“ hyunjin mau ciuman gak ?”
“ maulah”. - Hyunjin memasukkan dompetnya ke saku, dia baru aja bayarin gelang yang yeji beli .
Mereka lagi jalan-jalan ke alun-alun kota.
“ sinting aja kalau aku gak mau ciuman sama kamu. ”“ Dimana? Tanya hyunjin tak sabar. “ Mau ciuman sekarang? Ayo dimana ?”.
Yeji tertawa manis melihat respon hyunjin yang tak sabar jika menyangkut soal ciuman.
“ Disana. "
Tunjuknya dengan jari kearah gerombolan orang-orang melingkar ramai.
Hyunjin menajamkan penglihatannya, menatap arah yang dituju pacarnya.
“ rame loh yangg. " Tanyanya ragu, “ kamu yakin berani disana. Aku sih oke-oke aja ya mau cium kamu dimana aja." Imbuhnya
Yeji mengangguk mantap , “ di sana. Tapi dengan satu syarat. "— hyunjin menatapi tanya,
“ apa ?”.Sebelumnya yeji sempet dengar bisikan orang yang jalan melewatinya, kalau disana sedang ada permainan dengan hadiah tiket konser gratisan.
Yang kebetulan yeji sangat suka dengan konser band, ia ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk menguji hyunjin sekaligus mendapatkan tiket konser gratisan itu. Apalagi ini band kesukaannya, enam hari. Yeji sangat menantikan untuk hadir di konser mereka.
“ ikutan game itu dong ". Pintanya .
Penasaran dengan isi kerumunan itu, hyunjin pun berjalan mendekati mereka dengan tak lupa menggandeng tangan yeji dibelakangnya.
(Takut hilang)- susah nyari yang begini . Inner hyunjin bersabda.“ aku dapat apa kalau ikutan itu ?". Tanya hyunjin setelah tahu game apa yang ramai disana.
Ia berlipat tangan didepan memandang yeji , gadisnya tak kalah sengak.Dengan tegap dan wajah angkuh, dagu terangkat naik . Membalas tatapan hyunjin dihadapannya.
“ aku cium kamu didepan mereka." Jawabnya
” cuma cium ?".
Hyunjin berusaha negosiasi kesepakatan bersama untuk mendapatkan keuntungan yang imbang jika ia menuruti kemauan yeji.
“ itu setara dengan tiket yang akan kamu dapetin. Itupun jika kamu menang sih. ". Katanya dengan wajah miring , senyum menantang.
See .. hyunjin sedang dipermainkan.
Ia pun mengangguk , melepaskan jaketnya lalu ia berikan pada pacarnya.
“ jangan memancingku jika tak mau menyesal sayangku." Bisiknya sebelum hyunjin berjalan membelah kerumunan , menghampiri wasit dan mengajukan diri menjadi lawan tanding .
Duel panco .
Yeji yang menunggunya di barisan pinggir tersenyum senang, matanya menatap lurus pada hyunjin ditengah sana .
Mempersiapkan lengannya untuk di silangkan dengan lawannya. — sorakan semangat para penonton mayoritas menyorakan nama lawan hyunjin.
Yeji tak peduli, ia juga tak kenal. Fokusnya hanya pada hyunjin yang terlihat serius melawan musuhnya. Kadang raut wajahnya meringis- yeji tahu pacarnya kesakitan . Masalahnya lawan hyunjin memiliki postur tubuh yang lebih unggul darinya. Dan itu sedikit menarik rasa was-was yeji .
Hyunjin melirik yeji , tatapan mereka bertemu. Satu wink jahil hyunjin berikan. Seakan menenangkan yeji jika dirinya tak masalah disini. Sedangkan yeji yang digoda begitu hanya menggelengkan kepala,- tak habis pikir .
Iapun balas dengan senyuman manis dan seringai licik. Seakan meremehkan kekuatan hyunjin, berfikir jika kekasihnya tidak akan menang.
Hyunjin yang di kasih tatapan begitu hanya terkekeh kecil. Ia tidak suka diremehkan yeji.
Maka, dengan sekali tekan penuh . hyunjin berhasil menjatuhkan tangan lawannya dimeja dengan lengannya diatas.
Peluit wasit berbunyi, duel berakhir. Sorakan kecewa terdengar ramai ditelinga hyunjin dan yeji.
Tentu saja kecewa , jagoannya dikalahkan hyunjin dengan mudah.
Wasit mengangkat tangan hyunjin memutarnya pada penonton untuk menunjukkan dirinya sebagai pemenang, lalu memberikan hadiah dua tiket konser gratis yang dijanjikan sejak awal.
Hahaha
Yeji ketawa tanpa suara dari tempatnya berdiri, memandang gembira sosok lelaki yang ia cinta tengah menggodanya dengan menggoyangkan dua tiket tadi ke atas layaknya lembaran uang.
Menjadi kode untuknya agar segera menghampiri hyunjin ditengah sana. — yeji pun tanpa ragu melesat berlari senang ke arah hyunjin. Melompat pada pria itu yang syukur sekali hyunjin begitu sigap menangkap tubuhnya hingga tak akan jatuh ke tanah.
Sekarang yeji berada dalam gendongan hyunjin seperti koala. Tangannya meraih wajah hyunjin yang sedikit berkeringat. Mengelap pelipis pacarany, “ you did well love. I'm proud with you. Here your reward". Bisik yeji sambil senyum manis lalu ia mencium hyunjin duluan dengan penuh semangat.
Mengecap, melumat dengan gerakan tak sabaran. Bertaut mesra , tak peduli dengan bisikan sekitar yang membicarakan aksi panas mereka.
Yeji terus mencium bibir hyunjin, sang lelaki mengikuti gerakan gadisnya membiarkan yejinya mendominasi ciuman mereka malam ini.
Hyunjin tersenyum senang disela cumbuan bibir mereka, manis- selalu terasa manis setiap kecupan inci bibir yeji dikulumannya.
Hisapannya memabukkan, rasanya menagihkan hasrat untuk mengemutnya terus menerus.
“ manis” usap hyunjin diujung bibir yeji. Gadisnya ia turunkan,berdiri sejajar begitu dekat. Lengan yeji masih bertengger dileher hyunjin.
Bersaing meraup udara, melempar senyum bersama.
“ kesukaanmu ".
Yeji meremat ujung kaos hyunjin bagian bahu saat hyunjin mengecupnya lagi sekali sebelum menarik gadisnya untuk keluar dari kerumunan itu , berlari berdua dengan cepat menuju mobil.
Hyunjin melempar yeji di jok belakang dengan tak sabar untuk melanjutkan sesi ciuman panas mereka lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
CANDY
Short Storyᵀᵉⁿᵗᵃⁿᵍ ʰʸᵘⁿʲⁱⁿ ʸᵃⁿᵍ ᵇᵉᵍⁱᵗᵘ ᵐᵉᵐᵘʲᵃ ᵏᵉᵐᵃⁿⁱˢᵃⁿ ᵇⁱᵇⁱʳ ᵖᵃᶜᵃʳⁿʸᵃ ʰⁱⁿᵍᵍᵃ ᵐᵉⁿᵍᵍⁱˡᵃ.