1🍸

3.5K 479 38
                                    

Selamat membaca.

Langkah kaki dengan tergesa-gesa yang membuat orang lain menepi untuk membuka jalan untuk Alsa melewati koridor rumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah kaki dengan tergesa-gesa yang membuat orang lain menepi untuk membuka jalan untuk Alsa melewati koridor rumah sakit. Hari ini jadwal Alsa sangat padat, hampir ada 4 operasi yang bisa menghabiskan waktu selama beberapa jam.

Alsa langsung memasuki ruangan operasi diikuti oleh suster yang lain dengan menggunakan pakaian khusus.

Ini sudah menjadi rutinitas Alsa semejak dia lulus kuliah kedokteran di Los Angeles. Setelah lulus dengan IPK yang sangat memuaskan, Alsa langsung di rekrut oleh salah satu rumah sakit swasta terbesar di kota LA sebelum kini pindah ke kota Seattle.

Selain memiliki otak yang cerdas, Alsa juga memiliki paras cantik seperti boneka barbie. Mata yang bulat indah, bibir yang ranum, hidung yang bangir juga pipi tembam yang menambah kesan imut secara bersamaan.

Setelah melakukan operasi terakhir dihari ini, Alsa langsung pergi keruangan direktur sekaligus dokter juga dirumah sakit Seattle Center, yang merupakan temannya sendiri, yaitu Marc Anderson.

"Sir, memanggilku?" Alsa langsung duduk dikursi hadapan Marc.

"Hm iya. Aku ingin bicara hal penting Dr. Palvin" Marc memberikan sebuah kertas kepada Alsa.

Alsa langsung membaca secara seksama isi dari kertas yang diberikan Marc.

"Pindah? Ke LA?" Alis Lisa langsung mengerut tajam.

"Iya Alsa. Ada rumah sakit baru disana. Tenaga medisnya pun masih kurang. Jadi mereka meminta bantuan rumah sakit swasta lain untuk merekrut dokter terbaik mereka sementara waktu" Jelas Marc.

"Tapi Marc, aku tidak akan pernah kembali ke LA. Apalagi rumah sakit yang merekrut ku ini milik mantan suamiku!" Tolak Alsa sambil memberikan kembali kertas tersebut kepada Marc.

Marc pun langsung menghela nafasnya dengan perlahan setelah menerima penolakkan Alsa. Marc sangat tau kisah hidup temannya ini yang baru kenal tiga tahun terakhir ketika pindah dari LA. Kenapa Alsa harus menolak bertemu dengan mantan suaminya jika tidak memiliki perasaan apapun kepadanya?

"Ayolah Palvin ku. Hanya beberapa bulan." bujuk Marc.

Alsa masih bungkam dengan dahinya yang masih mengkerut.

"Aku tau alasanmu menolak ini." Marc pun berdiri dari kursinya untuk menghampiri Alsa.

"Ini mungkin saat nya. Kau harus menunjukan padanya kalau kau sangat baik-baik saja tanpanya. Ini juga berkaitan dengan harga diri dan juga perkerjaan mu, Alsa. Jika kau menolaknya, dia akan menganggap kalau kau masih menyimpan rasa padanya dengan menghindarinya selama tiga tahun ini."

ex-mate | lizkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang