Start!

23 2 0
                                    

Yeoreobun!!
Maaf kalau bahasanya masih kacau🥲 untuk itu tolong kritik dan sarannya di kolom komentar 💜 serta vote 😍 biar author semangat lanjutin ceritanya 😆

..


Enjoyy..

Author's pov

Kehidupan Willy benar-benar akan dimulai dari sekarang. Terhitung dari saat dia menerima tawaran dua hari yang lalu. Dengan syarat identitasnya disembunyikan.

Willy akan kembali menjadi penata rias. Meski bukan untuk keluarga kerajaan Inggris lagi.

Beruntung dia pandai merahasiakan pekerjaannya selama ini dan juga keluarga nya yang tak pernah menanyakan apa-apa. Hanya segelintir orang yang tahu kalau dia adalah penata rias keluarga Ratu Elizabeth itu. Alasannya, karena Willy tidak haus akan pujian. Willy juga ingin mempunyai waktu istirahatnya sendiri. Benar-benar istirahat tanpa ada penawaran kerja saat dia diliburkan seperti ini.

Namun, beda halnya dengan sekarang, mungkin dia tidak akan memperpanjang kontraknya yang akan habis bulan depan. Willy pikir sekarang lah waktu yang tepat untuk benar-benar mencari sosok yang dimaksud baba-nya itu.

Dan disinilah ia berada. Tepat di depan gedung kaca yang menjulang dengan tinggi yang seakan menjelaskan seberapa berkuasanya dalam tahta permusikan.

Syukur ia sudah memborong outfit yang terlihat biasa-biasa saja sehingga tidak akan ada yang menanyainya alasan untuk bekerja.

Kebetulan hari ini ada pemotretan yang bertema kerajaan. Willy datang satu jam lebih awal mengorbankan waktu sarapannya. Karena sikap profesional nya yang mengharuskan dirinya seperti ini. Bahkan satu jam pun sudah sangat telat bagi Willy. Di kerajaan, biasanya Willy datang dua jam lebih awal untuk mempersiapkan segala alat dan bahan pendukung maha karyanya.

Sedangkan sekarang? Ia bahkan belum tahu dimana ruangan MUA itu berada!

Karenanya Willy sangat tergesa-gesa dan tidak sengaja menabrak seorang perempuan dengan setumpuk HVS di dekapannya. Willy bersicepat membantu memungut HVS yang berserakan dan membungkuk untuk meminta maaf.

"Gwaenchana, aku juga yang salah karena jalan sambil menunduk. Kamu terlihat terburu-buru sekali? Anak baru ya?"

"Ahh, Ne, aku rasa aku sudah sangat telat karena sudah jam segini belum mengetahui ruangan untukku bekerja. "

"Kamu bekerja dibidang apa?"

"MUA"

"eoh? Itu sejalan dengan ruanganku, mari ku antar"

"Jinjja? Woah, syukurlah kalau begitu"

Mereka memasuki elevator untuk naik ke lantai 15 tempat tujuan mereka.

Setelah lima menit menciptakan keheningan, perempuan itu membuka percakapan.

"Kamu tidak memakai ID Card mu?"

Willy tercekat mendapat pertanyaan itu. Dia memang belum diberi ID Card oleh hee jin -orang yang di telfonnya dua hari yang lalu- karena terlalu sibuk. Dia dapat masuk kedalam gedung ini karena satpam sudah diberitahu olah Hee Jin bahwa dia adalah tamunya. Tidak mungkin juga dia mengatakan yang sebenarnya. Karena tidak ada anak baru biasa yang bisa mendapatkan perlakuan khusus seperti itu.

"ahh, itu.. a-aku meninggalkannya dirumah."

"Pasti kau sangat gugup (dihari pertama) lalu kau menghubungi asisten Heejin eonni (untuk masuk)?"

RJTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang