3

378 34 2
                                    

Pagi menjelang, Seungmin membuka pintu kamarnya dan terkejut karena sesosok Changbin sudah berdiri tampan di depan pintu kamarnya.

" Njir! Kaget!" Umpat Seungmin.

" Adek mau sarapan di rumah apa di kampus. Apa mau delivery? Biar kang mas bayarin." Sapa Changbin ramah.

" Udah jam segini, sarapan di kampus aja! Yuk!" Seungmin menarik tangan Changbin.

" Kak, ga sarapan dulu?" Tanya Jungsu.

" Ga Jun, gua sarapan di kampus aja. Kak gua berangkat ya,"

" Iya hati-hati."

Langkah Seungmin terhenti karena dia merasa suhu tubuh Changbin tak normal.

" Lu sakit?" Tanya Seungmin sambil meletakan punggung tangannya di wajah Changbin yang memerah.

" Lu demam Bin? Kalau gitu ga usah berangkat ke kampus dulu hari ini." Wonpil mengampiri keduanya.

" Ee..enng..nggaa mas.." Jawab Changbin gemeteran.

" Nah kan, ayan jangan-jangan nih bocah!" Wonpil curiga.

" Bawa ke klinik depan gang aja kak." Celetuk Jungsu.

" Itu kan klinik hewan Jun, ya kali..." Wonpil gemas dengan ide brilian sang maknae.

" Lu kalau sakit istirahat aja di rumah! Gua berangkat sendirian aja." Seungmin melepaskan genggamannya.

" Jangan di lepas dong dek, mas ga apa-apa kok. Yuk berangkat. Mas Wonpil pinjem adeknya dulu ya." Changbin berjalan keluar sambil mendekap kuat tangan Seungmin di dadanya.

" Apaan sih lu! Lepasin!" Seungmin meronta.

" Iya, bawa aja ke KUA Bin, gua ikhlas kok! Tuker sama pajero aja." Teriak Wonpil.

______________________________________

Di kampus, Changbin terus mengikuti Seungmin kemana pun Seungmin pergi.

" Berhenti ikutin gua, atau gua kempesin lu!" Ancam Seungmin.

" Jangan jahat-jahat dong dek. Mas kan cuma ga bisa jauh dari belahan hati mas." Changbin sedih.

" Duh gusti, cobaan apa lagi ini!" Keluh Seungmin.

Tiba-tiba Seungmin mendapat serangan dadakan. Minho menarik cupluk hodie Seungmin hingga sang empu hampir jatuh kebelakang. Untung Minho tak sejahat itu dia menahan tubuh Seungmin agar tak jatuh kelantai.

" Apa lu liat-liat? Gua gateng ya?" Goda Minho saat pandangan Seungmin mengarah padanya.

" Lepasin!"

" Dengan senang hati!" Minho mengangkat tanganya dengan cepat hingga membuat Seungmin jatuh terduduk di lantai. Seungmin menendang sepatu Minho untuk melampiaskan kekesalannya.

" Baby, lu kenapa? Kok bisa jatuh gini?" Chan berlari menghampiri Seungmin dan membantu sang pujaan berdiri.

" Ada yang luka ga? Kita ke klinik ya!"

" Ini sayang sakit." Seungmin menunjukan telapak tangannya pada Chan dengan manja. Chan meniupi dan mengelus tangan Seungmin untuk mengurangi sakitnya.

" Lu udah sarapan belum beb?"

" Belum..." Ucap Seungmin, lagi-lagi dengan aegyo maut Seungmin yang membuat Minho menatap malas kearah keduanya dan mengepalkan tangannya.

" Ya udah kita sarapan bareng yuk beb." Chan menggandeng mesra Seungmin di hadapan keduanya.

Seungmin berbalik dan memberikan uluran lidah pada Minho, kemudian melingkarkan tanganya erat di lengan kekar Chan.

" Sial! Maksudnya apa begitu!" Minho menatap dengan emosi.

" Ngeliatin Seungmin lagi?" Tanya Jisung dengan tatapan sinis.

" Hannie lu kapan dateng? Tasnya berat ya? Sini gua bawain!"

" Ga usah basa basi! Basi tau ga! Minggir!" Jisung melanjutkan langkahnya menuju kelas.

" Hannie! Jangan ngambek dong!" Minho mengejar Jisung.

Sementara itu Changbin memegangi hatinya yang sakit karena Seungmin yang telah di bawa lari oleh Chan.

" Teganya kau meninggalkan kang mas, dek. Apa kurangnya kang mas coba? Ganteng iya, sultan iya, tanahnya dimana-mana, anak satu-satunya lagi. Coba, apa lagi yang kurang?" Changbin meratap.

" Kurang tinggi," Bisik seseorang yang membuat emosi Changbin meluap.

" Jangan sembarangan kalau ngomong ya! Saya bukan kurang tinggi tapi ku____ manis...." Changbin yang tadinya emosi tinggi langsung berubah berbunga-bunga.

" Lu anak baru ya di sini? Jurusan apa?" Sapa Felix ramah.

" Ah, anu... Saya lupa,"

" Lupa? Lupa jurusannya?"

" Lupa kalau di bumi ini masih ada mahluk yang semanis dan seindah kamu."

Rayuan maut dari Changbin membuat wajah Felix seketika merona seperti bunga mawar yang mekar.

" Apaan sih, bisa aja." Felix memukul manja bahu Changbin.

" Perkenalkan, nama saya Raden Prabu Seo Changbin Wijaksono Notonegoro Joyodiningrat." Ucap Changbin cepat.

" Hah? Siapa? Ulangi coba." Felix belum konek.

" Changbin."

" Owh Changbin. Hey gua Felix, salam kenal ya!" Felix mengulurkan tangannya.

" Gua Hyunjin! Udah kan kenalannya? Yuk masuk!" Hyunjin segera menyambar tangan Felix dan menariknya menuju kelas.

" Haduh! Gimana ini? Baru mau berpaling eh sudah muncul lagi tembok china yang menghalangi. Nasib wes..." Changbin pasrah dengan takdir kisah cintanya.












Kyuji_25

Kok aku ngerasa kasihan ya sama Abin?

Maaf ya, Raden Prabu Seo Changbin Wijaksono Notonegoro Joyodiningrat

( Author sungkem biar di kasih pajero ) 🙏🙏

[ BL ] LOVED ENEMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang