-4

25 4 1
                                    

pagi pagi sekali Afifa bangun karena hari ini adalah hari spesial bagi Afifa ya itu nikah dengan Aciel.

Afifa menatap dirinya dengan wajah yang di poles makeup dan memakai gaun yang di berikan oleh calon mertuanya.
"cantik banget hihi".

"iya dong anak mama emang cantik" ujar Kirana.

"ma Afifa takut" rintihan gadis itu menatap sang mama.

"nggak sayang percaya sama mama,Aciel itu baik,dan ingat pesan mama jangan balik ke rumah mama atau ke rumah mommy jika ada masalah karena di dalam rumah tangga itu pasti ada aja masalahnya kalian pasti bisa menanganinya dengan otak dingin,mama percayakan itu sama kamu" ujar Kirana menatap lekat manik mata Afifa.

mata Afifa sudah berkaca kaca sedari tadi hal yang ia rasakan saat ini takut takut dan takut "iya ma insyaallah Afifa selalu inget pesan mama".

Kirana tersenyum mendengar perkataan putrinya.

***

Aciel sudah pergi dari rumah menuju ke kediaman calon istri
"yah gimana nanti kalo lagi ijab kobul nanti gabisa?".

"harus bisa lah".

"kan tremor jadi gabisa"kekeh Aciel.

"ternyata kamu masih bisa tremor" ujar sang ayah

"Aciel juga manusia yah" kesal Aciel dengan menatap tajam ayahnya.

"kirain setan" celetuk ayahnya dengan tampang tidak berdosa.

"udah ah kalian ini ya" ujar Anaya menggandeng tangan suami nya.

***
"siap?" tanya penghulu tersebut.

Aciel menarik nafas panjang bertujuan menurunkan rasa tegang,bukan apa apa dia takut salah pengucapan.
"siap"ucap Aciel tegas

Akbar selaku ayah Afifa menyodorkan tangan yang langsung di terima oleh Aciel.

bismillah

"SAUDARA ACIEL AGASTA FARRELL BIN ADAM FARRELL SAYA NIKAHKAN DAN KAWINKAN ENGKAU DENGAN PUTRI SAYA AFIFA FATHIMA MUMTAZA BINTI AKBAR FIRDAUS DENGAN MAS KAWIN BERUPA UANG 2MILIYAR,2 HELIKOPTER PRIBADI,2 MANSION MEWAH,2 BUTIK MEWAH,2 MOBIL LAMBORGHINI,1 PESAWAT PRIBADI,DAN SEPERANGKAT ALAT SHOLAT DI BAYAR TUNAI".

"SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINYA AFIFA FATHIMA MUMTAZA DENGAN MASKAWIN TERSEBUT DI BAYAR TUNAI" ucap Aciel lantang.

"Bagaimana para saksi sah?" tanya penghulu.

"SAH!" ucap mereka serentak.
"Alhamdulilah".

Tak terasa air mata ibunda Afifa menetes,ada rasa sedih dan bahagia itu yang di rasakan kirana.

"pengantin perempuan silahkan di bawa ke tempat yang sudah di sediakan" komando pengatur acara

Afifa berjalan dengan di temani kedua sahabat nya.

"pengantin perempuan silahkan cium tangan pengantin pria" komando pengatur acara tersebut.

dengan ragu Afifa mengambil tangan Aciel lalu menciumnya.
ada senyuman hangat yang tercetak di wajah suaminya dan orang tua nya.

"pengantin pria silahkan mencium kening pengantin perempuannya" ucap pengatur acara.

Aciel mengambil kepala Afifa dan menciumnya lumayan lama.
Afifa tersenyum bahagia,ia tak menyangka sudah menikah di usia muda.

"selamat bestiiii"ucap sahabat Afifa heboh.

"jangan lupa buatin kita ponakan" celetuk sara.

"hooh tuh fa" jawab zana.

"insyaallah" jawab Afifa tersenyum.

sahabat Aciel tidak bisa datang menghadiri nikahannya dikarenakan mereka sedang sibuk dengan kegiatan kuliahnya masing masing.

"capek ih" ujar Afifa yang sudah lelah menjabat tangan tamu.

"ya udah duduk dulu" ujar aciel.
uh gini gini juga Aciel tuh perhatian ya wkwk

"tapi ini masih banyak".

"gapapa sambil duduk aja dari pada kamu pegel berdiri terus" ujar Aciel.

setelah beberapa lama acara jabat tangan selesai dan sekaligus menyelesaikan acara.

mereka tidak mengayakan acara resepsi karena mereka rasa acara ini aja udah cukup.

***
mereka berdua sedang bermakan malam dengan keluarga hanya ada suara sendok dan garpu doang.

"kalian besok pindah aja" ujar akbar membuka suara.

"papa ngusir afifa gitu?" kaget afifa.

"papa enggak berniat ngusir kamu,tapi kan kamu sudah bersuami jadi lebih enak tinggal berdua aja,bisa jadi pulang pulang bawa cucu" ujar akbar

perkataan itu membuat bibir Afifa mengerucut hingga membuat kesan lucu.
"ihh ko gitu sih" kesal Afifa yang mengundang gelak tawa mereka.

"kamu kan udah jadi tanggung jawab suami kamu Afifa" ujar Kirana.

"ya udah" pasrah afifa,mau gimana lagi menghadapi dua ortu yang keras kepala.

"iya emang udah" jawab Aciel yang sedang asik makan.

"apaansi" ketus Afifa yang sedang kesal dan dibuat kesal lagi oleh perkataan suaminya.

"ga boleh gitu sama suami" ujar Aciel menggoda afifa.

"serah Afifa lah" jawab Afifa melenggang pergi dengan wajah cemberut.

mereka tertawa melihat tingah Afifa yang kayak anak kecil meminta es krim ga di bolehin.

***
Aciel yang sudah selesai dengan acara makan nya,ia masuk ke kamar menemui istrinya yang sedang ngambek.

ceklek

"Jangan ngambek dong" ujar Aciel melihat Afifa yang sedang tengkurap di atas kasur.

"heii,istri kecil jangan ngambek,aku minta maaf"
ujar Aciel menggoyangkan bahu Afifa karena yakin dia belum tidur.

"Afifa gak ngambek cuma cape aja" jawab afifa.

"ya udah jangan gitu posisi tidur nya,nanti engap" koreksi aciel.
Afifa segera memposisikan badan nya dengan Aciel yang membaringkan badannya di pinggir afifa.

"ih ko kamu disini?" tanya afifa kaget melihat Aciel berbaring di pinggirnya.

"gapapa,kan aku suami kamu"
uhh aku-kamu gak tuu.

"tapi jangan macem macem awas aja" was was afifa.

"paling satu macem doang" jawab Aciel santai.

"ihh ko gitu awas aja Afifa tendang nih" kesal Afifa.

"iya iya gak deh,jangan di tendang dong nanti sakit" kaget Aciel mendengar perkataan istrinya.

"ya udah ah mau bobo"ujar Afifa menutup matanya.

"goodnigt istri kecil"ujar aciel,yang di jawab dengan dengkuran kecil afifa yang tak lama di susul oleh Aciel.

...

makasih yang udah baca!
*jangan lupa vote
*komen
*follow
see u nekt part!
semoga suka!.

AFIFA (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang