4🍸

4.2K 471 132
                                    

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ekhm!"

Pelukan Alsa dan Marc terlepas setelah mendengar suara dari arah pintu. Jaden berdiri disana dengan raut wajahnya yang dingin tidak bersahabat, matanya tajam menatap Marc juga Alsa.

"Mr. Garfield. Senang bertemu denganmu."

"Saya pikir anda tidak bersama Dr. Palvin." Marc mendekati Jaden lalu mengulurkan tangan kananya untuk berjabat salam.

"Senang juga bertemu denganmu. Pasti anda belum tau kan saya mantan suaminya Alsa?" Alsa langsung menyerngit heran setelah mendengar ucapan Jaden.

"Say--"

"Dia sudah tau. Lebih baik ada pergi Mr. Jaden. Bukan kan anda akan menjemput Irena?" Alsa memotong ucapan Marc dengan sarkas.

Jaden langsung terdiam mengepalkan tangannya perlahan. "Baiklah. Permisi" Pintu ruangan Alsa tertutup oleh Jaden setelah pamit kepada Alsa juga Marc.

Alsa terseyum samar setelah Jaden pergi.

"Kau mengusir boss mu, Palvin." Marc duduk disofa depan meja kerja Alsa.

"Dia pantas untuk diusir, Marc." Alsa menyimpan tasnya diatas meja lalu memakai blazer kerja yang tergantung tidak jauh dari kursinya.

"Ah iya, kau diantar Mr. Jaden?" Tanya Marc.

Alsa yang sudah terduduk dikursi kerjanya menganggukkan kepalanya. "Iya. Dan sialnya juga dia menginap dirumahku."

"Wah benarkah?" Marc penasaran.

"Hm. Dia juga mengantarku pulang kemarin." Balas Alsa yang kini sibuk dengan berkas-berkas ditangannya.

"Aku rasa.. dia mulai menyukaimu, Alsa." Ucap Marc membuat Alsa langsung terkekeh menatap Marc.

"It's impossible." Marc mengangkat alisnya sebelah setelah mendengar ujaran Alsa.

"Apa yang tidak mungkin? Itu pasti mungkin. Aku melihat dari raut wajahnya dia cemburu melihat ku memelukmu tadi." Jelas Marc.

"Jaden it's a player', Marc. Dia tidak akan pernah serius dengan satu wanita." Alsa kembali membaca kertas dihadapannya.

Marc langsung terdiam setelah mendengar ucapan Alsa. Andaikan Marc menjadi Jaden, dia tidak akan melepaskan sosok wanita seperti Alsa. Marc yakin ada alasan yang kuat atas perceraian Alsa, karena sampai saat ini Alsa tidak pernah berbicara alasan sebenarnya mereka cerai.  Alsa pasti akan menjawab kalau mereka fokus pada karir mereka masing-masing. Tetapi Marc merasa ada kejanggalan disana.

Beberapa saat kemudian, pintu ruangan Alsa terbuka dan datang seorang wanita yang merupakan dokter juga dengan raut panik.

"Permisi, Dr. Palvin. Dr. Rexha meminta bantuan anda, ada pasien darurat di ICU yang harus ditangani. " Alsa langsung berdiri menutup berkasnya menatap perawat yang masih berdiri didepan pintunya.

ex-mate | lizkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang