PART 3

828 91 12
                                    

Orang tersebut hanya menatapnya, "Hei! Ikuti dia jangan diam saja" ucap orang penjual budak yang ada dibelakangnya. Zhongli hanya mengikuti perintah karena ia tidak ingin dipukuli oleh mereka, ia mengikuti orang tersebut meninggalkan orang-orang penjual budak walaupun hatinya sedikit lega sekaligus takut karena orang yang ia ikuti tidak berkata apapun kepada nya.

Setelah beberapa waktu orang tersebut berkata "Siapa namamu" zhongli menoleh kearah nya, suaranya tenang dan familiar "z-zhongli namuku zhongli" orang tersebut menoleh kearah nya "panggil saja aku Dainsleif" pemilik surai coklat hanya menggangguk dan mereka melanjutkan perjalanan mereka yang cukup panjang, zhongli melihat sekelilingnya yang cantik namun sedikit aneh karena tempat tersebut dipenuhi bunga dan benda yang tidak pernah ia dengar tentang benda tersebut atau lihat sebelum nya

Saat melihat sekeliling zhongli tertarik dengan bunga bewarna putih dengan dominan bewarna biru dan aroma yang harum "hm? Apa kau suka bunga itu?" zhongli hanya menggangguk, orang tersebut diam sejenak dan berjalan kearah bunga tersebut berada dan memetik beberapa dan berjalan kearah surai coklat dan memberikan-nya, "eh makasih tapi tanganku dirantai" ia mengangkat tangannya yang sebelumnya dirantai oleh penjual budak tersebut, orang yang berjubah tersebut menaruh bunganya dan membuka rantai tersebut.

"Ini ambillah" zhongli mengambil bunga tersebut dengan senang hati ia tersenyum, Dainsleif mengambil salah satu bunga yang ada ditangannya dan menaruhnya dibagian kuping zhongli "kamu terlihat cantik...." pujian itu membuat wajah zhongli memerah layak-nya strawberry, dia hanya tertawa kecil dan memegang tangan halus zhongli dan melanjutkan perjalanannya

Butuh waktu sekitar 4 jam untuk sampai jika mereka menggunakan kuda butuh 2 jam untuk sampai, beruntungnya Dainsleif membawa cukup makanan dan minuman untuk mereka berdua, setelah sampai mereka masuk kedalam rumah yang mewah menurut zhongli. Ia melihat sekeliling dengan takjub karena zhongli tidak pernah melihat rumah semewah kecuali rumah milik raja mereka yang jaraknya cukup jauh dari desa nya, "ayo masuklah anggap saja rumah sendiri" zhongli menggangguk namun saat ia ingin bertanya sesuatu tubuhnya sudah digendong oleh nya dengan bridal style, ia menggendongnya kearah suatu ruangan.

"Ini akan menjadi kamarmu" ia menurunkan tubuhnya secara perlahan "ah ya... Terimakasih Dainsleif" Dainsleif menggangguk dan berpamitan untuk pergi dan akan kembali selama 3 jam karena pekerjaan-nya, dia menutup pintu tersebut dan meninggalkan zhongli sendiri dikamar barunya itu.

Zhongli menjatuhkan tubuhnya kekasur tersebut dan merasa nyaman, "mungkin aku harus tidur aku cukup lela-" matanya mulai Terpejam seketika akibat terlalu lelah dan kasur lembut tersebut, ini pertama kalinya ia diperlakukan seperti ini walupun ia bersama dengan orang baik tersebut dan tinggal dirumah yang besar zhongli masih ingin bertemu ayah ibunya. Apa mereka baik-baik saja?

Tidurnya sedikit terganggu oleh pikiran yang membuat hatinya gelisah namun zhongli mencoba untuk menghilangkan pikiran tersebut dan berdoa agar ibu dan ayahnya selamat.

Sayangnya zhongli tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada ibu dan ayahnya yang sangat malang tersebut dan biarkan ini rahasia diantara kita.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tch kenapa aku harus bekerja dengan mu sih menyebalkan sekali" pemilik surai oranye menghela nafas tidak Terima ia dimasukkan satu team dengan si cebol "aku lebih memilih se-team dengan team lain daripada se-team dengan manusia berkepala jahe raja Playboy cap kapak" mendengar perkataan Scaramouche membuat darah childe mendidih "Hoi! Kamu mudah sekali percaya dengan rumor begitu dasar cebol pulang lah sana kepada ibu mu dan minum susu agar tinggi mu menambah!"

"KAU CARI MATI YA SIALAN!" ucap surai ungu mengeluarkan senjata nya, childe yang melihat nya tersenyum dan menghidupkan kekuatan nya dan membuat pedang yang terbuat dari air yang sering ia pakai "HAH!, KAU PIKIR AKU TAKUT? MAJU SINI KAU CEBOL" mereka bertarung menggunakan kekuatan masing-masing yang membuat pekerja yang ada disana sedikit risih tapi tidak berani untuk melawan atau pun memperingati mereka berdua.

"Diam kalian aku sedang mencoba eksperimen ku!" ucap pemilik surai biru tosca yang biasa dipanggil dottore, "Diam dottore!" sorak mereka berdua, dottore yang mendengar nya hanya menghela nafas dan berjalan mencari
la signora karena mereka akan melakukan perintah si wanita tua tersebut (dih gak ngaca lu)

Setelah Dottore bertemu dengan
la signora ia menjelaskan secara apa yang terjadi di aula dan menyuruh nya untuk menghentikan mereka berdua karena mengganggu eksperimen nya "mengapa kamu tidak melakukan nya sendiri saja? Aku sedang sibuk" Dottore hanya menghela nafas "aku juga sedang sibuk! Aku tidak punya waktu untuk mereka" la signora menyuruh pemilik surai tosca tersebut untuk memberikan mereka pekerjaan agar mereka tidak bertengkar diAula yang akan mengakibatkan kerusakan yang fatal

"Ya, ya, ya aku akan pergi" dottore berjalan meninggalkan la signora dan segera berjalan kearah aula setelah sampai dottore memberikan tugas untuk mereka berdua yang masih bertengkar satu sama lain, mendengar tugas tersebut mereka segera pergi walau sedikit menjaga jarak satu sama lain

Semua orang yang ada diAula menghela nafas lega karena pertarungan tersebut berakhir

___________________________________________

Maaf kalau cerita nya pendek karena gak ada ide ( ⚈̥̥̥̥̥́⌢⚈̥̥̥̥̥̀),

oh iya ini zhongli ngeharem ya biar seru aja dan cerita makin panjang

Jealous About You [tartali/chilli]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang