Bagian Keenam

688 86 8
                                    

Baekhyun duduk di sofa kamarnya berhadapan dengan sang suami yang sibuk memeriksa laporan. Dia melirik foto-foto Johnny bersama Jaehyun lalu kembali fokus pada suaminya.

"Sepertinya anakmu sudah memiliki kekasih di Belanda dan kelihatannya dia orang Korea."

Kalimat istrinya membuat Chanyeol mengalihkan matanya dari berkas ke foto-foto Johnny yang diberikan istrinya. Dia melihatnya foto-foto itu dan tersenyum.

"Mungkin hanya temannya. Johnny bahkan belum seminggu disana tidak mungkin dia sudah memliki kekasih." ujar Chanyeol dan santai kembali fokus dengan pekerjaannya.

"Dari semua informasi yang kita terima dan foto-foto ini kau masih menganggap mereka berteman? Aku sangat yakin jika mereka memiliki hubungan."

"Tunggu saja sampai Johnny yang mengatakannya, jangan dulu menyimpulkan sendiri." gumam Chanyeol tidak ingin langsung percaya begitu saja.

Selama beberapa tahun ini anaknya sering menghabiskan waktu bersama namja ataupun yeoja, jadi tidak mungkin anaknya dengan tiba-tiba memiliki kekasih bahkan belum dari seminggu dia disana.

"Terserah kau saja. Aku malas bicara denganmu." kesal Baekhyun lalu beranjak dari duduknya.

"Mau kemana?"

"Mengambil wine. Kau mau?"

"No thanks aku harus menyelesaikan ini."

Namja cantik itu mengendikkan bahunya lalu pergi ke ruang penyimpanan wine. Saat sedang memilih, ponselnya berdering telpon masuk dari orang suruhannya.

"Sir we got him."

"Good, bring him back."

Melakukan cara seperti itu memang bukan hal yang baik tapi mau bagaimana lagi masalah perjodohan itu tidak akan selesai jika Johnny tidak pulang, lagi pula Jaehyun sudah pulang kemari. Kemarin Baekhyun mendengar pembicaraan Chanyeol dan Johnny, jika hari ini anaknya akan berlibur ke Itali, akan lama jika menunggu Johnny pulang dan dia tidak ingin terus di ganggu oleh yeoja mata duitan seperti Sunny, jadi lebih baik dia memaksa anaknya pulang.
Tentu saja menggunakan jet pribadi karena dia ingin Johnny sampai dengan cepat dan tentu rencananya itu tampa sepengetahuan Chanyeol.

......

Kurang dari 6 jam waktu di tempuh kedua orang itu untuk membawa Johnny kembali ke Seoul menggunakan jet pribadi. Beruntung obat tidur yang di gunakan cukup untuk membuat Johnny tertidur hingga sampai keesokan harinya.

Sraakkk

Tirai horden kamar bernuasa putih dan abu-abu tersebut terbuka secara otomatis saat Baekhyun menekan remot kontrol. Namja tinggi itu menyerit dalam tidurnya saat sinar matahari masuk ke dalam kamarnya dengan pelan dia membuka matanya. Johnny memijit kepalanya yang berdenyut nyeri begitu juga dengan leher kanannya.

"Morning my big boy." sapa Baekhyun yang duduk di sofa.

"Mom?" gumam Johnny dengan ragu saat mendengar suara ibunya. Dia menajamkan penglihatannya masih samar-samar.

Sontak saja mata Johnny langsung terbuka lebar saat wajah ibunya sudah sangat jelas dia langsung mendudukan dirinya dengan ringisan sakit di kepalanya. Johnny menoleh ke segala arah dan baru nyadari jika itu adalah kamarnya.

Namja tinggi itu mencoba mengingat apa yang terjadi padanya lalu menatap ibunya dengan padangan tidak percaya.
"Mom menyuruh mereka menyuntik ku dengan obat tidur?" pekik Johnny.

"Tidak ada cara lain." Baekhyun berucap dengan santai.

"Oh my god mom.. Aku bisa saja mati jika mereka salah tempat dan mengenai uratku."

Tragedy With Benefit [Johnjae]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang