Jisoo berjalan menuju koridor rumah sakit. Ini hari minggu, yang artinya jam praktek Jisoo libur. Jisoo hanya bekerja dari hari senin sampai sabtu. Sabtu pun ia hanya sampai jam dua belas. Kecuali jika ada operasi caesar atau ada yang melahirkan maka ia akan datang ke Rumah Sakit.Kim Soo Hyun ingin putrinya menjadi dokter saraf, jantung atau bedah. Tapi putrinya lebih memilih menjadi dokter kandungan. Hanya karena ia memiliki beberapa teman yang hamil di luar nikah, dan mereka berencana menggugurkan kandungannya.
Jika suatu saat ada yang akan menggugurkan kandungannya maka Jisoo akan menasehati wanita tersebut. Bagaimanapun anak tersebut tidak berdosa. Keinginan Jisoo didukung oleh mama nya, Dara. Jadi mau tidak mau papanya juga ikut mendukung asal Jisoo mau membantu mengelola rumah sakit miliknya.
Membuka salah satu ruang inap yang mewah disana ia melihat kakeknya sedang menonton tv dengan volume yang cukup keras beruntungnya ruang rawat ini kedap suara.
"Lihatlah, siapa yang datang menemui kakek tua yang malang ini ?"
Jisoo hanya memutar matanya jengah dengan sikap kakeknya ini. Sifat kakeknya ini menurun pada cucunya Park Chanyeol. Mereka akan sangat menyebalkan disuatu waktu, tetapi juga akan menjadi orang yang akan melindungi dan menjaga juga memberi kasih sayang untuk orang terdekatnya.
"Kenapa kakek belum keluar dari sini ? Ini sudah dua minggu kakek disini"
"Lihatlah sekarang kakek tua yang malang ini diusir dari Rumah Sakit milik menantuku sendiri. "
"Kakek tidak usah mendrama seperti itu. Jisoo tau kakek sudah sehat. Apa yang membuat kakek masih bertahan disini ?"
Belum sempat kakek Park berbicara pintu sudah terbuka menampilkan dua manusia berbeda gender. Park Chanyeol dan Park Sooyoung (Joy).
"Kakeeekk"
Diantara mereka bertiga Joy lah yang paling manja. Mungkin karena dia anak bungsu sekaligus cucu bungsu di keluarga Park. Joy kini sedang asyik memeluk kakeknya.
"Ohoho ada apa dengan hari ini ? Aku kedatangan ketiga cucuku. Yang satu kurang ajar, yang satu menyebalkan dan yang terakhir sangat manja. Astaga, kenapa cucuku tidak ada yang normal"
"Jadi, menurut kakek kita tidak normal ? Dan kakek jangan lupa cucu kurang ajar inilah yang akan mewarisi semua hartamu kelak."
Chanyeol meletakkan karangan bunga di meja bersama tumpukan bunga lainnya.
"Ya sayangnya seperti itu. Ah, kenapa kau membawa bunga ? Kau pikir aku sudah mati sehingga kau bawakan bunga ? "
Kakek Park sedikit kesal, pasalnya banyak rekan kerjanya datang membawakan buah dan juga bunga. Bahkan sebagian buah yang diberikan sudah dibawa oleh Dara dan Jisoo untuk disimpan di rumah dan apartemennya.
"Itu bunga dari Wendy. Ia tidak bisa datang, jadi dia menitipkan bunga itu."
"Benarkah ? Astaga, pantas saja bunganya indah sekali. Lihatlah bunga itu terlihat paling indah diantara bunga lainnya"
Semua orang memutar matanya jengah. Mereka tau jika kakek Park sangat menyukai Wendy. Apalagi kepribadian wanita berdarah Korea-Canada itu sangat baik dan juga sopan.
Kakek Park selalu memuji Wendy. Bahkan ia tak sungkan menjelekkan cucunya di depan orang. Tapi jika ada yang menjelekkan Wendy maka Kakek Park adalah pria pertama yang maju.
Sore harinya Jisoo akan pulang ke Apartemennya setelah seharian ini ia menemani kakeknya bersama Joy. Chanyeol hanya menemani hingga jam makan siang karena ia harus menjemput Wendy dan memantau persiapan pernikahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL BEAUTY
FanfictionKim Jisoo seorang dokter Obgyn yang bertugas di rumah sakit milik keluarganya. Ia pribadi yang ceria dan selalu menyayangi anak kecil sampai ia dipertemukan dengan seorang anak kecil yang bernama Oh Sean. Ada sesuatu yang membuat Jisoo ingin mengena...