chapt 3: Bangkit

9 5 0
                                    

Aku perlahan membuka mata. Sakit rasanya ketika aku mencoba untuk bangkit. Badanku terasa remuk. Kepalaku berputar hebat. Perutku terasa mual karenanya. Ku lirik sekelilingku. Tempat yang asing bagiku.

Tempat itu gelap. Banyak pohon besar berlumut di sekeliling ku. *Hmmm sepertinya aku sedang berada di dalam hutan*. Gumamku. *Tapi, bagaimana aku bisa sampai disini?* Perasaan takut tiba² menjalar ke seluruh tubuhku.

*DEGGG* mataku terpaku melihat sosok tinggi besar berada di hadapanku. Sorot matanya yg tajam, mampu menggetarkan lututku. Taring yg menjulang tajam menambah kesan bringas dan kejam. Matanya merah menyala dengan rambut yang menutupi sekujur tubuhnya. Tawanya menggelegar tatkala melihatku bergetar ketakutan.

'mamaaahhhh aku ingin pulang' tak terasa, pipiku basah oleh air mata yg mengalir deras.
Terdengar olehku lengkingan tawa dari arah belakang. Perlahan ku balikan badanku. Terlihat sosok perempuan dengan piama putih yang terlihat usang. Rambutnya menjuntai dengan kulit putih yang pucat, menambah kesan seram.

'sedang apa kamu disini? Ini bukan tempatmu nak. Kembalilah' lirihnya kemudian. 'mamaahhhh' tangisku pecah
setelah sosok perempuan itu menghilang. Aku berlari mencari jalan pulang. Banyak sosok² menyeramkan di sekelilingku. Semuanya mentertawakanku yang berlari ketakutan melihat mereka.

Aku melihat sosok perempuan dengan wajah penuh darah mengatakan 'hantu kok takut hantu' sembari terus tertawa mengejekku. Aku tidak mengerti dengan apa yg mereka katakan. Sampai tiba² aku mendengar suara papah dan mamah yang meneriakkan namaku.

'AGATHAAA' suaranya bersautan. Aku semakin kencang berlari menuju suara itu sampai tiba² aku tersandung akar pohon dan semuanya menjadi gelap. Aku tak sadarkan diri. Semuanya terasa gelap. Aku terbangun dan menyadari aku sedang berada di tepi aliran sungai Curug itu.

Aku terkejut ketika menyadari bahwa tubuhku melayang. Dan lebih terkejut lagi ketika melihat tubuh mungilku tersangkut di bebatuan sungai.
Dari atas sini aku melihat tubuhku di temukan oleh tim SAR. Aku pun mengikuti mereka membawa tubuhku pergi.

Aku melihat mamah papah ku menangis berpelukan. karena Agatha, anak kesayangannya yang hilang selama 5 hari di temukan dengan kondisi yang masih hidup.
Aku masih melihat mereka di sampingku. Selalu menemaniku.

Sekarang sudah menginjak 1 Minggu setelah penemuan tubuhku. Tapi aku tak  kunjung membuka mata. Masih terkulai lemas. Aku masih berpikir kalau semua ini hanyalah sebuah mimpi yang suatu saat aku akan terbangun.
Tepat 1 bulan aku koma, aku melihat sebuah tangga cahaya. Aku merasakan tubuhku tertarik kedalamnya. Berbarengan dengan itu, elektrokardiograf di sampingku menunjukan grafik dengan garis lurus………

Time To liveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang