1

5.5K 198 3
                                    

Yoon jeonghan , hidup sebatangkara dan bekerja di toko baju bekas milik kekasihnya , memang menjanjikan bisnis yang di bangun oleh kekasihnya namun jeonghan tidak sadar bahwa dia cuman di manfaatkan

"kau dari mana saja?" jeonghan sudah kesal karena pacarnya tidak mengunjungi tokonya dari dua hari yang lalu

"jeonghan mau ikut denganku malam ini?"

"menghilang dua hari lalu kau mau mengajakku kencan?" jeonghan hanya tersenyum lalu menganggukan kepalanya

jeonghan adalah tipe laki-laki yang tidak mudah marah walaupun sudah di buat kesal berkali-kali

kini jeonghan sudah berada di sebuah restoran mewah , tidak pernah terpikirkan oleh jeonghan bahwa ke kekasihnya ini membawanya makan malam mewah kali ini

"duduklah temanku masih lama"

jeonghan hanya menuruti perintah kekasihnya dan duduk dengan wajah yang bersinar karena di depannya sudah tersaji banyak makanan enak

"kau mau bertemu dengan temanmu dulu?"

"ya , kau diam saja"

jeonghan sudah melihatnya dari pintu masuk restoran , setelan jas mewah yang melekat di tubuhnya tidak memungkiri bahwa dia pria kaya raya , wajahnya tampan dan sedikit sexy (?)

"maaf apa aku lama?" suaranya juga membuat jeonghan merinding

"tidak , aku dan jeonghan baru saja sampai"

"jadi dia yang kau janjikan padaku?"

jeonghan binggung arah pembicaraan dua orang ini , menjanjikan dirinya
apa pacarnya sedang bertaruh ? jeonghan masih tidak tau

"ya , aku sudah putus dengannya kau bisa membawanya"

putus?!

"maksudmu?" itu suara jeonghan

"jeonghan maafkan aku , mulai hari ini kita putus , kau tidak perlu bekerja di tempatku lagi aku tidak bisa berada di Seoul lama , tokoku juga sudah ku jual jadi .."

"jadi?!"

"aku pergi sekarang"

tanpa melihat jeonghan , kekasihnya pergi begitu saja dan jeonghan hanya duduk memandang teman pria kekasihnya tadi

"jeonghan?"

"maaf , aku juga harus pergi"

jeonghan hanya berjalan tanpa arah , entah kini dia harus pergi kemana , rumah atapnya juga sudah dia jual beberapa hari yang lalu . jeonghan tidak punya tujuan

namun saat kakinya hendak melangkah ia melihat kekasihnya sedang berciuman dengan seorang wanita

tapi belum sempat melihat adegan yang lainnya seseorang sudah memeluk jeonghan dan mengalihkan pandangannya

"namaku choi seungcheol"

"aku bisa membantu membalaskan dendammu"

jeonghan hanya menangis meskipun sekarang sudah berada di mobil seungcheol

"wanita tadi adalah tunanganku"

jeonghan seketika berhenti menangis dan menatap seungcheol

"aku bertaruh dengan kekasihmu dan aku kalah , jadi dia mengantikan tunanganku denganmu"

jeonghan hanya terdiam , sebegitu tidak pentingkah dia untuk kekasihnya

"kau setuju? maksudku aku juga laki-laki"

"maaf jika aku lancang , tapi aku tidak masalah kau bisa berteman denganku jika mau"

"kau bilang tadi .. kau bisa membantuku membalaskan dendamku?"

"ya , dan yang kau lakukan hanya menurut padaku"

kini mobil seungcheol sudah berhenti di sebuah parkiran apartemen mewah , jeonghan hanya menurut dan mengikuti seungcheol dari belakang

"biasanya kekasihku datang padaku pukul 10 malam"

"dia masih ketempatmu?"

"tentu saja"

seungcheol membuka kunci pintu rumahnya dan jeonghanpun ikut masuk kedalam rumah itu

"tanpa kau tau , semua barang-barangmu sudah di kirim ke rumahku"

jeonghan sangat terkejut saat melihat beberapa tumpukan kardus di area ruang tamu seungcheol

"sebentar lagi kekasihmu datang , aku harus bersembunyi di mana? dan juga barang-barang itu?"

jeonghan panik pasalnya sebentar lagi sudah jam 10 malam , artinya kekasih seungcheol akan datang ke rumahnya

"kau pernah berciuman?"

"tentu saja ... tapi kenapa kau bertanya seperti itu?"

"mau berciuman denganku?"

jeonghan tidak tau harus menjawab apa , tapi belum dia bergerak dan memberi jawaban pintu rumah seungcheol sudah terbuka dan kini bibir seungcheol sudah bersarang di lehernya

"cukup ikuti alurnya jeonghan" bisikan Seungcheol membuat dia sadar ,ini adalah salah satu rencana seungcheol untuk membalaskan dendam

kecupan bibir seungcheolpun membuat jeonghan melayang pasalnya dia belum perah berciuman di area leher

kedua tangan jeonghanpun dengan tidak sengaja meremas rambut seungcheol

"apa yang kalian lakukan!"

"kau tidak bisa lihat?" jeonghan takut nada suara seungcheol berubah bahkan sorot matanya pun menakutkan bagi jeonghan

"kau berselingkuh choi?!"

"harusnya itu yang aku tanyakan padamu!" jeonghan semakin takut dan menahan tangan seungcheol agar tidak menghampiri wanita itu , ia takut seungcheol memukulnya karena marah

"kau ! pergi dari sini" jeonghan memberanikan diri untuk berbicara

bunyi keras pintu apartemen seungcheol menandakan wanita itu sudah pergi dari rumahnya

"jangan marah"

usapan lembut tangan jeonghan membuat seungcheol menatapnya

"aku takut"

"maafkan aku jeonghan"

jeonghanpun memeluk seungcheol dengan erat , dia tau sekarang bahwa bukan hanya dia yang di buang tapi laki-laki yang dia peluk ini lebih terluka darinya .

HAII!!!!

ADA YANG BARU NIH?
MAAFKAN KARENA AUTOR PLIN-PLAN
NULIS TIAP ADA IDE DOANG

SEMOGA BISA LANJUT YAK STORYNYA 😂😂

PRELOVEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang