Ayok Glen!

259 81 0
                                    

Sania sudah siap dengan celana jeans berwarna putih serta kemeja hitam, ia terlihat sangat malas untuk dinner bersama keluarga Ansel.

"gausah bete kan ada kakak" Ucap Glen dari depan kamar Sania

"males" Sahut Sania dengan lemas

Glen pun melangkah masuk ke kamar Sania, tak lupa ia menutup pintu kamar Sania agar pembicaraan kali ini tidak bocor.

"Kakak, Jihan, Alina dan Rayya lagi ada misi nyeledikin masalah bubar ya Reysan Group" bisik Glen

Sania yang semula terlihat malas dan ogah-ogahan kini memiliki power lebih setelah mendengar rencana kakak nya itu

"pasti kalian curiga sama Om Satria kan?" tanya Sania memastikan

"Yap! 100 buat kamu" jawab Glen

"sebenernya dari awal aku juga curiga banget sama om Satria, tapi aku ga ada bukti untuk yakinin mamah sama papah" Sahut Sania

"makanya kakak terima ajakan mamah papah untuk Dinner bareng om Satria, siapa tau kita dapet informasi malem ini" Balas Glen lagi

*tok.. Tok.. Tok.. *

"Sania Glen? Kalian masih di dalem nak?" tanya mamah dari balik pintu

"iya mah, Kakak lagi minta parfume aku nih" Sahut Sania seraya memberi alibi agar mamah tidak Curiga

---

"Astaga Varo, ngapain si lo kesini?" Oceh Zela yang dibuat terkejut atas kehadiran Varo

"lo yang ngapain, bukannya jaga di dalem eh malah jaga di parkiran" Balas Varo

"gua mau beli makan di kantin depan, lo ngapain? Jadi tukang parkir?" tanya Zela lagi

Varo pun menyodorkan plastik berwarna putih kepada Zela

"Apa nih?" tanya Zela curiga

"makanan buat lo, gua tau lo pasti laper kan" Jawab Varo dengan yakin

Zela memasang wajah heran. Ia pun mengecek suhu badan Varo dengan cara menempelkan tangannya ke dahi Varo

"ga demam" gumam Zela

"Ya emang engga" Sahut Varo

"yaudah makanan nya gua terima ya. Thank you Varo" Ucap Zela dengan sangat ramah

Pandangan Varo terpukau melihat gadis manis dihadapan nya

"kalau kayak gini kan cakep Zel, semoga lo bisa lupain Reyvan ya" Umpat Varo dalam hati seraya memandang Zela


----

"mau cake coklat?" Ansel menawarkan sepotong Cake Coklat untuk Sania

"Alergi Coklat" Sahut Sania dengan nada malas

"perasaan kamu sering makan coklat" tepis Ansel, tapi hal itu tidak membuat Sania mati kutu

"lagi alergi, kan alergi bisa dateng kapan aja, tergantung gua maunya kapan" Jawab Sania dengan ketus

Glen pun tertawa ringan menyaksikan adegan memalukan untuk Ansel

"Dek, coba deh cicip cake punya kakak, enak banget lho coklat nya" Glen pun menyuapi Sania dengan cake coklat

"eeummm, enak banget ni kak!" Ucap Sania seraya menyuap cake itu lagi kedalam mulutnya

Hal ini mampu membuat Ansel merasa bingung

RESTU (SEGERA TERBIT!) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang