ESL PART 5

5.7K 413 3
                                    

HAPPY READING

[][][][]

Hiks...hiks...hiks

Suara tangisan di sebuah gang sempit, gang itu sepi dan sedikit terang karena ada cahaya sore hari.

Seorang gadis lewat di depan gang tersebut dia merinding, dia takut tapi dia memberanikan diri untuk melihat ke dalam gang tersebut.

Hiks...hiks...hikss

Semakin dekat dam suara itu semakin jelas. Dan waktu dia melihat gang sempit dan buntu, tidak ada jalan lagi. Dia melihat – lihat dan menangkap sesuatu di pojok gang tersebut.

Dia melihat seorang anak yang berusia sekitar 5 tahun, yang duduk sambil menenggelam wajahnya ke dalam lipatan tangannya.

Dia berjalan ke arah anak itu “hei kenapa kau menangis?” tanya gadis itu sambil berjongkok di depan anak itu.

Gadis itu adalah Allegra, tujuannya tadi mau ke supermarket untuk membeli berapa camilan.

Sebenarnya Evans ingin ikut tapi dia di panggil kakeknya. Jadi dia tidak jadi ikut.

Anak perempuan itu mendongak ke atas untuk melihat siapa yang berbicara padanya.

“Kakak siapa? Dan kenapa di sini?” tanya gadis kecil itu.

“mau ikut kakak ke supermarket tidak?” tanya Allegra.

“emm apakah boleh?”

“tentu ayo berdirilah”

Mereka berdua meuju ke supermarket terdekat. Sampai di supermarket Allegra menyuruh anak itu untuk memilih camilan. Setelah memilih mereka mampir ke arah taman. Mereka duduk di kursi taman.

“Nama ku Allegra” ucap Allegra mengenalkan diri.

“Nama ku Qiana” jawab gadis kecil itu dengan senyum ceria.

“kenapa tadi kau menangis? Dan kemana orang tua mu?” Tanya Allegra.

Senyum itu perlahan menghilang, dan wajahnya sedih “aku rindu orang tua ku. Aku di culik dan aku tidak tau dimana orang tua ku , aku ingin mencari mereka. Aku ingin cepat besar, agar bisa mencari mereka. Dan aku ingin bebas seperti kakak yang bisa ke mana - mana dan bisa melindungi diri sendiri. Orang dewasa itu pasti menyenangkan.” Ucap Qiana sambil tersenyum.

“orang dewasa menyenangkan, kan kak?” tanya Qiana sambil menoleh ke arah Allegra yang sedang melihat senja di depannya.

Qiana melihat Allegra tersenyum. Dia bingung kenapa Allegra tersenyum.

“kau ingin dewasa?” tanya Allegra sambil menoleh ke arah Qiana yang dari tadi melihatnya.

Qiana mengangguk dengan semangat. Dan dia melompat untuk turun dari kursi “iya aku ingin dewasa” ucap Qiana

Allegra pun menyuruhnya duduk dan mereka saling berhadapan. Allegra mengelus rambut Qiana dan berkata “Dewasa itu tidak menyenangkan. Bahkan aku ingin kembali menjadi gadis kecil yang di kelilingi orang yang menyayangi kita. Dulu aku juga ingin sekali menjadi dewasa dan sukses. Tapi semua itu sangat - sangat sulit, banyak yang harus di lewati. Dan saat dewasa nanti kau akan mudah lelah dan mudah menangis. Jadi jangan meminta dewasa pada tuhan tapi mintalah kebahagiaan. Apakah kamu mau kamu dewasa tapi tidak bahagia?”

Evans Second LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang