Terdengar suara deruman motor dari arah luar.
********************
Bia dengan cepat melahap rotinya dan keluar.
Bia melihat Andra yang baru saja turun dari motornya.
"Naik buru, biar kita gak telat" Ucap Andra sambil memasangkan helm kepada Bia.
Setelah selesai, Bia pun naik dengan memegang bahu Andra lalu melingkarkan tangannya pada perut Andra. Bia tau cara ini di dalam novel, karena Andra itu type orang yang gak suka menye-menye. Jika Bia sudah membonceng Andra ya harus peka sebelum Andra bertindak.
Andra melajukan motornya ke arah SMA Harapan Bangsa.
**********
Area parkir SMA Harapan Bangsa.
Andra dan Bia baru saja sampai di parkiran setelah memasuki gerbang.
Andra dan Bia turun dari motor lalu melepas helm mereka masing-masing.
Setelah itu Andra menggandeng tangan Bia dan berjalan di karidor.
Ketika sampai tikungan, Bia dan Andra berpisah karena arah kelas mereka yang berbeda.
"Sorry aku gabisa nganterin kamu sampai kelas, gapapa kan?" Andra melepaskan genggaman tangan mereka dan mengecup puncak kepala Bia.
Bia membalasnya hanya dengan senyuman.
"Gapapa, yaudah sana"
Sebenarnya Bia tidak tahu di mana letak kelasnya, dan dia pikir Andra akan mengantarkannya. Namun sepertinya Andra ada urusan mungkin.
Jadi, gimana ini? Andra juga sudah berjalan ke arah kanan dan lumayan jauh.
Tiba-tiba Bia melihat seseorang dari arah depan yang luamayan ganteng dan berpakaian rapi, sedang berjalan ke arahnya lalu berhenti di depannya.
GIO. Tapi dia pake seragam yah.
Bia berbinar melihat orang tersebut. Cogan oi!. Bia membaca name tag orang tersebut.
Gio. (gak usah pake nama panjang yah, pusing woi mikirnya).
"What!! jadi ini Gio ketos mantan gue itu?" Batin Bia terkejut.
"Lumayan njir, sabi lah kalo balikan" Andra mau di kemanain woi!.
"Bia??" Ucap Gio sambil melambaikan tangannya di depan muka Bia.
Bia pun tersadar.
"E-eh iya, Gio kan?" Tanya Bia.
"Iya ini gue mantan lo. Lo ko udah berangkat hari ini?" Tanya Gio.
"Lah, emang gak boleh" Ucap Bia bingung.
"Ya boleh sih. Tapi kan dua hari yang lalu kepala lo kebentur, ini aja masih di perban loh" Gio memandang kepala Bia yang di perban dengan raut khawatir. Gila, perhatian banget sih! padahalkan udah mantan cuy!!.
"Cie... lo khawatir ya sama gue?" Bia manik turunkan alisnya.
Muka Gio pun memerah sampai ketelinga, salting cuyy.
Sebenarnya Gio masih mempunyai perasaan yang sama seperti dulu ketika masih bersama Bia. Namun Gio sadar, bahwa sekarang situasinya sudah berbeda. Tapi Gio masih berharap woi, walaupun mau bilang tapi gengsi sih.
Gio menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"G-gue serius ini, lo gapapa kan?" Gio mengahlihkan pembicaraannya agar tidak salting. Kan malu, ketauan banget kalo korban gamon😭.
"Gue gapapa kok, buktinya sekarang udah berangkat" Ucap Bia sambil tersenyum cerah membuat Gio salting lagi.
"Ekhem, Gio"
"Ya?"
"Bisa tolong anterin gue ke kelas gak?" Ucap Bia memohon.
Sekali lagi, Bia ini gak tau letak kelasnya dimana loh!. Di novel hanya di jelaskan bahwa Bia kelas 11 IPA 1, tidak di jelaskan di mana letaknya.
Melihat tatapan Bia, Gio menjadi tidak tega dan akhirnya menggandeng tangan Bia.
Bia terkejut! mereka berdua melihat ke segala arah untuk memastikan tidak ada orang yang bernama ANDRA!.
********************
Kesel banget, udah ngetik banyak malah ilang😭😭!. Jadi, ya harus mulai dari awal lagi, ntah mungkin lagi eror atau emang pengaruh jaringan author mungkin😭😭.
Jangan lupa vote & comment....
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI FEBYANA (END)
Ciencia Ficción(Diharapkan follow terlebih dahulu sebelum membaca🙏) Kisah seorang gadis bernama FEBYANA(Ana) yang bertransmigrasi ke dalam novel yang dia baca ketika malam hari. "Apaan nih?! gedeg gue sama kelakuan tokoh antagonisnya!! padahalkan sering dibentak...