4

224 38 1
                                    


"Hai Sean" sapa Jisoo begitu memasuki ruangan Sean.

Disana Sean sedang menonton tv ditemani oleh Mina pengasuhnya.

"Hallo dokter cantik"

"Selamat siang dokter Jisoo" sapa Mina.

"Siang Mina. Ini aku bawakan makanan untukmu. Makanlah di sofa sana. Biar Sean aku yang urus"

"Terimakasih dokter"

Jisoo memberikan paper bag pada mina yang diterima Mina dengan senang hati.

"Ini sudah jam makan siang. Dokter bawakan Sean makanan dari rumah. Ayo kita makan"

Sean mengangguk antusias. Sean memperhatikan Jisoo yang sedang menyiapkan makan siang mereka.

'Apa ini rasanya dibawakan makanan oleh mommy. Aku ingin merasakan dipeluk mommy juga' batin Sean.

"Sean kenapa melamun ?"

Ucapan Jisoo barusan membuyarkan lamunan Sean. Sean kemudian tersenyum pada Jisoo.

"Sean ingin apa ?"

Jangan lupa jika Jisoo seorang dokter. Walaupun ia  seorang dokter kandungan ia sudah banyak memperlajari tentang psikolog.

"Tidak. Terimakasih makanannya"

"Dokter tahu, kamu sedang melamun. Kamu mau apa, hm ?"

"Bolehkah aku meminta sesuatu pada dokter ?"

"Kalau dokter bisa mengabulkan permintaan kamu maka akan dokter mau"

"Apa aku boleh mendapatkan bekal seperti ini saat aku sudah keluar dari sini?"

Jisoo terkejut mendengar permintaan Sean. Sebenarnya apa yang Sean maksud.

"Maksud Sean bagaimana ?"

"Aku mendengar pembicaraan Daddy dengan dokter semalam kalau besok aku sudah diperbolehkan pulang. Saat keluar nanti apa aku masih bisa bertemu denganmu ? Apa aku bisa mendapat bekal seperti ini ? Teman-temanku selalu membawa bekal yang dibuat oleh ibu mereka."

Sekarang Jisoo mengerti maksud Sean. Selama ini ia hanya hidup dengan para pelayan dan juga orang yang disebut dengan daddy olehnya. Jisoo membawa Sean kedalam pelukannya.

"Tentu saja Sean. Sean juga bisa bermain kesini kalau libur atau pulang sekolah. Dokter akan memberikan nomor dokter pada Mina, nanti Sean bisa menghubungi dokter lewat Mina"

"Benarkah ?" tanya Sean dengan mata berbinar.

"Ya, tentu saja"

Dengan semangat Sean langsung memeluk Jisoo. Jisoo yang awalnya terkejut akhirnya membalas pelukan Sean. Mina yang melihat hal tersebut tersenyum haru.

'Baru kali ini aku melihat Tuan Sean sebahagia ini, aku harap Dokter Jisoo dan Sean tidak akan terpisahkan.' batin Mina.

"Dokter harus kembali keruangan terlebih dahulu. Besok pagi dokter akan kembali kesini sebelum Sean pulang. Oke ?"

Sean mengangguk. Setelah berpamitan pada Mina  Jisoo keluar ruangan Sean. Di lorong ia kembali bertemu dengan Sehun.

'Kenapa aku bertemu dengan dia di lorong ini lagi ?'  batin Jisoo.

Sehun yang awalnya tidak menyadari adanya Jisoo terkejut begitu mereka sudah berhadapan.

"Ehmm... Hai Jis"

"Hmm"

"Mengunjungi salah satu pasienmu ?"

"Ya"

REAL BEAUTYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang