!!Warning for kata kasar yang
bertebaran!!...
Haikal punya firasat kalau kelasnya sekarang kosong, dan bener aja. Jamkos, mapel Pak Jamal.
Tentu dengan santai dia dobrak pintu kelas pakai kakinya yang lumayan lah bikin satu kelas langsung absen kebun binatang semua.
Sebentar, Haikal senyum sambil pose ala ala Luna Maya di ambang pintu.
Tatapan tengilnya sontak ngebuat sorakan kenceng. "Si gantenk balik nih, gelarin karpet merah dong," sambungnya lagi.
Ketua kelas, Satria menghela. "Hallo, akhirnya gua bisa bernafas lega sebentar."
"NOH LO DUDUK DI DALEM KERANDA AJA." Nabas yang notebenenya temen sebangku menyampaikan aspirasinya.
"Ah Nabas jangan kasar gitu dong, aku kan kangen kamu." Sambil ngewink gitu.
"Masih inget sekolah lo?" tanya Ravi.
Haikal senyum, angkat bahunya santai tanpa beranjak dari ambang pintu.
Omong omong Haikal memang ga masuk sekolah 5 hari, gaada keterangan yang jelas sih kenapa. Hampir satu minggu kalau hari ini dia milih buat bolos.
Satu kelas makin ribut deh gara gara dia, biang keroknya. Apalagi noh arwah penasarannya, namanya Sella. Bucin akut ke Haikal.
"HAIKALL, YAAMPUN AKU KANGEN!" Dari meja belakang pojok, Sella melambai genit.
Kira kira penyakitnya ini emang udah berlangsung satu tahun terakhir ini. Emng udah gabisa ketolong, biarin aja.
"Thanks darling. Miss you too," balasnya ke Sella. Ngewink.
Tiba tiba kelas jadi senyap. Haikal jadi mendadak bingung, merinding. Kaya sesuatu ada yang nyolek lehernya.
Pas dia balik badan, BA!
Haikal loncat kaget sampai mundur beberapa langkah, endingnya dia kesungkur ke belakang.
Ya saking kagetnya?? Apalagi pemandangan pertama pas balik badan itu muka Pak Supri.
"YAALLAH PAK!" teriaknya. Sekelas heboh dengan gelakan tawa.
"Bagus ya! Udah bolos seminggu, masuk kelas juga telat lagi!"
Kumis tebal laki laki itu berkedut, wajahnya sangar ditambah celak yang katanya harus dipakai setiap hari karena sunnah nabi.
Haikal nyengir. "Selamat pagi Bapack Supri gantenk," katanya, berdiri dari jatuhnya.
"Pagi ini indah, kenapa mulai marah marah hng? Maaf jikalau murid tampanmu ini sedikit bertingkah. Jangan marah marah ya pak, bapak harus semangat! Our beloved Bapack Upri!"
"OUR BELOVED BAPACK UPRI!" sekelas serentak teriak ngikutin kalimat terakhir Haikal.
Memang itu jarogan buat Pak Supri dari Haikal, biasanya kalau lagi disituasi genting apalagi kaya gini, itu kepakai banget.
Iya kepakai, kepakai bangett bikin Pak Supri makin darah tinggi.
"HAIKAL!!!!" Nahkan. "BENER BENER YA!!"
Haikal kasih isyarat ke beberapa temennya, mereka udah pro kalau kaya gini. Lain Pak Supri udah merosot ke lantai, matanya melotot ke arah Haikal.
"ISTIGFAR PAK, AYSHADU ALLA.."
Nabas getok kepala Angga. "MAIN ASHADU ASHADU AJA LO."
"YAKALI GUA NYANYI LAGU GEREJA DISINI??" Angga ga terima.