daddy.

"I'll tell you what happen if I'm lost baby, you'll be all alone, nobody gonna pamper you like I do, nobody gonna give you kisses like I do, nobody gonna fuck you like I do" dia menyeringai sambil mengangguk yakin "besides... you'll need my hand to hold on, baby" Jun memulai rencananya, menekan tombol on di remote control yang dikantonginya dan melihat reaksi Minghao

Minghao awalnya tidak peduli -karena dia sedang kesal dengan sang daddy-, pikirannya langsung berubah saat merasakan vibrator yang ada di dalam hole nya mulai bergetar "ungh..." dia menggigit bibirnya lalu segera meraih tangan Jun dan sedikit meremasnya untuk menjadi pelampiasannya.

DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang