1 : mimpi buruk & kursi sialan

1 1 0
                                    

Alunan musik khas tarian balet dengan di iringi tarian balet tarian , Penonton pun menikmati pertunjukan tersebut the performance SWAN LUKE , tanpa mereka sadari lampu sorotan yang berasal dari atas panggung yang di mana biasanya menyoroti orang yang melakukan performance lampu itu menyoroti penari utama balet tersebut. Lampu tersebut mengeluarkan percikan api kecil.
Dari awal pertunjukan sampai akhir tidak ada satu pun yang menyadari akan hal itu semua penonton bahkan semua pernari balet yang ada di panggung tersebut saja tidak sadar mereka semua sangat menikmati pertunjukan itu sampai selesai.

Pas pertunjukan selesai sang penari utama melakukan ending fairy atau berpose setelah melakukan pertunjukan. Penari utama tersebut berpose seperti gaya kaki yang split tangan yang yang mengikuti seperti kakinya lurus panjang kedepan dan kepala yang melihat keatas tepatnya kearah lampu sorot itu dengan keadaan mata yang terbuka lebar.
Penari utama tersebut sadar jika lampu tersebut akan terjatuh dan meledak dirinya hendak menghindari tapi.....

DUAARR!!!

"Aahhhkk!! " Suara teriakan dari seorang wanita

"Huh.. Huh.. Huh , ternyata hanya mimpi" Ucapnya wanita tersebut dengan napas ngos-ngosan dirinya baru saja bangun tidur dan mengalami mimpi buruk dan teriakan tersebut berasal darinya wanita tersebut berteriak karena mimpi buruk.

"Ahhh!!! Mengacak rambutnya dengan frustasi "Kenapa, aku selalu saja memimpikan hal itu" Sambungnya kembali.
wanita itu adalah ROSEANNE GISELLE CAYSEY dirinya sangat selalu saja memimpikan hal itu.
Dia sangat trauma dengan kejadian 5 tahun lalu tepat saat dirinya berusia 17 tahun dimana rose melakukan performance special di aniversary Schools academy Royal Ballet sekolah khusus balet yang didirikan oleh orang tuanya. Skipp

Rose turun dari tempat tidurnya dia berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual paginya alias mandi rose memang buta tapi dia hapal jalan menuju kamar mandi bahkan jalan semua jalan yang ada di rumahnya.
Saat hendak berjalan menuju kamar mandi tiba-tiba saja kakinya rose tersandung kursi kecil hal itu membuat rose terjatuh dan rose begitu marah.

"Aahhhkk!!!" Teriak rose yang terdengar satu rumah dan semua orang yang ada di rumah itu mendengar teriakan rose.

***************

"Ada apa nih? Apa yang terjadi rose? "Tiba tiba seorang wanita masuk ke kamar rose dia begitu kaget mendengar teriakan rose padahal saat itu dia sedang tertidur.

"Apa yang terjadi rose? " Tanya wanita itu "apa kau baik baik saja? " Tanya lagi

"Cepat katakan pada ku siapa yang menaruh kursi ini di sini? " Tanya rose kepada dhea dhea adalah asisten pribadi sekaligus sepupu rose.

"Ntah , aku tidak tau" Jawab dhea "emangnya kenapa dengan kursi ini? " Sekarang dhea yang bertanya kepada rose

"Kau tahu aku tadi terjatuh karna kursi kecil sialan ini"

"Cepat kau panggil semua pembantu terutama orang yang membersihkan kamar ku , SEKARANG!!!. Suruh rose kepada dhea dengan aura marahnya

" T_tapi untuk apa? "Tanya dhea

" Gak usah banyak tanya DHEA VERONICA!!". Dhea yang ketakutan namanya disebut dengan lengkap lansung menurutin perintah rose jika dirinya tidak menurutin segera menurutin permintaan rose rose pasti akan marah besar kepadanya dan akan berubah menjadi moster sangat menakutkan bukan?

**************

Sekarang rose sudah selesai mandi dia akan segera pergi ke tempat di mana semua pembantu yang ada di rumah berkumpul dia akan menginterogasi semua membantu dan juga akan memarahi atau pun memecat membantu . Sungguh kejam bukan rose? Hanya karena masalah sepele harus di besar besarkan gitu.

Rose sudah tiba di tempat lebih tempat di ruang makan dan di tempat ini lah pembantu nya berkumpul

"Dhea!! Ambilkan kursi kecil yang ada di kamar ku , kursi sialan yang membuat ku jatuh tadi pagi" Suruh rose kepada Dhea dan Dhea lansung mengambil kursi sialan tersebut entah kenapa nama kursi itu menjadi kursi sialan mungkin karena kursi sialan itu yang membuat rose terjatuh dan membuat nya marah di pagi pagi hari.

"Jujur siapa yang meletakkan kursi sialan ini disini! " Tanya rose berteriak di depan pembantunya dan pembantu tersebut menundukkan kepalanya ketakutan.

"Nggak ada yang mau ngaku? " Tanya rose berjalan mengelilingi para pembantunya menggunakan tongkat bantu buta tersebut. Para pembantu diam menunduk.

"Kaliankan yang membersihkan kamar saya?" Tanya rose para pembantu itu mengangguk.

"Terus kenapa nggak ada yang mau NGAKU! "

"Ok" The to point Rose "KALIAN SEMUA SAYA PECAT!! " Hadik rose berteriak.

"Tolong nyonya jangan pecat kami semua" Mohon salah satu pembantu dengan tiba-tiba.

"Iyah kami mohon" Pembantu satunya lagi memohon. Beberapa dari mereka berlutut memohon.

"Kami mau kerja dimana jika nyonya memecat kami semua"

"Saya ga peduli" Kata rose.

"Dhe! " Panggil rose dan Dhea mengerti apa maksud rose.

Dhea meletakkan kursi sialan tersebut di depan para pembantu.

**********
Brakk

"Next"

Brakk

Masih berada di kamar kini, rose tengah memberi pelajaran kepada semua pembantunya dengan cara berjalan kerah kursi sambil menutup mata mereka dengan kain, kursi penyebab ia terjatuh tadi pagi sekali.

"Next! " Kata gadis itu menyuruh orang selanjutnya, rose akan melakukan itu berulang ulang kali tanpa mempedulikan pembantunya yang sudah terluka akibat terbatas di kursi kecil itu dengan sengaja.

Brakk

"Apa yang kau lakukan Rose?! "

Tiba-tiba seorang pria parubaya datang dengan penampilan baru bangun tidur, ia kaget melihat apa yang sedang dilakukan gadis buta itu. Rose.

Rose diam ia tak menjawab omongan pria parubaya yang notabene adalah pamannya.

"Kenapa kalian diam? , lanjutkan! " Teriak rose, ia tahu kalau semua pembantu berhenti.

"Stop stop? " Kata pria parubaya itu menyudahi semuanya. rose biasanya memanggil pria itu dengan sebutan paman aryo

Begitu penurut semua pembantu berhenti.

"Heii" Sentak rose.

"Lanjutkan atau kalian saya pe--"

"Berhenti, kalian semua kembali kerja! " Hardik aryo memotong Ucapan rose.

Merasa terlindungi semua pembantu menurut dan mereka semua bubar lalu kembali bekerja.

"Sudah sekian kalinya, kau begini" Kata aryo kepada rose, ia tahu betul rose selalu begini jika ada yang buat kesalahan tanpa sengaja kepadanya rose akan membalasnya sama apa perbuatan orang itu tapi jika ada orang yang melakukan kesalahan kepada rose sekali maka rose akan membalasnya berkali-kali.

"Paman mohon, tolonglah rubah sifat mu itu! " Mohon aryo kepada rose.

Seakan tak peduli omongan pamannya rose pergi meninggalkan pamannya.

Aryo menghela napasnya, laki-laki yang sudah berusia kepala lima tersebut memegang dan mengelus dadanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 07, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REVENGE AND LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang