‧͙⁺˚*・༓☾2☽༓・*˚⁺‧͙

40 15 3
                                    

——————
"Kau mau memakainya saat latihan?" Tanya Kenma yang sedang mengelap keringat, tapi matanya menatap ke arah tangan Kuroo.

"Ya. Lagipula ini hanya latihan," Jawab Kuroo sambil melihat ke arah para gagak yang sedang mengambil time out saat sedang bertanding dengan Shinzen. Oh maksudnya salah satu managernya bukan gagaknya.

"Jangan sampai menghambat tim," Imbuh Yaku yang dari tadi hanya mendengar percakapan mereka.

"Iya, tenang saja. Kenapa juga kalian khawatir seperti itu?" Kuroo melirik jail ke arah mereka.

"Hah? Kata siapa khawatir. Aku hanya tidak mau kalah karna kesalahan satu orang yang fatal," Kata Yaku tak terima. Sedangkan Kenma hanya memperhatikan gerak-gerik Kuroo dengan mata miliknya yang seperti kucing.

"Tenang saja, aku tidak mungkin mengacau," Kuroo tersenyum lebar ke arah Yaku.

Tapi tatapan Kuroo menjadi sendu saat memerhatikan gelang di tangannya. Dan gerak-gerik itu diperhatikan semua oleh Kenma.

•••

"Seperti biasa Nekoma memang luar biasa. Tapi aku baru melihat orang bermain voli menggunakan gelang," Ucap Daichi dengan sedikit terkekeh. Saat ini mereka sedang mengambil time out saat bermain dengan Nekoma

"Ya, beberapa orang pasti biasa saja," Imbuh Koushi pada ucapan Daichi.

Di sisi lain, pembicaraan ini memang dapat terdengar oleh yang lain, termasuk para manager. [Name] melirik orang yang dibicarakan, melihat gelang yang tepasang manis di tangan kirinya.

Dengan cepat [Name] memalingkan kepalanya dan fokus kembali, "Noya ini minummu."

"Terimakasih."

"Shoyo, ini minum dan handukmuu!" Ucap [Name] dengan nada riang. Mendengar itu Noya merasa kesal karena dia hanya mendapatkan minum saja.

"[Name] dimana handukku?"

"Tuh, ambil saja sendiri. Jangan manja," Kata [Name] sambil menunjuk dengan lirikan mata, dengan sedikit candaan di akhir kalimatnya.

"Itukan tugasmu bodoh!" Kata Noya dengan kesal.

"Hentikan Noya. Sebentar lagi waktu time out akan habis," Lerai Asahi yang sedari tadi melihat interaksi mereka.

"Nah. Hus hus cepat sana ke lapangan," Usir [Name] dengan lagak mengusir gagak.

"Dasar kau."

Merekapun kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan. Di tengah alur permainan Kiyoko bertanya.

"[Name], bukankah itu gelang yang sama dengan milikmu?" Kiyoko menunjuk dari jauh ke arah tangan Kuroo dengan lirikan matanya.

"Ha? Oh e-entahlah."

"Gelangnya mirip dengan milikmu. Apa mungkin dia membeli di toko yang sama denganmu?" Tebak Kiyoko.

"Ya, mungkin saja. Aku juga tidak tau," Kata [Name] sambil melihat tak tentu arah.

"Atau itu memang gelang milik [Name]-san?" Tebak Yachi yang sedari tadi hanya mendengarkan percakapan itu.

"Mana mungkin. Itu jelas tidak mungkin," Sangkal [Name] sambil menyembunyikan tangan kanannya yang biasanya terdapat gelang tapi saat ini tidak ada.

"Begitu ya."

•••

"[Name]," Yang dipanggilpun menoleh ke arah suara. Menunggu si pemanggil mengatakan tujuannya.

"Aku kembalikan ini," Kata Kuroo sambil mengulurkan gelang yang tadi ia pakai.

"Kenapa?"

"Hah? Inikan milikmu, jadi ku kembalikan. Lagipula gelang milikku ada di rumah," Kuroo menarik paksa pergelangan tangan kanan [Name] dan menyimpan gelang itu pada telapaknya.

Promise: Kuroo Tetsuro «FAP 2»Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang