Ada dua anak laki laki dan gadis kecil yang asik dengan dunia mereka masing masing, awalnya suasana tenang dan damai tapi tiba tiba...
Dor!
Dor!
Dor!Tiga tembakan dilayangkan oleh seorang pria dengan wajah seram nya yang sedang berdiri di depan gerbang yang ingin masuk namun di halangi oleh bodyguard yang berjaga.
Para kedua orang tua itu langsung berdiri dari duduk mereka.
"Sayang, ayo kita pergi sekarang."ucap sang ayah dari sang gadis membuat sang istri langsung menggendong gadis itu dan anak laki laki kembaran' dari gadis itu tapi...
"Tante.."
"Tante mau kemana? Lalu kenapa gadis ku di bawa?."tanya anak laki laki itu dengan bibir yang sedikit bergetar.
"Nak, dengar kan Tante mungkin kamu tidak bisa bersama nya sekarang tapi suatu saat nanti pasti kamu akan bertemu dengan..."
"Ini pakai lah selalu, jangan pernah lepas sekali pun."ucap sang ibu dari gadis dan anak laki laki kembaran' si gadis.
"No, no."
"Nak dengar paman, paman akan menjaga nya dengan baik paman tidak akan pernah membiarkan satu laki laki pun mendapatkan nya."
"Paman janji?."
"Tentu paman janji."
Dor..
Dor.."Keluar!."
"Ayo sayang! tak ada waktu lagi sekarang saatnya kita pergi dari sini."ucap sang ayah dari sang gadis dan kembaran si gadis lalu mendahului istri dan outri dengan sang putra di gendongannya.
"Nak, lihat gadis mu memakainya juga, saat besar cari gadis yang memakai ini kalau gadis dewasa itu memakainya berarti dia adalah gadis kecilmu."ucap sang ibu dari si gadis lalu berlalu pergi.
"No, no! mah, tidak Tante membawa gadisku."ucap parau sang putra membuat sang ibu iba dirinya menenangkan sang putra sementara sang suami sedangkan menyelesaikan masalah.
"Dengarkan mommy! suatu saat nanti kamu akan bertemu kembali, sekarang kamu harus berpisah dengannya."
"Berapa lama mom?."
"Mommy tidak tahu kapan... yang pasti kamu harus menjadi pria dewasa dulu baru kamu bisa menemui gadismu!."
💌💌
13 tahun kemudian...
"PRINCESS! come on down!." Teriak sang mama.
"BOY! Come on down too! Now!."
Anak laki laki dari keluarga mereka turun terlebih dahulu.
"Yes, ma." Ucap anak laki laki itu dengan langkah tegas nya dan setelan jas yang sudah rapi, duduk di kursi meja makan.
"Di mana adik mu, boy?." Tanya sang papa.
"Tidak tahu." Ucap acuh anak laki laki itu sambil memakan sarapannya.
Hentakan kaki turun dari tangan terdengar jelas bahwa orang tersebut sedang badmood.
"Ada apa, princess?" Tanya sang papa seraya mengelus kepala Putrinya.
Anak perempuan itu memeluk sang papa dengan manja, membuat sang mama berdecak.
"Makan sarapan mu, princess." Titah sang mama dan di jawab gelengan kepala oleh anak perempuan tersebut.
Sang papa mengelus kepala putrinya dan berkata. "Makan sarapan dulu, princess. Papa tidak suka jika kamu melupakan sarapan mu."
"Iya, pa." jawab anak perempuan itu dan mulai memakan sarapannya.
"Princess, sungguh ingin bekerja menjadi karyawan biasa?" Tanya sang papa dan di angguki oleh anak perempuan itu.
Sang papa menghela nafas.
"Kalau itu yang kamu mau, princess. Papa tidak masalah asal jaga diri baik baik saja."
💌💌
"Saya bahkan bisa mendapatkan kamu dengan cara yang mudah"
"Jika kamu pergi meninggalkan saya, siap siap menjadi nyonya dan bukan nona lagi"
"Kabur? Orang terdekat mu taruhannya"
"Jangan lupa jika kamu sedang mengandung anak ku, dalam artian kita akan selalu bersama untuk selamanya"
^¥^¥^
"Cinta tidak bisa di paksakan, mengapa dirimu haus akan cinta dari ku?"
"Saya terikat dengan anda hanya karna bayi ini!"
"Tutup mulut bastard! Tidak akan saya biarkan kamu melukai orang terdekat ku!"
"Masalah saya cinta dengan anda itu urusan saya!"
"Sikap mu tak jauh dari bedebah gila!"
"Anda obsesi kepada saya, bukan cinta!"
Holla semua....
Ini cuma prolog ya jangan di bawa hati ok 👌
See you goodbye guys 👋
Spam 'Next' dong hehehe..
Lanjut?
Baca jalur dari mana nih?
💌📌💌📌
KAMU SEDANG MEMBACA
Matrimonium
Fiksi Umumdihamili oleh seorang yang tidak kita kenali membuat gadis itu harus menanggung akibat dari perbuat si cowok, tapi keajaiban hadir di tengah tengah masalah yang menimpanya. Dijodohkan oleh orang yang telah menghamilinya yang ternyata seorang CEO ter...