v. untuk, sekali lagi

202 35 0
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




  yang aku tahu namanya kadine, tapi banyak yang aku ngga tahu din

  pakai apa kau dibuat, seberapa besar cinta ayah bunda mu hingga kau menjadi seseorang yang sempurna 

  pakai rasa apa kau diresap, hingga dalam dirimu mu seolah tak ada celah untuk aku lihat kegagalan nya.

   pakai cahaya apa kau terlahir hingga aku bisa melihat aroma surgawi dari tiap-tiap celah binar matamu.











  "bukan maaf yang aku ingin awan" ucap nya dengan segaris kurva lengkung yang aku tau pasti hatinya hancur lebur jauh di dalam sana "kadang aku ngga tahu jenis dalam rasa manusia, tapi dalam ketetapan rasa hanya pantas dimiliki seorang wanita kepada prianya kan? tapi demi tuhan aku tidak peduli perihal ketetapan itu awan, rasa ini milik mu tidak peduli tentang kau siapa dan kita siapa, selama rasa itu benar nyatanya. dulu aku selalu berfikir bagaimana kalau hanya aku yang memiliki rasa ini, yang aku ingin adalah ketetapan perihal rasa. terimakasih sudah meberikan penjelasan kalau rasa yang nyata ini bukan aku sendiri yang punya" lanjutnya, aku dapat merasakan kehangatan di setiap ucapan lembutnya, aku merasa ini semua mimpi tapi demi tuhan aku tidak peduli kalau boleh meminta dengan tidak tahu diri aku ingin selamanya ada di mimpi ini.

  aku ingin mengucap bayak kalimat perihal rasa, bagaimana dulu ada sebuah lautan di dalam jiwaku yang isinya hanya kamu, kadine.

   bagaimana ketika aku menatap langit sore, ada sebuah kalimat di dalam kepalaku yang berasal dari kamu kalau pelataran jingga ini lebih indah nikmati oleh susu dan kue, ketimbang kopi dan rokok. 

     setiap detik yang berganti, setiap nada yang kupetik yang aku tunggu adalah sebuah jawab tentang rasa, sebuah tanya tentang gundah, dan sebuah harap tentang kamu yang aku ngga tau ada dimana kamu.

   tapi sekarang kamu nyata di depan ku, aku ngga tahu harus apa padahal sudah ada ribuan khayalan yang ingin aku lakukan tapi tujuan aku cuman satu, ingin melihat senyuman kamu,

   tapi nyatanya ada kamu di depan aku, aku cuman pengen terus menatap kamu karna aku takut kalau sepersekian detik aku memejam kamu hilang, terus aku nyarinya kemana?

   "kita, kita belum usai kan kadine? kasih aku satu kali lagi bisa ngga?" tanya ku, cukup gugup, padahal aku tau nyatanya akulah yang memberi luka terhebat untuknya.

    "awan, hanya tinggal sehari lagi waktu ku disini, waktu ku untuk lihat bumi dan seisinya. tapi untuk terakhir kali aku merasakan hembus nafasku di bumi, aku pengen nya sama kamu" katanya begitu, langsung lidahku terasa kelu, kadine datang untuk sekali lagi.

   sekali lagi, dan dia tidak memberiku kesempatan untuk bersamanya dengan waktu yang lama di bumi, dia hanya memberiku kesempatan singkat, untuk sekali lagi juga terakhir bagi kami.

    aku menahan getar dalam bibirku, berharap tangis ngga akan sampai pada pelupuk mata ku "kamu pengen kemana aja sama aku?" 

    setidaknya semesta memberiku kesempatan untuk bisa bersamanya untuk yang terakhir kali, aku anggap kali ini bumi dan peciptanya berbaik hati pada ku.

   "ajak aku kepada dunia mu awan, ajak aku tahu segalanya tentang mu yang sebenar-benarnya. lantas jika semuanya sudah usai, temui aku di bandung dan kamu yang akan tahu segalanya tentang ku" pintanya, pinta si jelita yang tidak mungkin aku tolak, ini indah ini perjalanan yang indah, semesta bantu aku melepas mimpi indah ini dengan mudah. 

   aku membungkus tangisku, tangis akan hilang nya separuh jiwaku kembali ketika sandekala di esok hari sudah tiba, aku kembali melepas segalanya dengan total tapi sebelum itu semua berakhir biarkan aku menciptakan bumi raya untuk kadine seolah kami akan selamanya.

  tunggu aku kadine, tunggu tuhan memangil ku juga dan seseorang yang pertama aku cari itu kamu. 


SANDEKALA

[✓] Sandekala | WinRina.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang