Ayriszya keluar dari ruangan Granat Azeriyo, ia menuju ke toilet untuk mencuci wajahnya. Gadis itu menggosok bagian pipinya yang dicium oleh dosennya tadi. Dia tidak percaya, baru kali ini ia di perlakuan seperti itu oleh laki-laki. Biasanya tidak ada yang berani melakukan itu kepadanya walaupun dia sudah pernah berpacaran.
“Kurang ajar, mentang-mentang dia dosen, seenaknya dia melakukan itu sama aku.”
“Aku gak suka sama kelakuannya. Bisa-bisanya dia jadi dosen di sini.”
Ayriszya pun segera masuk kembali ke dalam ruangan setelah dari toilet, raut wajahnya begitu datar karena ia kesal dengan Granat Azeriyo. Dia pastikan suatu saat akan membalas perlakuan Granat Azeriyo kepada dirinya.
“Zya. Pak, Granat mana?” tanya Chika kepada gadis itu.
“Ada di ruangannya,” jawab Ayriszya dan langsung duduk di bangku depan.
“Terus dia gak ke sini?” tanya Chika lagi.
Sejenak Ayriszya Salsabila menoleh kearah Chika. “Gue gak tau.”
“Kok gak tau, bukannya lo dari ruangan pak, Granat?” tanya Chika.
“Kalau gue bilang gak tau, ya gak tau!” jawab Ayriszya dengan nada kesal.
“Diiih ... Kenapa, lo?” tanya Kayra merasa heran.
“Lagi dapet kali,” sahut Chika.
“Diam lo berdua.”
Ayriszya Salsabila berbalik badan membelakangi kedua sahabatnya itu. Sedangkan kedua temannya merasa heran dengan perilaku yang mendadak berubah seperti itu.
Granat Azeriyo kembali masuk ke dalam ruangan, sekilas dia dan Ayriszya saling beradu pandang. Gadis itu merasa malu saat mengingat kejadian di ruangan dosen tadi. Dia pun menundukkan pandangannya untuk menghindari kontak mata dengan Granat.
“Baiklah semuanya. Kita lanjutkan lagi pembahasan kita walaupun waktunya sebentar lagi akan habis.”
Kembali Ayriszya memandang laki-laki itu, saat Granat mengeluarkan spidol dari dalam tas, dia menatap tajam pria tersebut, Ayriszya yakin bahwa sesuatu yang baru saja terjadi hanyalah akal-akalan dari dosennya.
“Lo main-main sama. Gue akan ikutin permainan lo,” ucap Ayriszya dalam hati sambil tersenyum kecil.
“Loh, Pak. Itu spidolnya,” gumam Chika.
Wanita satu ini memang tipikal yang ceplas-ceplos, dia sama sekali tidak berpikir apa yang akan terjadi setelah dia mengucapkan kata-
katanya. Sejenak Granat terdiam, ia panik tidak tau cara menjawab pertanyaan dari Chika. Karena sejujurnya, Granat memang sengaja menjebak mahasiswinya tadi agar masuk ke dalam ruangannya dan dia bisa melancarkan aksinya.“Mmm ... Saya lupa, ternyata ada di sini,” jawabnya berbohong.
“Kurang ajar,” batin Ayriszya.
Ayriszya Salsabila menatap tajam Granat, sedangkan laki-laki itu malah tersenyum simpul seperti tidak ada rasa bersalah kepada Ayriszya.
Granat Azeriyo sama sekali tidak takut dengan tatapan dari Ayriszya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istriku Seorang Mahasiswi
Storie d'amore!!! TINGGALKAN JEJAK JARI SEBELUM PERGI !!! "Kalau kamu tidak mau dengan saya, saya akan melecehkan kamu agar kamu bisa menjadi milik saya seutuhnya." Granat Azeriyo, pria berusia 27 tahun itu memiliki segudang prestasi membuat dirinya menjadi salah...