(Diharapkan follow terlebih dahulu sebelum membaca🙏)
Kisah seorang gadis bernama FEBYANA(Ana) yang bertransmigrasi ke dalam novel yang dia baca ketika malam hari.
"Apaan nih?! gedeg gue sama kelakuan tokoh antagonisnya!! padahalkan sering dibentak...
"Nanti kita berangkat pake mobil gue aja, biar sama-sama" Ucap Arin.
******************** SMA Tunas Jaya
Pulang sekolah, Bia dan yang lainya langsung menuju ke SMA Tunas Jaya.
Mereka terlambat, karena pertandingan sudah di mulai semenjak jam istirahat sedangkan Bia dkk tidak di izinkan oleh guru yang mengajar kelasnya karena akan mengadakan ulangan mendadak.
Bia dkk berlari menuju tribun penonton.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eh? pertandingannya benar-benar sudah selesai?.
Bia melihat Andra dan yang lainya sedang duduk di pinggiran lapangan basket. Keringat bercucuran di dahi mereka, sepertinya pertandingan memang baru saja selesai.
"Yah... kita telat" ucap Arin lesu.
"Gakpapa. Yuk kita beli minuman buat mereka" Ajak Bia.
Bia dkk berjalan menuju kantin dan membeli minuman + tisu.
Bia dkk menghampiri Andra dkk.
Andra melihat Bia dan yang lainya berjalan mendekat dia langsung berdiri dan menyambut Bia.
"Kok baru dateng?" Tanya Andra setelah Bia sampai.
Bia memberikan botol minuman kepada Andra yang langsung di terimanya.
"Iya tadi ada ulangan mendadak jadi gak bisa kesini langsung" ucap Bia.
Bia menyeka keringat yang bercucuran di dahi Andra dengan tisu yang tadi ia beli.
"Hmmm, gakpapa intinya kamu dateng" ucap Andra lalu menegak minumannya.
"Gimana? Menang gak?" Tanya Bia.
"Kita seri" ucap Andra.
"Kamu kan tau dari dulu kalo kita lawan Felix emang gak pernah ada kemenangan atau kekalahan. Kekuatan kita sepadan" jelas Andra yang di angguki Bia.
Ini sudah Author jelaskan pas Felix Jino itu ya.
Jino memandang Jia. Jia terlihat membawa botol minuman, dia yakin Jia pasti akan memberikan minuman itu untuknya.
Jia berjalan kearahnya, Jino sudah menaikan dagunya yakin bahwa Jia akan menghampirinya.
Jarak Jia semakin dekat dengan dirinya. Hingga saat tepat di depan Jino, Jia sedikit bergeser ke kiri lalu lanjut berjalan.
Jino mengerutkan dahinya bingung lalu berbalik sambil terus melihat langkah Jia.
Jia berhenti di depan Xander, Wakil ketua Osis teman Gio.
Jia terlihat memberi botol minuman itu kepada Xander.
"Nih, buat lo" Jia menyodorkan botolnya kepada Xander.
Xander mengernyit bingung. Xander memang mengikuti pertandingan ini karena dia pandai dalam olahraga Basket.